CANGKANG KERANG DARAH (ANADARA GRANOSA) SEBAGAI SUBSITUSI AGREGAT KASAR PADA CAMPURAN BETON
DOI:
https://doi.org/10.33506/rb.v7i2.1413Keywords:
Beton, Cangkang Kerang Darah, superplasticizers, Kuat Tekan BetonAbstract
Salah satu program internasional yang sedang di kembangkan saat ini adalah Sustainable Development Goals (SDGs) dengan 17 poin utama didalamnya. Pada penelitian ini mendukung 3 poin SDGs yaitu membangun infrastruktur yang Tangguh, meningkatkan industri inklusif dan berkelanjutan, serta mendorong inovasi menjadikan kota dan pemukiman inklusif, aman, Tangguh dan berkelanjutan dan menjamin pola dan konsumsi yang berkelanjutan. Sustainable Development Goals (SDGs) disetujui pada tanggal 25 – 27 September 2015 di markas besar PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa), New York, Amerika Serikat yang dihadiri oleh 193 negara termasuk Indonesia. untuk merealisasikan program tersebut, maka didalam penelitian ini digunakan cangkang kerang darah sebagai subsitusi agregat kasar beserta penambahan admixture sehingga berharap cangkang kerang darah mempunya nilai ekonomis dan juga dapat menudukung program SDGs. Hasil kuat tekan beton normal mencapai nilai 27,9 MPa pada umur 28 hari. Pada beton dengan campuran cangkang kerang darah (Anadara Granosa) sebagai subsitusi agregat kasar pada prsentase 5%, 10%, 15%, dan 20% di dapat nilai tertinggi ada pada presentase 10% dengan nilai kuat tekan sebesar 24,9 MPa hampir mendekati kuat tekan yang direncanakan yaitu 25 MPa nilai terendah adalah 19,0 MPa dengan presentase 20%. Pada beton dengan campuran cangkang kerang darah (Anadara Granosa) sebagai subsitusi agregat kasar dan superplasticizers nilai tertinggi kuat tekan beton sebesar 42,4 MPa dengan presentase 5% dan nilai terendah 15,8 MPa dengan presentase 20%. Dapat disimpulkan bahwa beton dengan cangkang kerang darah sebagai pengganti agregat kasar sebesar 10% serta penambahan superplasticizers sebanyak 1% layak digunakan sebagai material beton struktural.
References
ASTM C 494-81 “Standard Specification For Cemical Admisture For Concrete. Amerika.
Badan Standardisasi Nasional. (2000). Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal. SNI 03-2834-2000. Badan Standardisasi Nasional.
Badan Standardisasi Nasional. (2002). Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung. SNI 03-2847-2002. Badan Standardisasi Nasional, 251.
Badan Standardisasi Nasional. (2004). SNI 15-2049-2015. Semen Portland. Badan Standardisasi Nasional Indonesia, 1-128.
Badan Standardisasi Nasional. (1991). Spesifikasi Bahan Tambahan Untuk Beton. SNI 03-2495-1991. Badan Standar Nasional Indonesia.
Badan Standardisasi Nasional. (2008). Cara Uji Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Kasar. SNI 1969:2008. Badan Standar Nasional Indonesia.
Badan Standardisasi Nasional. (1990). Metode Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Kasar. SNI 03-1969-1990. Badan Standar Nasional Indonesia.
Badan Standardisasi Nasional. (1990). Metode Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halus. SNI 03-1970-1990. Badan Standar Nasional Indonesia.
Badan Standardisasi Nasional. (1998). Metode Pengujian Bobot isi dan Rongga Udara dalam Agregat. SNI 03-4804-1998. Badan Standar Nasional Indonesia.
Badan Standardisasi Nasional. (1996). Metode Pengujian Jumlah Bahan dalam Agregat yang Lolos Saringan No.200 (0,075mm). SNI 03-4142-1996. Badan Standar Nasional Indonesia.
Badan Standardisasi Nasional. (1990). Metode Pengujian Tentang Analisis Saringan Agregat Halus dan Kasar.. SNI 03-1969-1990. Badan Standar Nasional Indonesia.
Badan Standardisasi Nasional. (2008). Cara Uji Keausan Agregat Kasar Dengan Mesin Abrasi Los Angeles. SNI 2417:2008.
Badan Standardisasi Nasional. (1991). Spesifikasi Bahan Tambahan Untuk Beton. SNI 03-2495-1991. Badan Standar Nasional Indonesia.
Badan Standardisasi Nasional. (2011). Cara Uji Kuat Tekan Beton dengan Benda Uji Silinder. SNI 1974:2011. Badan Standar Nasional Indonesia.
Badan Standardisasi Nasional. (1993). Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran beton Normal. SNI 03-2834-1993. Badan Standar Nasional Indonesia.
Badan Standardisasi Nasional. (2012). Tata Cara Pemilihan Campuran beton Normal, Beton Berta dan Beton Massa. SNI 7656:2012. Bada Standar Nasional Indonesia.
Fassa, F. (2017). PENGANTAR MATERIAL KONSTRUKSI. Universitas Pembangunan Jaya.
Kusuma, Gideon; Vis, W.C. (1993). Dasar-dasar Perencanaan Beton Bertulang (CUR-1). Jakarta : Erlangga.
Mulyono, T. (2003). Teknologi Beton, Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta. Jakarta.
Neville, A.M. (1981). Properties Of Concrete, Third Edition, Longman Scientific & Technical, Essex, England.
Rahmat, Irna Hendriyani, Moh. Syaiful Anwar (2016). Analisis Kuat Tekan Beton Dengan Bahan Tambah Reduced Water dan Accelerated Admisture. Info Teknik. Volume 17, No 2.
Restu Andika, Hendramawat Aski Safarizki. (2019). Pemanfaatan Limbah Cangkang Kerang Darah (Anadara Granosa) Sebagai Bahan Tambah dan Komplemen Terhadap Kuat Tekan Beton Normal. Jurnal Media Komunikasi Dunia Ilmu Sipil (MoDuluS). Volume 1, No 1.
Rika Sylviana. (2015). Pengaruh bahan Tambahan Plasticizers Terhadap Slump dan Kuat Tekan Beton. Jurnal BENTANG. Volume 3 No, 2
Rifki Imani. (2019). Pengaruh Penambahan Abu Cangkang Kerang Darah (Anadara Granosa). Sebagai Agregat Halus Terhadap Kuat Tekan Betom. Jurnal Majalah Ilmiah. Volume 26, No 1.
Safrin Zuraidah, La Ode Adi S, K. Budi Hastono. (2015). Limbah Cangkang Kerang Sebagai Subsitusi Agregat Kasar Pada Campuran Beton. Jurnal Teknik Sipil. Volume 1, No 1.
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Dinda Alma Esa, Agustinus Agus Setiawan, Galih Wulandari Subagyo
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.