Status Konservasi Ikan Terancam Punah yang Diperdagangkan Keluar Kota Sorong (Studi Kasus: Ikan Hiu Berdasarkan Identifikasi di Loka Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut Sorong)
Keywords:
Ikan hiu, identifikasi, konservasi, perdaganganAbstract
Usaha perikanan hiu di wilayah Indonesia timur (Provinsi Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat) dari tahun ketahun mengalami peningkatan, karena memiliki nilai ekonomis tinggi. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui komoditi produk, spesies dominan dan status konservasi ikan hiu yang diperdagangkan keluar Kota Sorong. Manfaatnya dapat menjadi bahan informasi bagi stakeholders yang memanfaatkan jenis ikan hiu dan sebagai pertimbangan dalam pengambilan kebijakan perdagangan hiu secara nasional. Identifikasi dilakukan melalui foto ID (identifikasi berdasarkan foto) pada sirip punggung pertama, sirip dada, dan sirip ekor bagian bawah. Hasil identifikasi disandingkan dengan secondary data (kajian, riset dan log book lalulintas perdagangan) hiu yang keluar dari Kota Sorong. Analisis deskriptif kualitatif menggunakan aplikasi Microsoft excel dengan membuat tabulasi data klasifikasi jenis, ukuran, berat dan status konservasi dalam bentuk matrik. Komoditi hiu yang diperdagangkan keluar Kota Sorong terdiri dari 4 produk yaitu, sirip, daging, kulit, tulang dan minyak. Produk terbanyak hiu kenjen/lanjaman (Carcharhinus falciformis) dan paling rendah hiu garuda/monas (Hemipristis elongata). Status konservasi (IUCN Red List) ikan hiu yang di perdagangkan keluar Kota Sorong pada bulan November 2020 termasuk dalam kategori Endangered (EN) 1 spesies, Vulnerable (VU) 1 spesies, 7 spesies Near Threatened (NT) dan 2 spesies berada dalam kategori Data Deficient (DD).References
Alaydrus, I.S, Fitriana, N, Jamu, Y. 2014. Jenis dan Status Konservasi Ikan Hiu yang Tertangkap di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Labuan Bajo, Manggarai Barat, Flores. Al-Kauniyah Jurnal Biologi. 7 (2); 83-88
Ayotte L. 2005. Sharks-educator’s Guide. 3D Entertainment ltd. And United Nations Environment Program.
Bangun O.V, Pahlawan I. 2014. Efektivitas Cites (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora) Dalam Mengatur Perdagangan Hiu di Kawasan Coral Triangel (Implementasi di Indonesia). Journal Jom FISIP. 1 (2); 1-12
Bonfil R. 2002. Trendand patternsin world and Asian Elasmobranch fisheries. In S. L. Fowler, T. M. Reed, & F. A. Dipper (Eds). Elasmobranch Biodiversity, Conservation, and Management. Proceeding of the International Seminar and Workshop in Sabah. July 1997. Gland, Switzerland, and Cambridge. UK. IUCN SSC Shark Specialist Group. p. 15-24
Carrier J.C, Musick J.A, Heithaus. M.R 2010. Shark and their relatives II: Biodiversity,adaptive physiology and conservation. CRC Press Boca Raton London New york.
Castro J.I,. Woodley C.M. Brudeck R.L. 1999. A preliminary evaluation of the status of shark species. FAO Fisheries Technical Paper No. 380. Food and Agriculture Organization. Rome. 72 pp.
Chodrijah U, Jatmiko I, Sentosa A.A. 2017. Parameter Populasi Hiu Kejen (Carcharhinus falciformis) di Perairan Selatan Nusa Tenggara Barat. Journal BAWAL. 9 (3): 175-183
Compagno, L.J.V. 1998. Sharks. In: KE Carpenter dan VH Niem (Eds). FAO Identification Guide for Fishery Purposes. The Living Marine Resources of the Western Central Pacific. Vol. 2. Cephalopods, Crustaceans, Holuthurians, and Sharks. Food and Agriculture Organization. Rome, Italy. p. 1193–1366.
Daley R.K, Stevens J.D, Last P.R, Yearsley G.K. 2002. Field guide to Australian sharks and rays. Australia: CSIRO Marine Research and Development Corporation, 88 pp
Dosay, Akbulut M. 2008. The phylogenetic relationship within the genus Carcharhinus. Comptes Rendus – Biologies. 331(7): 500–509.
Dulvy N.K, S.L. Fowler J.A. Musick R.D. Cavanagh P.M, Kyne L.R, Harrison J.K, Carlson L.N, Davidson S.V, Fordham M.P, Francis C.M, Pollock C.A, Simpfendorfer G.H. Burgess K.E, Carpenter L.J, Compagno D.A, Ebert C. Gibson M.R. Heupel, S.R. Livingstone, J.C. Sanciangco, J.D. Stevens S, Valenti and White W.T. 2014. Extinction risk and conservation of the world’s sharks and rays. eLife 3 (JANUARY):
Emiliya A, Pratomo, Putra R. D. 2017. Identifikasi Jenis HiuHasil Tangkapan Nelayan di Pulau Bintan Provinsi Kepulauan Riau. (Skripsi) Universitas Maritim Raja Ali Haji, Riau
Fahmi, Dharmadi. 2013. Tinjauan status perikanan hiu dan upaya konservasinya di Indonesia. Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. Jakarta. 179 pp.
FAO,â€Technical Workshop on The Status, Limitations and Oppurtunities for Improving The Monitoring of Shark and Fisheries Tradeâ€, FAO Fisheries and Aquaculture Report No.897, 2008
Field I.C, Meekan M.G, Buckworth R.C,. Bradshaw C.J.A. 2010. Susceptibility of sharks, rays and chimaeras to global extinction. Elsevier Advances in Marine Biology. 1 (56).
Gallagher A.J, Orbesen E.S, Hammerschlag N, Serafy J.E. 2014. Vulnerability of oceanic sharks as pelagic longline bycatch. Global Ecology and Conservation Journal: 1 (13): 50–59.
Ho, H.C. Shao, K.T. 2011. Annotated checklist and type catalog of fish genera and species described from Taiwan. Zootaxa Journal. 29 (57); 1–74.
IUCN red list of Threatened Species. 2016. http://www.iucnredlist.org/.diakses februari 2016
Jabado R. W., Al Ghais S. M., Hamza, W., Henderson, A. C., Spaet, J. L., Shivji, M. S. Hanner, R. H. 2015. The trade in sharks and their products in the United ArabEmirates. Biological Conservation Journal.181, 190-198.
Last, P. R. & J. D. Stevens. 1994. Sharks and rays ofAustralia. CSIRO, Australia. 51 3p
Lpsplsorong. 2019. Hiu Pari Beserta Regulasi Yang Mengatur Pemanfatannya.https://kkp.go.id/djprl/lpsplsorong. Diakses Desember 2020
Mopay M, Wullur S, Kaligis E. 2017. Identifikasi Molekuler Sirip Ikan Hiu yang Didapat dari Pengumpul Sirip di Minahasa. Jurnal Pesisir dan Laut Tropis. 1 (2): 1-7
Mutaqqin E, Simeon BM, Ichsan M, Dharmadi, Prasetyo AP, Booth H, Yulianto I, Friedman K. 2018. The Scale, Value, and Importance of Non-Fin Shark and Ray Commodities in Indonesia. Rome: FAO. 66pp
Nikijuluw VPH. 2008. Blue Water Crime: Dimensi Sosial Ekonomi Perikanan Ilegal. Penerbit Cidesindo. Jakarta. 196 hal
Nurcahyo H., I.M. Sangadji P. Yudiarso. 2016. Komposisi spesies, distribusi panjang dan rasio kelamin hiu yang didaratkan di Jawa Timur, Bali, NTB Dan NTT. In: Dharmadi dan Fahmi (Eds). Prosiding Simposium Hiu dan Pari di Indonesia. Kementerian Kelautan dan Perikanan. Jakarta. p. 33–41.
Prabuning D, Setiasih N, Ningtias P, Yahya Y, Harvey A. 2015. Rantai Perdagangan Hiu dan Pari Di Propinsi NTB (Nusa Tenggara Barat) dan NTT (Nusa Tenggara Timur). Prosiding Simposium Hiu dan Pari: hal 127-134.
Sadili D., Dharmadi, Fahmi, Sarmintohadi, I. Ramli dan Sudarsono. 2015. Rencana aksi nasional (RAN) konservasi dan pengelolaan hiu dan pari. Direktorat Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan. Jakarta. 98 pp.
Sentosa A.A, Hedianto D.A. 2017. Jenis dan sebaran ukuran hiu yang didaratkan di Tanjung Luar, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. In: Nababan et al. (Eds). Prosiding Pertemuan Ilmiah Nasional Tahunan (PIT) XIII ISOI 2016, Surabaya, 1 - 2 Desember 2016. Ikatan Sarjana Oseanologi Indonesia. Jakarta. p. 902–914.
Sembiring, A., Pertiwi, N. P. D., Mahardini, A.,Wulandari, R.,Kurniasih, E.M., Kuncoro, A. W.,Cahyani, N. K. D., Anggoro, A. W., Ulfa, M.,Madduppa, H. H., Carpenter, K.E., Barber, P. H. Mahardika, G. N. 2015. DNA barcoding revealstargeted fisheries for endangered sharks in Indonesia.Fisheries Research, 164, 130-134
Stobutzki, I.C., M.J. Miller, D.S. Heales and D.T. Brewer. 2002. Sustainability of elasmobranchs caught as bycatch in a tropical prawn (shrimp) trawl fishery. Fishery Bulletin 100(4): 800–821.
Suryagalih, S. (2016). Studi pengelolaan perikanan hiu di pantai utara Pulau Jawa. Marine Fisheries: Journal of Marine Fisheries Technology and Management,3(2), 149-159
White,W.T., P.R. Last, J.D. Stevens, G.K. Yearsley,G.K. Fahmi, Dharmadi. 2006. Economically Important Sharks and Rays of Indonesia. Australia: Australian Centre for International Agricultural Research.
White W.T, Harris M. 2013. Redescription of Paragaleus tengi (Chen, 1963) (Carcharhiniformes: Hemigaleidae) and first record of Paragaleus randalli Compagno, Krupp & Carpenter, 1996 from the western North Pacific. Zootaxa Journal. 3752 (1): 172–184
Wehantouw, A, Ginting, E.L, Wullur, S. 2017. Identifikasi sirip ikan hiu yang didapat dari pengumpul di Minahasa Tenggara menggunakan DNA Barcode. Jurnal Pesisir dan Laut Tropis. 1 (1); 82-88
World Wildlife Fund [WWF]. 2016. Kondisi Hiu Saat Ini. Diakses dari laman https://www.wwf.or.id/tentang_wwf/upaya_kami/marine/sains_kelautan_dan_perikanan/konservasi_hiu/pada 18 Maretpk. 19.40 WIB
Yuliandini T, Telussa R.F. 2020. Studi Penangkapan Ikan Hiu di KM. Papua Jaya Study Of Shark Catching on KM Papua Jaya. Jurnal Satya Minabahari. 5 (2); 119-125.
Yuwandana D.P, Agustina S, Haqqi M.B, Simeon B.M. 2020. Studi Awal Perikanan Pari Kekeh (Rhynchobatus sp.) dan Pari Kikir (Glaucostegus sp.) di Perairan Utara Jawa Tengah. Jurnal Akuatika Indonesia. 5 (1); 1-6
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.