Penilaian Kualitas Kesehatan Pohon Pada Jalur Hijau Kota Sorong
Abstract
Pohon merupakan faktor penting pada penanaman Ruang Terbuka Hijau. Pohon dalam kondisi sehat pasti menghasilkan kualitas pertumbuhan yang baik dengan kemampuann untuk mampu bertahan hidup pada kondisi apapun. Pohon yang mengalami kerusakan dapat dilihat dari keberadaan pohon tersebut yang mengalami gangguan pada pertumbuhannya. Tujuan dilaksanakan penelitian ini untuk mengetahui komposisi jenis pohon dan menganalisis kondisi kesehatan pohon pada lokasi green belt kiri kanan jalan di Kota Sorong. Penelitian dilaksanakan pada kawasan green line kiri kanan jalan sepanjang jalan Basuki Rahmat Km. 7 sampai km. 12 Kota Sorong. Penelitian dilaksanakan selama 1 satu bulan yaitu pada bulan April 2021. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode sensus. Dengan mengamati seluruh pohon dan kondisi kerusakan pohon di kawasan green belt kiri kanan jalan. Pohon yang diamati meliputi seluruh bagian pohon yaitu akar, batang, dahan, ranting dan tajuk. Pengumpulan data meliputi tipe kerusakan yang terjadi, letak lokasi kerusakan, dan kondisi keparahan. Jenis-Jenis penyusun kawasan green line kiri kanan jalan Basuki Rahmat Kota sorong yaitu 6 jenis pohon dengan 218 jumlah individu pohon. Komposisi jenis tersebut yaitu Linggua (Pterocarpus indicus), Mahoni (Swietenia mahagoni), Ketapang (Terminalia catappa), Trembesi (Samanea saman), Matoa (Pometia pinnata), Jati (Tectona grandis) dan beringin (Ficus sp), dimana pohon yang paling banyak ditemukan adalah jenis Trembesi (Samanea saman) dengan jumlah individu sebanyak 99 pohon (45,41%) dan jenis yang paling sedikit ditemukan yaitu beringin (Ficus sp) dengan jumlah individu sebanyak 1 pohon (0,46%). Kondisi kualitas kesehatan pohon pada kawasan green line kiri kanan Kota Sorong menunjukan kondisi yang Sehat. Hal ini dikarenakan jumlah pohon yang termasuk kriteria kelas sehat mendominasi yaitu sebesar 64% (139 pohon) pohon dengan kerusakan ringan sebesar 25 % (54 pohon), pohon dengan kelas kerusakan sedang dan kelas kerusakan berat masing-masing 6 % (14 pohon) dan 5 % (11 pohon)
References
Arifin, H. S. dan Nurhayati, H. S. A, 2000. Pemeliharaan Taman, Penebar Swadaya. Jakarta
Dahlan, E.N. 2002. Hutan Kota untuk Pengelolaan dan Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup. http://www2.bonet.co.id/dephut/hkota.html. Jakarta.
Djafaruddin. 1996. Dasar-dasar Perlindungan Tanaman .PT Bumi Aksara. Jakarta.
Duryat, Gitosaputro, S., dan Melya, R. 2014. Analisis status dan pemetaan kondisi kesehatan pohon penghijauan di Kota Bandar Lampung. Laporan Penelitian. Universitas Lampung. Lampung. 20 p.
Ebbels, D. L. 2003. Principles of Plant Health and Quarantine. CABI Publishing.USAHaris R, Clark J, Matheny N. 2004. Arboriculture: integrated management oflandscape trees, shrubs, and vines. New Jersey (US): Prentice Hall.
Heriyanto, N. M. dan Subiandono, E. 2012. Komposisi dan struktur tegakan, biomassa, dan potensi kandungan karbon hutan mangrove di Taman Nasional Alas Purwo. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam. Vol 9. 023—032.
Miardini A. 2006. Analisis Kesehatan Pohon Di Kebun Raya Bogor [Skripsi].Bogor (ID): Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata,Fakultas Kehutanan IPB.
Noviady, I. dan Rivai, R. R. 2015. Identifikasi Kondisi Kesehatan Pohon Peneduh di Kawasan Ecopark, Cibinong Science Center-Botanic Gardens. Jurnal Penelitian Pros SemNas Masy Biodiv Indon volume 1, nomor 6, September 2015.
Nowak, D.J. 2004. The Effect Of Urban Trees On Air Quality. Chicago's Urban Forest Ecosystem: Results of the Chicago Urban Forest Climate Project. Buku. USDA Forest Service General Technical Report. New York.
Nurlaili N, 2010, Peranan Hutan Kota Dalam PeningkatanKualitas Lingkungan Hidup. Jurnal Polimesin Vol.8.No.2Hal.826 – 831
Nurisjah S, 2005, Penilaian Masyarakat terhadap Ruang Terbuka Hijau (RTH) Wilayah Perkotaan: Kasus Kotamadya Bogor. Disertasi. Bogor: Institut pertanian Bogor.
Permen Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2007. Penataan Ruang Terbuka Hijau Kaawsan Perkotaan.
Permen PU Nomor 5 Tahun 2008. Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan.
Perda Kota Sorong Nomor 12 Tahun 2017. Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau Kota Sorong.
Putra IE. 2004. Pengembangan Metode Penilaian Kesehatan Hutan AlamProduksi.[tesis]. Bogor (ID): Sekolah Pascasarjana IPB.
Rahayu S. 2000. Penyakit Tanaman Hutan di Indonesia (Gejala, Penyebab, dan Teknik Pengendalian). Gajah Mada University Press. Yogyakarta.
Ritonga M.. 2017. Monitoring Kesehatan Pohon Pada Jalur Hijau Kota Medan Bagian Timur. Skripsi.USU Sumatera Utara.
Sagita Y. 2015. Penilaian Kesehatan Hutan Kota di Kabupaten Garut. [Skripsi]Bogor. Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.
Siregar, B.N.T.MP. 2014. Evalusi kesehatan pohon peneduh di Kota Bandar Lampung berbasis sonic tomography. Jurnal Teknologi Hasil Hutan. 27(2): 20—29.
Surjokusumo. S. Karlinasari. L. 2010. Kebugaran Pohon Berdiri (Standing Tree) Sebagai Aset Lingkungan Perkotaan dan Perumahan. Di dalam: Workshop Pemantauan Kesehatan Hutan Pada Ruang Terbuka Hijau di Lingkungan Perkotaan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Tampubolon, A.P., Abdul, M.P., Bonifasius, S.,Boyke, N., Jayusman, Dyah, P., Pidin, M.2002. Penilaian Pohon Mahoni SebagaiPohon Peneduh Jalan. Balai Penelitian danPengembangan Kehutanan SumateraUtara. Medan
Vanesah E.S, Duryat, dan Santoso T (2016). Status Kesehatan Pohon Pada Jalur Hijau dan Halaman Parkir Universitas Lampung. Jurnal Sylva Lestari Vol. 4 No.2 (101-108)
Widiastuti K. 2013. Taman kota dan Jalur Hijau Jalan Sebagai Ruang Terbuka Hijau Publik di Banjarbaru. Modul 13(2): 57-64.
Widyastuti, Sumardi, dan Harjono. 2005. Patologi Hutan. Buku. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. 139 p.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike (CC BY-SA)Â that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.