DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH TERHADAP KEUTUHAN BUDAYA MASYARAKAT DISTRIK AIFAT UTARA DI KABUPATEN MAYBRAT
Keywords:
Pemekaran Wilayah, Budaya Masyarakat, Kabupaten MaybratAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak yang muncul dari pemekaran wilayah terhadap keutuhan budaya masyarakat Distrik Aifat Utara kabupaten Maybrat. Metode penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu observasi,/pengamatan, wawancaram dan dokumentasi. Populasi pada penelitian ini yaitu masyarakat Distrik Aifat Utara, dengan sampel sebanyak 5 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemekaran wilayah memberikan dampak positif terhadap keutuhan budaya masyarakat distrik Aifat Utara hal ini berdasarkan perubahan pembangunan berupa, masyarakat menikmati pelayanan secara continue , pelayanan publik belum dirasakan masyarakat, panen hasil kebun dapat dipasarkan di Ibu Kota dengan efisien dan efektive, perubahan dibidang kesehatan, dan dampak negatifnya yaitu terjadinya konflik kepentingan, budaya yang masuk mempengaruhi adat istiadat, kurangnya kepedulian dan tinggi egoisme pada masing-masing individu. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemekaran wilayah di Distrik Aifat Utara memberikan dampak terhadap keutuhan budaya masyarakat.
References
Albert, A, Manners dan Kaplan, David. 2000. Teori-Teori Budaya. Pustaka Pelajar, Jakarta.
Albert, A, Manners dan Kaplan, David. 2000. Teori-Teori Budaya. Pustaka Pelajar, Jakarta.
Bugin, Burhan. 2006. analisis data penelitian kualitatif. Raja Grafindo persada, Jakarta.
Bambang, Siswanto. 1992. Hubungan Masyarakat Teori dan Praktek. Bumi Aksara, Jakarta.
Eko, Endra, Moko. 2007. Tersasus Bahasa Indonesia. Penerbit Gramedia Pustaka Utama, Yogyakarta.
Juliantara, Dadang. 2005. Pembaharuan Kabupaten Arah Realisasi Otonomi Daerah. U niversitas Gajah Mada, Jakarta
Wibowo, Eddi dan Tangilisan. 2004. Seni Membangun Kepemimpinan Publik. BBFE, Yogyakarta..
Koenjangningrat. 1985. Kebudayaan Mentalitas Dan Pembangunan. Jakarta: Cetakan kedua belas.
Moleo Moko Endra, Eko. 2007. Tersasus Bahasa Indonesia. Gramedia Pustaka Utama, Yogyakarta ng, J, Lexy. Metodologi penelitian kualitatif
Faan, Manase. 2009. Makalah Seminar. Mahasiswa Aifat, Mare Dan Karoon, Yogyakarta. Sinabela, Mahadi dan Azhari. 2003. Dilema Otonomi Daerah Dan Nasionalisme Indonesia.
Cetakan Pertama, Balairung dan Yogyakarta.
Ratna, Tri. 2009. Pemekaran Daerah. Pustaka pelajar, Yogyakarta.
Roger, M, Keesing. 1999. Antropologi Budaya. Suatu Perspektif Kontemporer Jilid I . Erlangga, Jakarta.
Koentjaraningrat. 1981. SejarahTeori Antropologi I. UI Press, Jakarta.
R, Soekmono. 1973. Pengantar Sejarah Kebudayaan Jilid I. Kanisius, Jakarta.
J, Van, Baal. 1988. Sejarah Dan Pertumbuhan Teori Antropologi Budaya. Gramedia, Jakarta.
Motombrie, Victor. 1996. Bulletin Keuskupan Manokwari – Sorong. Edisi II, Sorong.
Nugroho, Riant. 2000. Desentralisasi Tanpa Refolusi. Gramedia, Jakarta.
Jeddawi, Murtir . Pro Kontra Pemekaran Daerah.
Kocu, Paskalis. 2000. Refleksi Gereja Suku Maybrat, Sorong.
Sujamto. Otonomi Daerah Yang Nyata Dan Bertanggung Jawab. Sujamto. Otonomi Daerah Yang Nyata Dan Bertanggung Jawab.
Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia. Departemen Pendidikan Dan Kebudayan.
Cetakan Kedua Balai Pustaka.
UU RI No. 13 Tahun 2009. SK Pembentukan Kabupaten Maybrat Di Provinsi Papua Barat.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.