Pelatihan Menanam Kangkung dengan Sistem Hidroponik WICK di Kelurahan Tampa Garam Distrik Maladum Mes Kota Sorong
DOI:
https://doi.org/10.33506/pjcs.v2i1.802Keywords:
Hidroponik WICK, Kangkung, Sorong.Abstract
Kelurahan Tampa Garam yang wilayahnya berada di wilayah pesisir Kota Sorong dengan keterbatasan pada jenis tanah, curah hujan yang tinggi, topografi dari landai hinga curam, kepemilikan lahan, menjadi sulit untuk budidaya dalam bentuk pertanian konvensional. Sehingga untuk dapat memenuhi kemandirian pangan dalam hal sayuran maka dilakukan pelatihan budidaya kangkung dengan teknik hidroponik WICK yang lebih mudah dan murah. Kegiatan Pelatihan dilaksanakan pada hari Kamis, 25 April 2019 pukul 14.00 - 17.25 WIT, bertempat di Kantor Kelurahan Tampa Garam. Adapun peserta pelatihan terdiri dari ibu-ibu rumah tangga, anggota PKK Kelurahan Tampa Garam,dan juga bapak-bapak yang tidak ketinggalan turut ambil bagian dalam pelatihan. Total peserta pelatihan yakni 68 orang. Pelatihan dilakukan dengan memulai pemaparan atau pengenalan tentang Pertanian Hidroponik, yang dilajutkan dengan mempraktekkan tahapan budidaya, mulai dari cara melarutkan Pupuk ABmix, cara menyemai benih kangkung, dan cara menanam dengan teknik hidroponik WICK. Setelah mempratekkan, peserta kemudian diberi kesempatan untuk mencontohkan setiap tahapan. Antusiame warga yang luar biasa dalam pelatihan budidaya dengan teknik hidroponik yang merupakan hal yang baru bagi peserta sehingga seringkali tejadi diskusi disela-sela praktek yang dilakukan, dan pemateri masih terus mendampingi bahkan selalu mengulang rangkaian proses hingga peserta benar-benar mahir dan bisa melakukannya sendiri di rumah. Pelatihan dengan hidroponik WICK tidak memerlukan lahan yang luas melainkan pekarangan sempit yang dimiliki warga, sehingga tetap bisa bercocok tanam dan proses perawatan yang gampang dengan produksi yang banyak biasa membantu warga dalam menghemat pengeluaran atau belanja akan sayuran.
Â
Â
References
Almasshabur. 2018. 3 Cara Menanam Hidroponik dengan Sistem WICK. Ilmubudidaya.com. https://www.google.co.id/amp/s/ilmubudidaya.com/cara-menanam-hidroponik-dengan-sistem-wick/amp. Diakses pada tanggal 1 April 2019.
Iwok Abqary. 2015. Hidroponik Sederhana Sistem Sumbu (WICK). Tasikmalaya. https://iwok.blogspot.com/2015/05/hidroponik-sederhana-sistem-sumbu-wick.html?m=1.Diakses pada tanggal 4 April 2019.
Setiawati Agnes. 2018. Inilah Keuntungan Hidroponik, Metode Cocok Tanam di Lahan Terbatas. https://www.google.co.id/amp/s/idea.grid.id/amp/099943043/inilah-keuntungan-hidroponik-metode-cocok-tanam-di-lahan-terbatas. Diakses pada taggal 4 April 2019.
Syahra Syabani Tiara. 2011.Cara Praktis Membuat Hidroponik WICK System dari Botol Bekas, Cek Yuk!. Yogyakarta:newsletter99.co. https://www.99.co/blog /indonesia/cara-praktis-membuat-hidroponik-wick-system-botol-bekas-cek-yuk/. Diakses pada tanggal 1 April 2019.
Wijaya Ranti dan Nurul Fajeriana M. 2018. Hasil dan Pertumbuhan Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) dalam Sistem Akuaponik Ikan Nila, Ikan Lele, dan Ikan Pelangi. Jurnal Median Volume X Nomor 3 Bulan Oktober halaman 14-22. Universitas Muhamadiyah Sorong. Kota Sorong. Papua Barat.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work
Papua Journal of Community Service is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License