PENGARUH AIR KELAPA TERHADAP PERKECAMBAHAN BENIH KEDELAI (Glycine max (L) Merr
DOI:
https://doi.org/10.33506/md.v9i2.17Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui pengaruh konsentrasi air kelapa sebagai zat pengatur tumbuh dalam mempercepat perkecambahan benih kedelai  dan konsentrasi air kelapa yang terbaik sebagai zat pengatur tumbuh dalam mempercepat perkecambahan benih kedelai. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen dengan menggunakan rancangan acak lengkap yang terdiri dari 4 perlakuan yang terdiri dari (S0) tanpa perlakuan, S1 (25 % air kelapa), S2 (50 % air kelapa), dan S3 (75 % air kelapa) yng diulang sebanyak 5 kali. Variabel pengamatan dari penelitian ini adalah Benih Tumbuh, Benih Tidak Tumbuh, Kecepatan Tumbuh Benih (KCT) dan Daya Kecambat Benih. Apabila hasil pengamatan berpengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji BNJ 0,05%.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perlakuan perendaman dengan menggunakan air kelapa pada konsentrasi yang berbeda berpengaruh sangat nyata dan nyata pada variabel benih tumbuh, benih tidak tumbuh, dan kecepatan tumbuh benih pada benih kedelai. Perlakuan konsentrasi 25% air kelapa (S1) merupakan konsentrasi yang terbaik karena menghasilkan nilai yang tertinggi untuk persentase rata-rata benih tumbuh yaitu sebesar  99%, kecepatan tumbuh benih yaitu sebesar 18,4 %, daya berkecambah benih Kedelai yaitu sebesar 95,5%, dan menghasilkan benih yang tidak tumbuh yang terkecil yaitu sebesar 1%.
References
Cahyono Bambang, 2011. Kedelai. Teknik Budidaya dan Analisis Usaha Tani. Penerbit Aneka Ilmu. Semarang.
Danapriatna Nana, 2009. Pengaruh Penyimpanan Terhadap Viabilitas Benih Kedelai. http://download.portalgaruda.org/article.php?article=192 66 &val=1224. Diunduh, 15 Juli 2016.
Ilyas.S., 2012. Ilmu dan Teknologi Benih. Penerbit Penebar Swadaya. Jakarta.
Justice.O.L., dan L.N.Bass., 2007. Prinsip Praktek Penyimpanan Benih. Diterjemahkan oleh Rennie Roesli. Penerbit Penebar Swadaya. Jakarta.
Djoehana.I., 2008. Khasiat Air Kelapa. Penerbit Bumi Aksara. Bandung.
Firdaus L.N., Sri Wulandari, Yusnida Bey. 2006. Fisiologi Tumbuhan. Pusat Pengembangan Pendidikan Univeristas Riau. Pekan Baru
.Gomes, K.A dan Gomes, A.A. 1995. Prosedur Statistik Untuk Pelitian Pertanian. Edisi Kedua. Peberbit Universitas Indonesia.
Khan. A. A., H. Miura, J.Prusinski, dan S. Ilyas. 1990. Matriconditioning of Seed to Improve Emergence. Proceeding of the Symposium on Stand Establishment of Horticultural Crops. Minnesota. p 19-40. http://download.portalgaruda.org/article.php?article=47826&val= 3944. Diunduh, 11 Juli 2016.
Katuuk.J.R.P., 2000. Aplikasi Mikropropagasi Anggrek Macan (Gram matohyllum Scriptum). Jurnal Penelitian IKIP Manado. I(IV): 290-298. http://perkebunan.litbang.pertanian.go.id/upload.files/File/ publikasi/jurnal/Jurnal% 202010/Jurnal-Vol16(4)2010/Jur_16(4) _ 2010_DSeswita.pdf. Diunduh, 15 Juni 2016.
Kamil.J., 2011. Teknologi Benih. Penerbit Kanisius. Yokyakarta
Kuswanto.H., 2013. Dasar-Dasar Teknologi Produksi dan Sertifikasi Benih. Penerbit Penebar Swadaya. Jakarta
Koes.F., dan Ramlah.A., 2013. Perlakuan Matriconditioning Terhadap Viabilitas dan Vigor Benih. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta.
Lamina.S., 2009. Kedelai dan Pengembangannya. Penerbit Penebar Swadaya. Jakarta.
Paramartha, Aisya Intan., D. Ermavitalini., dan S. Nurfadilah. 2012. Pengaruh Penambahan Kombinasi Konsentrasi ZPT NAA dan BAP terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Biji Dendrobium Taurulinum J.J Smith Secara Invitro. Jurnal Sains dan seni ITS. ISSN : 2301 928X.Vol(1) No.1
Priyono dan Danimiharja, 2010. Peranan Air Kelapa Terhadap Produksi Tunas Adventiv In Vitro Beberapa Varietas Kopi Arabika. Peta Perkebunan. Jember. 57-61. http://pustaka.litbang.deptan.go.id/ agritek/blitsa03.pdf. Diunduh, 13 Juli 2016.
Rukmana.S.K., dan Y.Yuniarsih., 2012. Kedelai, Budidaya dan Pasca Panen. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
Sukarman dan M.Rahardjo, 1994. “Mutu Fisiologis Benih Kedelai (Glycine max (L.) Merr) Selama Masa Simpan di Dataran Tinggiâ€. Risalah Hasil Penelitian Tanaman Pangan 1 : 21 – 26. Balittan Bogor. http://download.portalgaruda.org/article.php?article=19266&val=1224. Diunduh, 17 Juli 2016.
Salisbury.F.B., dan C.W. Ross., 2005. Fisiologi Tumbuhan (terjemahan). Penerbit Institut Teknologi Bandung Press. Bandung.
Sadjad.S., 2007. Dari Benih Kepada Benih. Penataran Penyuluhan Pertanian Spesialis. Bagian Penataran BIMAS. Departemen Agronomi IPB. Bogor.
Sadjad.S., 2005. Kekuatan Tumbuh Benih. Penerbit Grafindo Persada. Jakarta.
Sari, Maya. 2015. 11 Fungsi Hormon Auksin Pada Tumbuhan. http://dosenbiologi.com/tumbuhan/fungsi-hormon-auksin.htm . diakses tanggal 5 Desember 2016
Suhardiman.P., 2009. Hormon Tumbuh Alami. Penerbit Institut Teknologi Bandung Press. Bandung.
Sutopo Lita, 2011. Teknologi Benih. Cetakan Ke VII. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta
Widyastoeti.D.S., S.Kusumo dan Syafni, 2007. Pengaruh Tingkat Ketuaan Air Kelapa dan Jenis Kelapa Terhadap Pertumbuhan Planlet Anggrek Dendrobium. Jurnal Hortikultura. https://www.google.co.id/url?sa =t&rct=j&q=&esrc=s&source= web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved =0CBsQFjAA&url=http%3A%2F%2Fjournal. ipb.ac.id. Diunduh, 9 Juli 2016.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike (CC BY-SA)Â that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.