Penyulingan Minyak Lawang Tradisional Oleh Masyarakat Di Kampung Pasir Putih Distrik Fkour Kabupaten Sorong Selatan

Authors

  • Fajrianto Saeni Universitas Muhammadiyah Sorong
  • Azis Maruapey Universitas Muhammadiyah Sorong

DOI:

https://doi.org/10.33506/md.v14i1.1668

Keywords:

Penyulingan, Minyak lawang, Masyarakat

Abstract

Minyak lawang merupakan hasil ekstrasi kulit pohon Lawang (Cinnamomun sp.) melalui penyulingan. Masyarakat Kampung Pasir Putih Distrik Fkour Kabupaten Sorong Selatan sejak lama telah memanfaatkan kulit pohon lawang untuk diambil minyak atsirinya, namun pengolahan masih secara tradisional dan sederhana. kegiatan ini dijadikan industri rumah tangga yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat itu sendiri. Tujuan ini adalah  mengetahui teknik penyulingan minyak lawang, jumlah minyak lawang yang dihasilkan, dan sistem dan marjin pemasaran minyak lawang oleh masyarakat di kampung Pasir putih Distrik Fkour. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik survey dan wawancara FGD. Analisis teknik pengusahaan minyak lawang dilakukan secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif yang didasarkan atas teknik penyulingan, jumlah dan sistem pemasaran.  Hasil penelitian terlihat bahwa teknik penyulingan minyak lawang oleh masyarakat dilakukan dengan dua cara yakni penyulingan dengan air (water destilation) dan penyulingan air dan uap (water and steam destilation). Jumlah minyak lawang yang dihasilkan sebanyak sebanyak ± 1,4 liter, dari rata-rata kulit kayu yang dikukus sebanyak ± 40 kg cacahan kulit. Biasanya satu pohon lawang dilakukan penyulingan 6 - 9 kali, tergantung diameter batangnya. Sistem pemasaran Minyak lawang dilakukan dengan menjual minyak lawang yang diperolehnya kepada pengusaha, yaitu yang bersifat mutlak dimana masyarakat harus menyerahkan hasil perolehannya kepada pengusaha sebelum proses penyulingan minyak lawang. Sedangkan kemungkinan kedua adalah hubungan tidak mutlak dimana petani penyuling biasanya tidak mempunyai hubungan ikatan kerja, dimana petani penyuling dalam melakukan proses pencarian bahan baku minyak lawang hinga proses penyulingan tidak tergantung dari pengusaha.

References

Anonim, 2012. Mengenal Minyak Atsiri. http://wikipedia.org/wiki/Minyak_atsiri. (Diakses 12 November 2022)

Haryani, H.W., Nur Hidayat, Nur Lailatul Rahmah, 2013, Pemurnian Eugenol Dari Minyak Daun Lawang Dengan Reaktan Asam Monoprotik (Kajian Jenis Dan Konsentrasi Asam), skripsi, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Hermani dan Mawarti T., 2006. Peningkatan Mutu Minyak Lawang Melalui Proses Pemurnian. Balai Besar Litbang Pascapanen Pertanian. Bogor

Hembing, S., 2007. Tanaman Obat Asli Milik Masyarakat Bangsa dan Negara RI. Mambo Open Source. 21 Agustus 2007; hal. 1-2

Rahayu, M dan Rugayah, 2007. Pengetahuan Tradisional dan Pemanfaatan Tumbuhan Oleh Masyarakat Lokal Pulau Wawonii Sulawesi tenggara. Bidang Botani-Puslit Biologi, LIPI. Berita Biologi 8(6) – Desember 2007.

Sumarliani, N., dan Pudja, M.U., 1997. Pengaruh Diameter Pohon, Cara Pengeringan dan Kadar Air Terhadap Rendemen Minyak Lawang. Buletin Penelitian Kehutanan Manokwari No. 1.

Utomo, P. M., 2002. Beberapa Informasi Tentang Minyak Lawang Di Papua. Jurnal Matoa No. 12.

Worabai, S.,Kesaulija E.M, Maturbongs, R.A.,September 2001. Pemanfaatan Jenis Tumbuhan Pohon oleh Suku Wondama di Desa Tandia, Wasior Kabupaten Manokwari. Buletin Penelitian Botani vol.3 No 2

Downloads

Published

2022-03-02

How to Cite

Saeni, F., & Maruapey, A. (2022). Penyulingan Minyak Lawang Tradisional Oleh Masyarakat Di Kampung Pasir Putih Distrik Fkour Kabupaten Sorong Selatan. Median : Jurnal Ilmu Ilmu Eksakta, 14(1), 25–34. https://doi.org/10.33506/md.v14i1.1668

Most read articles by the same author(s)