Jumlah Total Mikroba Susu Kedelai (Glycine max) Dengan Penambahan Sari Jahe Merah Selama Penyimpanan
DOI:
https://doi.org/10.33506/md.v12i2.814Keywords:
Kedelai, Susu Kedelai, Sari Jahe Merah, Total MikrobaAbstract
Susu kedelai merupakan minuman kesehatan bernilai gizi tinggi dengan kandungan protein utama yang terdapat didalamnya. Susu kedelai segar telah diproduksi masyarakat Desa Layeni Kabupaten Maluku Tengah sejak lama dengan menggunakan teknik produksi secara konvensional. Walaupun memiliki cita rasa yang tidak berbeda dengan produk olahan pabrik, akan tetapi produk susu kedelai yang diproduksi masyarakat Desa Layani rentan terkontaminasi mikroba karena proses pengolahannya kurang steril dan tidak menggunakan pengawet buatan dalam pengolahannya. Dengan cara konvensional masyarakat Desa Layeni mendayagunakan zat tambahan alami berupa jahe merah yang diekstrak untuk meningkatkan daya simpan susu kedelai sekaligus berfungsi sebagai zat anti mikroba guna menekan laju pertumbuhan mikroba. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah total mikroba susu kedelai (Glycine max) hasil olahan masyarakat Desa Layeni Kecamatan Teon Nila Serua Kabupaten Maluku Tengah dengan penambahan sari jahe merah (zingiber officinale var. rubrum) selama penyimpanan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen laboratorium, dengan tingkatan konsentrasi sari jahe merah yaitu 0%, 0,5%, 1% dan 1,5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah total mikroba susu kedelai terendah terdapat pada kosentrasi 1,5%  tanpa penyimpanan (0 jam) yaitu (3,4 x 104 koloni/ml) sedangkan jumlah total mikroba tertinggi terdapat pada konsentrasi sari jahe merah 0% penyimpanan 24 jam yaitu (9,5 x 107 koloni/ml). Menurut Standard Nasional Indonesia (SNI) No.06.8-7388-2009 persyaratan cemaran mikroba pada produk sari kedelai yaitu mengandung total mikroba maksimal 5x104 koloni/ml, maka dapat disimpulkan bahwa penambahan kosentrasi 1,5% sari jahe merah (Zingiber officinale var. Rubrum) dapat meningkatkan daya simpan susu kedelai selama 6 jam dengan total mikroba 4,3 x 104 koloni/ml.
References
Astawan, M. 2009. Sehat dengan Hidangan Kacang dan Biji-bijian. Jakarta: Penebar Swadaya.
Badan Standarisasi Nasional, 1995. SNI No. 01-3830-1995, Syarat Mutu Susu Kedelai. Badan Standarisasi Nasional. Jakarta.
Codex Alimentarius Comission, 2004.CAC/RCP 57-2004 : Code Of Hygienic Practice For Milk And Milk Products. Fao And Who, Rome.
Ngantung, dkk., 1978. Dasar-Dasar Teknologi Pangan. Departemen Mekanisasi dan Teknologi Fakultas Ilmu Ilmu Pertanian, Universitas Hasanudin, Ujung Pandang.
Radiyati, T. 1992. Pengolahan Kedelai. Subang: BPTTG Puslitbang Fisika Terapan_LIPI.
Resnawati. 2006. Kualitas susu pada berbagai pengolahan dan penyimpanan. Makalah semiloka Nasional Prospek Industri Sapi perah Menuju Perdagangan Bebas 2020. Litbang.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike (CC BY-SA)Â that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.