Respon Jarak Tanam Tehadap Pertumbuhan dan Produksi Cabai Rawit (Capsicum Frutescens L.)
DOI:
https://doi.org/10.33506/agriva.v1i1.2125Keywords:
cabai, jarak tanam, pupuk, produksiAbstract
Cabai terkendala terhadap luas tanam sehingga untuk meningkatkan produksi cabai rawit dapat menggunakan jarak tanam yang sesuai dengan petunjuk anjuran yang akan bermanfaat secara ekologis dan ekonomis, selain itu pestisida nabati berbahan aktif organisme hidup dapat berfungsi sebagai penghambat unsur hara tertentu atau memperlancar ketersediaan unsur hara dalam tanah bagi cabai rawit (Capsicum frutescens L.).Penelitian ini bertujuan untuk menilai respon jarak tanam terhadap pertumbuhan dan produksi cabai rawit (Capsicum Frutescens L.). Penelitian di lahan petani KM 12 Jalan Makbon, Kelurahan Giwu Distrik Klawurung Kota Sorong yang berlangsung pada bulan Mei sampai dengan bulan Agustus 2021.Berdasarkan hasil analisis statistik, menunjukkan bahwa perlakuan jarak tanam (J2) berpengaruh nyata terhadap jumlah daun tanaman cabai rawit terbanyak pada umut 8 minggu setelah tanam (40.91 helai) tetapi tidak berbeda nyata dengan perlakuan (J3) sedang perlakuan pupuk kandang biogas (J3) berpengaruh nyata terhadap jumlah daun pada umur 10 minggu setelah tanam (52.86 helai) dan berbeda nyata dengan perlakuan (J2) tetapi berbeda sangat nyata dengan perlakuan laiinnya.Respon jarak tanam pada pertumbuhan dan produksi cabai rawit memberikan pengaruh nyata sampai sangat nyata terhadap parameter tinggi tanaman, jumlah daun, berat buah per tanaman, berat buah per plot sehingga produksi (ton ha-1).
References
Ali, M. (2015). Pengaruh dosis pemupukan NPK terhadap produksi dan kandungan capsaicin pada buah tanaman cabe rawit (Capsicum frutescens L.).Jurnal Agrosains: Karya Kreatif Dan Inovatif, 2(2), 171-178.
Budi Cahyo. (2009).Pengaruh Pemberian Pupuk Hayati (Biofertilizer) dan Media Tanam Yang Berbeda Pada Pertumbuhan dan Produktivitas cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) di Polybag
Cahyono (1995) dalam Budi dan Cahyo (2008)). Begitu juga dengan pupuk hayati, menimbulkan kerusakan sifat fisik, kimia, dan biologi tanah.
Hasibuan. B. E. (2009). Pupuk dan Pemupukan.Medan.USU Press.
Hidayat, T. (2011).Analisis perubahan musim dan penyusunan pola tanam tanaman padi berdasarkan data curah hujan di Kabupaten Aceh Besar. Jurnal Agrista, 15(3), 87-93.
Husin, G.E. (2021). Respon pertumbuhan dan produksi tanaman cabai rawit (capsicum frutescens l.) terhadap pemberian pupuk kalium dengan beberapa jarak tanam (doctoral dissertation).
Irfan, M. (1999). Respon Tanaman Jagung (Zea mays L.) Terhadap Pengolahan tanah dan Kerapatan Tanam Pada Tanah Andisol dan Ultisol.Pasca Sarjana Universitas Sumatra Utara. Medan.
Isroi. (2009). Pupuk Limbah Padat. Peneliti Pada Balai Penelitian Bioteknologi. Perkebunan Indonesia. Bogor. Indriani, H.Y. 2001. Membuat Pupuk Kompos.
Suwahyono, Untung. (2011). Petunjuk Praktis Penggunaan Pupuk Organik Secara. Efe ktif Dan Efisien. Jakarta: Penebar Swadaya. Suwita, I Komang.
Syaifudin, A., L. Mulyani & E.Sulastri. (2010). Pemberdayaan mikro organisme lokal sebagai upaya peningkatan kemandirian petani.karya tulis.
Syarief, E.S.(1989). Kesuburan Tanah dan Pemupukan Tanah Pertanian.Pustaka Buana.Bandung.
Taniwiryono dan Isroi. (2008). Pupuk Kimia buatan memiliki keunggulan di bandingkan pupuk yang lain, yaitu memiliki kandungan hara yang tinggi dan cepat.
Tjandra, E. (2011). Panen cabai rawit di polybag. Cahaya atma Pustaka Jokyakata.
Turmuktini, T., Widodo, W., & Kanta, K. (2012). Karakterisasi pertumbuhan dan hasil beberapa varietas padi akibat pengaturan jarak tanam yang berbeda di lahan sawah irigasi. Cefars: Jurnal Agribisnis dan Pengembangan Wilayah, 3(2), 18-26.
Wahyudi, I. (2009). Serapan N tanaman jagung (Zea Mays L.) akibat pemberian pupuk guano dan pupuk hijau lamtoro pada Ultisol Wanga.Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian, 16(4).
Wijoyo, Padniarso M. (2009). Taktik Jitu menanam Cabai di musim hujan. Bee Media Indonesia Jakarta.
Yenie, E., Elystia S., Kalvin, A., Irfhan, M. (2013). Pembuatan pestisida organik menggunakan metode ekstraksi dari pestisida nabati daun pepaya. 10(1): 46-59.