PENGARUH KADAR AKTIVATOR 0,54 DAN RASIO SS/SH (2,0-3,0) PADA BETON GEOPOLIMER DENGAN BAHAN DASAR FLY ASH TERHADAP KUAT TEKAN

Authors

  • Agus Setiya Budi Universitas Sebelas Maret Surakarta
  • Rafli Priya Pamungkas Universitas Sebelas Maret
  • Wibowo Universitas Sebelas Maret Surakarta

DOI:

https://doi.org/10.33506/rb.v10i2.3570

Keywords:

alkali aktivator, beton geopolimer, fly ash, kuat tekan

Abstract

Beton geopolimer merupakan beton yang menggantikan 100% semen dengan bahan ramah lingkungan. Beton geopo-limer mempunyai reaksi pengikatan yang berbeda dengan beton konvensional yakni reaksi polimerisasi. Bahan ramah lingkungan yang digunakan pada beton geopolimer yaitu hasil samping pembakaran batu bara yang bernama fly ash. Fly ash membutuhkan bahan kimia aktivator untuk mengaktifkan reaksi polimerisasi yang dapat membentuk beton geopolimer. Reaksi antara fly ash dan bahan kimia aktivator dapat membentuk ma-terial yang memiliki sifat seperti semen. Bahan-bahan kimia yang dapat digunakan sebagai aktivator pada reaksi polimerisasi dalam fly ash adalah menggunakan kombinasi alkali silikat dengan alkali hidroksida atau biasa disebut Sodium Silikat (SS) dan Sodium Hidroksida (SH). Penelitian beton geopolimer ini dilakukan di laboratorium dengan metode eksperimen. Benda uji yang digunakan berbentuk silinder dengan tinggi dan diameter sebesar 30 cm dan 15 cm. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan besarnya kuat tekan beton geopolimer dengan variasi kadar aktivator 0,54 dan rasio sodium silikat dan sodium hidroksida sebesar 2,0; 2,5; dan 3,0 pada beton berumur 28 hari dan curing suhu ruang. Hasil pengujian kuat tekan diperoleh bahwa variasi rasio SS/SH 2,0; 2,5; 3,0 masing-masing sebesar 36,13 MPa, 45,63 MPa, dan 42,17 MPa. Berdasarkan hasil kuat tekan didapatkan hasil maksimum pada rasio SS/SH 2,5 sebesar 45,63 MPa.

References

Abdullah, M. M. A., Kamarudin, H., Mohammed, H., Khairul Nizar, I., Rafiza, A. R., & Zarina, Y. (2011). The relationship of NaOH molarity, Na2SiO3/NaOH ratio, fly ash/alkaline activator ratio, and curing temperature to the strength of fly ash-based geopolymer. Advanced Materials Research, 328–330, 1475–1482. https://doi.org/10.4028/www.scientific.net/AMR.328-330.1475

Ahmed, H. U., Mohammed, A. A., Rafiq, S., Mohammed, A. S., Mosavi, A., Sor, N. H., & Qaidi, S. M. A. (2021). Compressive strength of sustainable geopolymer concrete composites: A state-of-the-art review. In Sustainability (Switzerland) (Vol. 13, Issue 24). MDPI. https://doi.org/10.3390/su132413502

Alim, H. S. (2020). Prototype komposisi beton geopolimer: Pengaruh variasi rasio aktivator pada beton geopolimer berbasis fly ash tipe dengan molaritas sodium hidroksida tinggi terhadap kuat tekan dan durabilty. Skripsi, Teknologi Rekayasa Pengelolaan Dan Pemeliharaan Bangunan Sipil:Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Badan Standardisasi Nasional. (1990). SNI 03-1972-1990: Metode Pengujian Slump Beton.

Badan Standardisasi Nasional. (2002). SNI 03-6414-2002: Spesifikasi Timbangan yang Digunakan pada Pengujian Bahan.

Badan Standardisasi Nasional. (2011). SNI 1974:2011: Cara Uji Kuat Tekan Beton dengan Benda Uji Silinder.

Badan Standardisasi Nasional. (2019). SNI 2847:2019: Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung dan Penjelasan.

Budh, C. D., & Warhade, N. R. (2014). Effect of molarity on compressive strength of geopolymer mortar. In International Journal of Civil Engineering Research (Vol. 5, Issue 1). http://www.ripublication.com/ijcer.htm

Cheng, T. W., & Chiu, J. P. (2003). Fire-resistant geopolymer produce by granulated blast furnace slag. Minerals Engineering, 16(3), 205–210. https://doi.org/10.1016/S0892-6875(03)00008-6

Davidovits, J. (1994). Properties of geopolymer cement. Alkaline Cement and Concteres, 131-149. www.geopolymer.org

Dewi, N. R., Dermawan, D., & Ashari, M. L. (2016). Studi pemanfaatan limbahn B3 karbit dan fly ash sebagai bahan campuran beton siap pakai (BSP) (Studi Kasus : PT Varia Usaha Beton).. Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi Dan Pengembangan Teknik Lingkungan, 13(1), 34. https://doi.org/10.14710/presipitasi.v13i1.34-43

Ekaputri, J. J., & Triwulan. (2013). Sodium sebagai aktivator fly Ash, trass dan lumpur sidoarjo dalam Beton Geopolimer . Jurnal Teknik Sipil , 1-10.

Ekaputri, J. J., Triwulan, & Damayanti, O., (2007). Sifat mekanik beton geopolimer berbahan dasar fly ash jawa power paiton sebagai material alternatif. Jurnal Pondasi , Vol 13.

Hardjito, D. (2005). Studies on fly ash-based geopolymer concrete. Curtin University of Technology.

Panjaitan, P. E., & Herliana, L. (2020). Review faktor - faktor yang mempengaruhi karakteristik kuat tekan beton geopolimer. Rekayasa Konstruksi Mekanika Sipil (JRKMS), 65-79.

Soentpiet, B. J., Wallah, S. E., & Manalip, H. (2018). Modulus elastisitas beton geopolymer berbasis fly ash dari PLTU Amurang. Jurnal Sipil Statik, 6(7), 517–526.

Saputra, I. F., (2023). Kajian karbonasi dan serapan CO2 pada beton bubuk reaktif dengan silica fume 15%, pasir kuarsa 30%, dan variasi komposisi fly ash sebagai bahan pengganti parsial semen. Skripsi, Universitas Sebelas Maret.

Topark-Ngarm, P., Chindaprasirt, P., Sata, V. (2015). Setting time, strength, and bond of high-calcium fly ash geopolymer concrete. University Of North Dakota.

Published

2024-10-31

How to Cite

Agus Setiya Budi, Priya Pamungkas, R., & Wibowo. (2024). PENGARUH KADAR AKTIVATOR 0,54 DAN RASIO SS/SH (2,0-3,0) PADA BETON GEOPOLIMER DENGAN BAHAN DASAR FLY ASH TERHADAP KUAT TEKAN. Jurnal Teknik Sipil : Rancang Bangun, 10(2), 083–089. https://doi.org/10.33506/rb.v10i2.3570