Pengembangan Dan Analisis Black Box Hutan Sagu Alam (Hsa) Di Kabupaten Sorong Selatan (Studi Kasus Di Kampung Puragi Dan Bidare Distrik Matemani)

Authors

  • Azis Maruapey UM-Sorong

DOI:

https://doi.org/10.33506/md.v13i3.1625

Keywords:

Pengembangan, Analisis Black Box, Hutan Sagu Alam

Abstract

Permasalahan utama pengembangan Hutan Sagu Alam (HSA) di Kampung Puragi dan Bedare Distrik Metemani Kabupaten Sorong Selatan terutama disebabkan: pertama, pengolahan masih bersifat tradisional; kedua, pemasaran pati sagu yang masih terbatas; dan ketiga, mutu pati sagu masih rendah. Tujuan riset ini adalah mengetahui prospek pengembangan hutan sagu alam di Kampung Puragi dan Bedare; mengetahui strategi pengembangan potensi hutan sagu alamnya; dan mengetahui model analisis Black Box untuk pengembangan hutan sagu alamnya. Metode yang digunakan adalah metode survey langsung dan wawancara FGD dengan masyarakat. Hasil penelitian terlihat bahwa prospek pengembangan Sagu di Kampung Puragi dan Bedare meliputi a) sagu sebagai bahan pangan, dengan potensi hutan sagu alam yang besar, diyakini pati sagu akan menjadi  sumber makanan pengganti beras, dan berbagai industri; dan b) sagu sebagai konservasi air dan perlindungan lingkungan iklim makro guna mengurangi emisi gas rumah kaca. Strategi pengembangan hutan sagu alam yakni:1) Pemberdayaan sumber daya manusia lokal dan kelembagaannya; 2) Penataan hutan sagu guna meningkatkan produktivitas per satuan area; 3). Menyediakan infrastruktur pengolahan sagu berbasis masyarakat; 4) Perencanaan air bersih untuk pengolahan sagu; 5) Menumbuhkembangkan pola kemitraan dan home industry;6) Penguatan kelembagaan usaha; dan 7) Dukungan kebijakan pemerintah daerah. Model black box pengembangan Hutan Sagu Alam terintegrasi melalui faktor dukungan input lingkungan dengan parameter rancang bangunnya yakni luas hutan sagu alam beserta potensinya yang besar dan kelembagaan masyarakat pemegang hak ulayat. Model pengembangan ini dipengaruhi oleh faktor input (terkontrol dan tidak terkontrol) dan output (yang diinginkan dan tidak diinginkan).

References

Barahima, A., Kabes, R. J., Tjolli, I., Wibowo, K., & Richana, N., 2020. Feasibility Studi Penerapan Hasil Riset Berbasis Sagu. Universitas Papua. Manokwari.

Bintoro, M.H., M.Y.J. Purwanto, S. Amarillis. 2010. Sagu di Lahan Gambut. IPB Press. Bogor.

Eriyatno, 2003. Ilmu Sistem: Meningkatkan Mutu dan Efektivitas Manajemen. Jilid 1. IPB Press. Bogor.

Haryanto, B., Mubekti, Putranto, A. T., 2015. Potensi dan Pemanfaatan Pati Sagu dalam Mendukung Ketahanan Pangan di Kabupaten Sorong Selatan Papua Barat. PANGAN, Vol. 24 No. 2 Juni 2015 : 97-106

Ihalauw, O. 2015. Potency of sago palm forest in South Sorong need to manage and utilize sustainability for increasing prosperity of community in South Sorong. Proceeding of the 12th International Sago Symposium.

Rangkuti, F., 2015. Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis. Penerbit Gramedia Pustaka Utama Jakarta.

Sagrim, M., Sumule, A. I., & Iyai, D. A., 2019. Kehdiran Perusahan dan Potensi Konflik Agraria Dalam Pemanfaatan Hutan Sagu Alam di Wilayah Imekko Kabupaten Sorong Selatan Papua Barat-Indonesia. Jurnal Manusia dan Lingkungan Vol. 26, No.2:62-73, DOI: 10.22146/jml.27147

Toseleng, M. A., 2018. Pengembangan Agribisnis Sagu Sebagai Pangan Lokal Berkelanjutan. Tesisi Program pascasarjana Program Studi Agribisnis Universitas Hasanuddin Makassar.

Downloads

Published

2022-01-31

How to Cite

Maruapey, A. (2022). Pengembangan Dan Analisis Black Box Hutan Sagu Alam (Hsa) Di Kabupaten Sorong Selatan (Studi Kasus Di Kampung Puragi Dan Bidare Distrik Matemani). Median : Jurnal Ilmu Ilmu Eksakta, 13(3), 121–130. https://doi.org/10.33506/md.v13i3.1625