Studi Produk Hasil Hutan Biofarmatika yang di Pasarkan di Pasar Sentral Kota Sorong
DOI:
https://doi.org/10.33506/agriva.v3i1.3974Keywords:
biofarmaka, hasil_hutan, produk, pasarAbstract
Pasar sentral Kota Sorong merupakan pasar terbesar di Kota Sorong, dimana terjadi transaksi penjualan produk hasil hutan temasuk berupa biofarmaka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil hutan biofarmaka yang dipasarkan di Pasar Sentral Kota Sorong, bagian-bagian tumbuhan obat yang digunakan sebagai barang produk yang dijual dan cara penjual memperoleh pasokan biofarmaka. Metode yang digunakan penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik survey dan wawancara bebas. Penentuan responden sampel dilakukan secara purposif sampling yang didasarkan atas pertimbangan pedagangnya berprofesi sebagai pedagang biofarmaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis biofarmaka yang dipasarkan di Pasar Sentral Kota Sorong dalam bentuk minyak yakni minyak kayu bajaka, minyak buah merah, minyak pala, minyak kayu putih dan minyak lawang. Dalam bentuk kayu yaitu kayu bajaka, kayu kuning, kayu manis, dan kayu ular. Selanjutnya daun yakni rumput kebar, daun gatal, sambiloto, salam, dan kumis kucing. Dalam bentuk akar yaitu akar pasak bumi, bentuk rimpang yakni jahe merah dan dalam bentuk sarang yakni sarang semut. Jenis hasil hutan biofarmaka yang dipasarkan antara lain berupa akar, rimpang, umbi, bunga, buah, biji, kayu, kulit kayu, batang, daun, dan seluruh tanaman. Cara memperoleh pasokan biofarmaka melalui proses dipesan dari luar daerah Papua seperti Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Ternate. Sedangkan dipesan dari wilayah Papua sendiri yaitu Wamena, Nabire, Fak-fak, Manokwari, Sorong Selatan, dan Tambrauw.
References
Ajawila JW. 1996. Sistem Sosial Budaya Agroforestri Dusun. Lokakarya Peran Dusung Terhadap Kelestarian Lingkungan. Kerjasama WIPTEK – CIDA, Ambon.
Adiyasa, M. R., & Meiyanti, M., 2021. Pemanfaatan obat tradisional di Indonesia: distribusi dan faktor demografis yang berpengaruh. Jurnal Biomedika Dan Kesehatan, 4(3), 130–138. https://doi.org/10.18051/jbiomedkes.2021 .v4.130-138 (Diakses 08 Maret 2024).
Arini, D. I. D., 2018. Pengetahuan lokal masyarakat Sulawesi Utara dalam pemanfaatan pohon hutan sebagai bahan obat tradisional. Jurnal Masyarakat Dan Budaya, 19(2), 161. https://doi.org/10.14203/jmb.v19i2.444 (Diakses 08 Maret 2024).
Binayee, S. B., 2005. Marketing Information System: An overview of agriculture marketing systems in South Asia May 2005 By:, (May).
Darwati, I., & Roostika, I., 2016. Status penelitian purwoceng (Pimpinella alpina Molk.) di Indonesia. Buletin Plasma Nutfah, 12(1), 9–15. https://doi.org/10.21082/blpn.v12n1.2006 .p9-15
Farida, & Fuziyah, E., 2020. Strategi pengembangan UKM Jamu Tradisional Madura Ayu. Agriscience, 1(1), 88–102. https://doi.org/10.21107/agriscience.v1i1. 7682
Handayani, A., 2003. Pembedah Rahasia Ramuan Madura. Agromedia Pustaka. Jakarta.
Insani, Mavia Indra, 2014, Tanaman Biofarmaka di Indonesia dan Persaingannya dengan Negara China, Surabaya: Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Irwanta, E., Hikmat, A., & Zuhud, E. A. M., 2015. Keanekaragaman simplisia nabati dan produk obat tradisional yang diperdagangkan di Kabupaten Pati , Jawa Tengah. Media Konservasi, 20(3), 197– 204. https://doi.org/10.29244/medkon.20.3.%2 5p
Karmawati, E., D.S. Effendi dan P. Wahid, 1996. Potensi, peluang dan kendala pengembangan agroindustri tanaman obat. Dalam : Prosiding Forum Konsultasi Strategi dan Koordinasi Pengembangan Agroindustri Tanaman Obat. Bogor, 28-29 Nopember 1996. Hlm : 23-37
Katili, AS., Latare, Z., dan Nauko, M. C., 2015. Inventarisasi Tumbuhan Obat dan Kearifan LokalMasyarakat Etnis Bune dalam Memanfaatkan Tumbuhan Obat di Pinogu, Kabupaten Bonebolango, Provinsi Gorontalo. Pros Sem Nas Masy Biodiv Indon. Volume 1 No. 1.
Marshall, E., Schreckenberg, K., & Newton, A., 2006. Commercialization of non-timber forest products. Cambridge, UK: UNEP-WCMC. Retrieved from http://scholar.google.com/scholar?hl=en&btnG=Search&q=intitle:Commercialization +of+non-timber+forest+products#6.
Marwanti, Sri, Pardono, Suryandari, R. T., & Sutirto, T. W., 2018. Pengembangan Biofarmaka Berbasis Masyarakat di Kabupaten Klaten. Prosiding APC (Annual Pharmacy Conference) Vol. 3 (2018). https://jurnal.uns.ac.id/apc/article/view/25068/17706
Marwati, M., & Amidi, A., 2019. Pengaruh budaya, persepsi, dan kepercayaan terhadap keputusan pembelian obat herbal. Jurnal Ilmu Manajemen, 7(2), 168–180. https://doi.org/10.32502/jimn.v7i2.1567
Mubyarto, 1998. Pengantar Ekonomi Pertanian. LP3ES, Jakarta.
Nainggolan, H. L., Sihotang, M. R., Ginting, A., Simatupang, R. P., 2022. Analisis Pendapatan Usahatani Biofarmaka dan Kontribusinya terhadap Total Pendapatan Petani di Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara. Agrimor 7 (1) 31-38 Jurnal Agribisnis Lahan Kering - 2022 International Standard of Serial Number 2502-1710. DOI: https://doi.org/10.32938/ag.v7i1.1558
Novianti, Dewi, 2017. "Potensi Dan Pengembangan Jenis Tanaman Obat Di Desa Meranjat Kecamatan Indralaya Selatan." Sainmatika. 14. No. 1 45-52.
Pertiwi, R., Manaf, S., Supriati, R., Saputra, H. M., & Ramadhanti, F., 2020. Pengaruh pemberian salep kombinasi ekstrak daun Morinda citrifolia dan batang Euphorbia tirucalli terhadap penyembuhan luka. Jurnal Farmasi Dan Ilmu Kefarmasian Indonesia, 7(1), 42–50. https://doi.org/10.20473/jfiki.v7i12020.42 -50
Purwandari, S. S., 2000. Studi serapan obat sebagai bahan baku pada berbagai industri obat tradisional Indonesia. Tesis Magister Institut Pertanian Bogor. Bogor
Randriamiharisoa, M. N., Kuhlman, A. R., Jeannoda, V., & Rabarison, H. (2015). Medicinal plants sold in the markets of Antananarivo, Madagaskar. Journal of Ethnobiology and Ethnomedicine, 11(1), 1–12. https://doi.org/10.1186/s13002-015-0046-y
Riyani, C., Purnamasari, N., & Dhiu, E., 2022. Metode pengeringan terhadap proses produksi simplisia akar murbei (Morus Alba radix) dan akar kuning (Arcangelisia Flava radix). JINTAN : Jurnal Ilmiah Pertanian Nasional, 2(1), 95–102. https://doi.org/10.30737/jintan.v2i1.2194
Sako, M. E., & Hutapea, A. N., 2016. Analisis pendapatan usaha industri jamu di Kelompok Tani Prima Mandiri Desa Usapinonot. Agrimor, 1(03), 65–66. https://doi.org/10.32938/ag.v1i03.265
Saptaningtyas, A. I., & Indrahti, S., 2020. Dari industri jamu tradisional ke industri jamu modern: Perkembangan industri jamu Sido Muncul dalam mempertahankan eksistensi perusahaan Tahun 1951-2000. Historiografi, 1(2), 172–180. https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/hi storiografi/article/view/29767
Shackleton, C. M., Shackleton, S. E., Buiten, E., & Bird, N., 2007. The importance of dry woodlands and forests in rural livelihoods and poverty alleviation in South Africa, 9, 558–577. https://doi.org/10.1016/j.forpol.2006.03.004. (Diakses 08 Maret 2024].
Sudiarto, E.R Pribadi, M. Rahardjo, H. Nurhayati, Rosita SMD, and M. Yusron. 2002. Strengthening farmer-industry linkage for sustainable utilization of medicinal plant resources. Paper presented in International Conference on The Modernization of Traditional Chinese Medicine, Chengdu, China, 3-5 November 2002.
Sumarmiyati, & Rahayu, S. W. P., 2015. Potensi pengembangan tanaman obat lokal skala rumah tangga untuk mendukung kemandirian pangan dan obat di Samarinda, Kalimantan Timur. PROS SEM NAS MASY BIODIV INDON2, 1(2), 330–336.
Suparni, I., 2012. Herbal Nusantara :1001 Ramuan Tradisional Asli Indonesia (A. Prabawati (ed.); Ed.1 Cet.1). Andi Offset.
Usaha, Y. La, Pengemanan, E. F. ., & Lasut, M. T. (2017). Pemanfaatan tumbuhan obat oleh Suku Mange di Kecamatan Taliabu Utara Kabupaten Pulau Taliabu Provinsi Maluku Utara. Cocos, 1(5), 1–9. https://doi.org/10.35791/cocos.v1i5.1661 5
Vodouhe, F.G, O. Coulibaly, A.E. Assogbadjo dan B. Sinsin, 2008. Medicinal plant commercialization in Benin: an analysis of profit distribution equity across supply chain actors and its effect on the sustainable use of harvested species. Journal of Medicinal Plants Research Vol. 2 (11) pp.331-340.
Yassir, M., & Asnah, A., 2019. Pemanfaatan jenis tumbuhan obat tradisional di Desa Batu Hamparan Kabupaten Aceh Tenggara. BIOTIK: Jurnal Ilmiah Biologi Teknologi Dan Kependidikan, 6(1), 17– 34. https://doi.org/10.22373/biotik.v6i1.4039