Persepsi Masyarakat Nelayan Kecil Terhadap Sistem Sosial Ekologi Perikanan Karang di Perairan Pulau Um (Studi Masyarakat Kampung Malaumkarta Provinsi Papua Barat)
Keywords:
Persepsi nelayan, sistem sosial ekologi, perikanan karangAbstract
Sistem sosial ekologi perikanan karang merupakan hubungan interaksi antara ekosistem laut dan nelayan yang menggantungkan hidupnya pada sumberdaya terumbu karang, melalui persepsi masyarakat nelayan Malaumkarta dalam menjaga keletarian ekosistem laut melalui kearifan lokal masyarkat kepulauan. Metode yang digunakan yaitu metode penelitian diskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik wawancara dan obeservasi kemudian data persepsi masyarkat nelayan dianalisis menggunakan skala likert serta data dintepretasikan dalam bentuk deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa persepsi masyarakat nelayan terhadap sistem sosial ekologi perikanan karang cukup baik dengan angka efektivitas mencapai 51%Â dengan korespondensi sebanyak 65 orang.References
Adhuri, Dedi S, 2013. Selling the Sea, Fishing for Power.A Study of conflict over marine tenure in Kei Islands, Eastern Indonesia. Asia-Pacific environment monograph No.8. Canbera: ANU E Press.
Adrianto L, Wahyudin Y, Nurjaya IW, Krisanti M, Yonvitner, Trihandoyo A. 2016 Valuasi Ekonomi Kerusakan Ekosistem Sumberdaya Pesisir dan Laut Kota Bontang. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir Dan Lautan Institut Pertanian Bogor Center for Coastal and Marine Resources Studies Bogor Agricultural University. Working Paper Pkspl-Ipb. 7 (4): 1-30
Dahuri R, Rais J, Ginting SP, Sitepu MJ. 2008. Pengelolaan sumberdaya pesisir dan lautan secara terpadu. Jakarta. (ID): Penerbit Pradnya Paramitha.
Ismail G., S. Supardi, dan S. Wahyuningsih. 2008. Analysis Efficiency Marketing System of Fresh Layang Fish (Decapterus russeli) on Pelabuhan Fish Auction Place in Tegal City. Jurnal MEDIAGRO 39 Vol. 4 No. 2 : 39 – 50.
Hauzer, M., P. Dearden & G. Murray. (2013). The Effectiveness of Community-Based Governance of Small-Scale Fsheries, Ngazidja Island, Comoros. Marine Policy, 38 : 346 – 354
Lehari K. 2002. On island.Place and location. Studies in environmental aesthetics and semiotics. Journal Island Studies. 3 (1): 95-106.
Katsanevakis SV, Stelzenmüller A, South, Sorensen Kindergarten TV, Fernandez S. Voge A. Weber A, Zenetos R, Hofstede. 2011. Marine Based Marine Space Management Ecosystem: review of concepts, policies, tools, and critical issues The Ocean. Coast. Manag. 54 (11): 807-820.
Kurniawan F, Adrianto L, Bengen DG, Prasetyo LB. 2016. Vulnerability assessment of small islands to tourism: The case of the Marine Tourism Park of the Gili Matra Islands, Indonesia. Global Ecology and Conservation. Journal Elsevier. (6): 308-326
Kusnadi. 2003. Akar kemiskinan Nelayan. Yogyakarta. LKIS
Mahsun. 2015. Indonesia dalam Perspektif Politik Kebahasaan. Jakarta: Raja Grafindo.
Mukhtar. 2010. Klasifikasi Alat Penangkapan Ikan. Dinas Kelautan dan Perikanan.
Marasabessy, I., Badarudin, M. I., Sarwa, G., & Iek, F. 2020. Identifikasi Potensi Ekologi Pulau Kecil Berdasarkan Aspek Geofisik (Studi Kasus: Pulau Sakanun Kabupaten Sorong). Jurnal Riset Perikanan dan Kelautan, 2(1), 176-188.
Marasabessy, I. 2018. Pengelolaan Berkelanjutan Pulau Nusa Manu dan Nusa Leun di Kabupaten Maluku Tengah Provinsi Maluku (Tesis]. Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor).
Marasabessy, I., Fahrudin, A., Imran, Z., & Agus, S. B. 2018. Pengelolaan Berkelanjutan Perikanan Demersal di Kawasan Pulau Nusa Manu dan Nusa Leun Maluku Tengah. ALBACORE Jurnal Penelitian Perikanan Laut, 2(1), 13-27.
Muchlisin, Z.A., N. Fadli, M.N. Siti-Azizah. 2012. Genetic variation and taxonomy of Rasbora group (Cyprinidae) from Lake Laut Tawar, Indonesia. Journal of Ichthyology, 52(4), 284-290.
Pomeroy, R., L. Garces, M. Pido & G. Silvestre. 2010. Ecosystem-Based Fsheries Management in Small-Scale Tropical Marine fisheries: Emerging Models of Governance Arrangements in The Philippines. Marine Policy, 34 : 298–308.
Risnita.2012. Pengembangan Skala Model Likers.Jurnal edu-bio, 4, 86-99.
Simbolon D. 2011. Bioekologi dan Dinamika Daerah Penangkapan Ikan. Bogor (ID): IPB Pr
Simbolon D, Irnawati R, Sitanggang LP, Ernaningsih D, Tadjuddah M, Manoppo VEN. 2009. Pembentukan Daerah Penangkapan Ikan. Bogor (ID): Dept PSP IPB.
Triyanti, R. dan N. Shafitri.2012. Kajian Pemasaran Ikan Lele (Clarias sp) dalam Menunjang Industri Perikanan Budidaya (Studi kasus di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah).KKP Jakarta. Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan. 7 (2): 177 – 191.
Tuwo A, Tresnati J, Parawansa BS. 2012. Analisis kelayakan pengembangan ekowisata selam dan snorkeling di Kepulauan Tanakeke. Universitas Hasanuddin. Jurnal Sains & Teknologi. 9 (2): 218 - 225.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2009 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan
Peraturan Bupati (perbup) Nomor 7 tahun 2017 tentang Hukum Adat dan Kearifan Lokal dan Perlindungan Sumberdaya Laut di Kampung Malaumkarta distrik Makbon Kabupaten
Diungga pada laman https://www.antaranews.com/berita/800825/masyarakat-adat-moi-kelim-sukses-jaga-laut-dengan-egek tanggal 20 september 2020
Diungga pada laman https://kkp.go.id/djprl/lpsplsorong/artikel/18917-evaluasi-kondisi-terumbu-karang-di-pulau-um-kab-sorongtanggal 20 september 2020.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.