Model Jerat dan Teknik Perburuan Satwa Liar oleh Masyarakat di Kampung Yaksoro Kabupaten Maybrat
DOI:
https://doi.org/10.33506/agriva.v2i2.3621Keywords:
jerat, masyarakat, perburuan, satwa_liarAbstract
Perburuan tradisional dengan jerat adalah berburu dengan menggunakan teknik dan alat tradisional. Peralatan berburu yang digunakan sederhana, bahannya mudah diperoleh di hutan dapat dirakit dan dibuat sendiri. Kampung Yaksoro merupakan sebuah kampung di Distrik Aitinyo tengah Kabupaten Maybrat yang masyarakatnya masih melakukan kegiatan berburu dengan menggunakan jerat. Metode penelitian yakni metode deskriptif dengan teknik wawancara terhadap masyarakat dengan tujuan mengungkap tradisionalisme masyarakat Kampung Yaksoro dalam aktivitas perburuan satwa dengan model teknik jerat (perangkap) melalui teknik pengamatan langsung proses persiapan pembuatan model jerat maupun pemasangan alat jerat di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model jerat dan bahan dasar yang dipergunkan dalam perburuan satwa liar oleh masyarakat antara lain jerat lontar, jerat kaki, jerat lubang dan jerat jaring. Bahan yang dipergunakan dalam pebuatan jerat adalah dahan kayu dari jenis kayu kuat dan tali dari jenis liana atau kulit kayu yang kuat. Frekuensi jerat 1-2 minggu, jumlah jeratan 1-4 buah, pemasangan sepanjang musim, lokasi pemasangan jerat kebun dan hutan, satwa tertangkap adalah 1-3 ekor.
References
Ariantiningsih, Fransiska. 2000. System Perburuan dan Sikap Masyarakat Terhadap Usaha-Usaha Konservasi Rusa di Pulau Rumberpon Kecamatan Ransiki Kabupaten Manokwari. (Skripsi). Universitas Cendrawasih. Manokwari. 53 pp
Arinta, N., 2019. Ancaman Serius Dari Jerat Milik Pemburu. https://www.wwf.id/id/blog/ancaman-serius-dari-jerat-milik-pemburu
Awak, T. F., Fatem, S., & Yohanita, A., 2015. Sistem Perburuan Landak Moncong Panjang (Zaglossus Bruijnii) Pada Masyarakat Kampung Waibem Dan Kampung Saukorem Tambrauw, Papua Barat. Jurnal Ilmu Kehutanan Vol 9, No.1 https://journal.ugm.ac.id/jikfkt/article/view/10184/7703
Farida, W.R., G. Semiadi, Wirdateti, dan H. Dahruddin. 2001. Pemanfaatan kuskus (Phalanger sp.) oleh masyarakat Timor Barat, Nusa Tenggara Timur. Biota 6 (2): 85-86
Firdaus A, Kartikawati SM, Roslinda E. 2019. Etnoteknologi Berburu Dayak Kubin Di Desa Manggala Kecamatan Pinoh Selatan Kabupaten Melawi. Jurnal Hutan Lestari 7(3): 1367-1378. https://doi.org/10.26418/jhl.v7i3.37509
Imang, N., Kuncoro dan Boer, 2002. Studi Perbandingan Perburuan Tradisional Babi Hutan (Sus barbatus Muller 1896) antara Suku Dayak Kenyah dan Suku Punan di Kabupaten Malinau. Equator, 1(2):102–145.
Kent, W., 2020. The snaring crisis in Southeast Asia. WWF Stories. https://www.worldwildlife.org/stories/the-snaring-crisis-in-southeast-asia
Lee, R.J., 2000. Impact of Subsistence Hunting in North Sulawesi, Indonesia and Conservation Options, dalam J.G. Robinson and E.L. Bennett, (eds.). Hunting for Sustainability in Tropical Forests, Columbia University Press, New York: pp. 455-472
Madhusudan, M.D., & Karanth, K.U. (2002). Local hunting and the conservation of large mammals in India. Ambio, 3, 49-54
Nugroho, D. 2003. Perdagangan Satwa Liar di Indonesia. Makalah Pada Diskusi Terbuka Dalam Rangka Pekan Konservasi Sumber Daya Alam Ke 7. Wildlife Conservation Society-Indonesian Programe. Tanjung Karang
Pattiselanno, F., 2006. The wildlife hunting in Papua.Biota, XI, 59-61.
Pattiselanno, F., & Koibur, J.F. (2008). Cuscus (Phalangeridae) hunting by Biak ethnic group in surrounding North Biak Strict Nature Reserve, Papua. Hayati Journal of Bioscience, 15, 1301-134.
Pattiselanno, F. & G. Mentansan. 2010. The practice of traditional wisdom in wildlife hunting by Maybrat ethnic group to support wildlife sustainable in Sorong Selatan Regency. Makara Sosial Humaniora Vol. 14 (2): 75-82.
Ronaldo, D., Wardenaar, E., & Yani, A., 2022. Etnoteknologi Berburu Masyarakat di Desa Senangak Kecamatan Nanga Taman Kabupaten Sekadau. Jurnal Lingkungan Hutan Tropis Vol 1, No 2. https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jlht/article/view/63193
Sander, A., Elly L. Rustiati , Andjar Rafiastanto , Rudi Akbarta, 2005. Penggunaan Jerat dalam perburuan liar: Pengetahuan masyarakat di perbatasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Lampung. Jurnal BIOMA, 7 (1). ISSN 1410-8801. http://eprints.undip.ac.id/2032/1/JUNI_06_UNILA.pdf
Sitorus, T. 2003. Strategi Konservasi Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Makalah Diskusi Terbuka Dalam Rangka Pekan Konservasi Sumber Daya Alam Ke 7. Kota Agung. Tidak dipublikasikan
Zainuddin, A., 2012. Orang Maybrat dan Tradisi Berburu. http://etnonesia.org/lengkap.php?id=49 (27 November 2020)