Kondisi Ekosistem Terumbu Karang di Bentang Laut Kepala Burung Sub Wilayah Kota dan Kabupaten Sorong
DOI:
https://doi.org/10.33506/jrpk.v4i2.2033Keywords:
Bentang Laut, Berkelanjutan, Terumbu Karang, SorongAbstract
Terumbu karang merupakan ekosistem khas di wilayah perairan dangkal di daerah katulistiwa salah satunya di kawasan bentang laut kepala burung di Provinsi Papua Barat dan Provinsi Papua. Wilayah-wilayah di kawasan ini terkoneksi karena kondisi biogeografis, kelautan, genetik antara kawasan terumbu, dan berbagi karakteristik ekologi dan lingkungan Kota dan Kabupaten Sorong merupakan salah satu dari kawasan di bentang laut kepala burung namun informasi tentang kondisi ekosistem terumbu karang masih terbatas. Tulisan ini bertujuan untuk memberikan gambaran kondisi ekosistem terumbu karang di Kota dan Kabupaten Sorong sebagai dasar dalam pengambilan kebijakan pembangunan berkelanjutan. Pengambilan data terumbu karang berdasarkan analisis dokumen dari Loka Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut Sorong, Kementerian Kelautan dan Perikanan rentang tahun 2017 – 2020.Data terumbu karang diperoleh dengan metode Point Intersect Transect (PIT). Berdasarkan hasil analisis, kondisi terumbu karang di Kota Sorong masuk dalam kategori sedang dengan tutupan karang hidup sebesar 46,8%. Begitu pula dengan kondisi terumbu karang di Kabupaten Sorong masuk dalam kategori sedang dengan tutupan karang hidup sebesar 45,6%. Dengan tingginya aktifitas di wilayah pesisir seperti transportasi laut, perikanan tangkap dan pariwisata, perlu upaya pengelolaan yang baik untuk memitigasi penurunan kondisi terumbu karang di Kota dan Kabupaten Sorong
References
Arafat, G., Gunawan, B., & Iskandar, I. (2022). Pengelolaan Sumberdaya Teripang Berbasis Masyarakat Di Kampung Malaumkarta, Kabupaten Sorong, Papua Barat. Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia, 14(1), 47-58.
Badarudin, M. I., Marasabessy, I., & Supriadi, S. (2022). Konektivitas Upaya dan Hasil Penangkapan Ikan di Pulau Soop Kota Sorong Papua Barat. Jurnal Riset Perikanan dan Kelautan, 4(1), 399-409.
Dasmasela, Y. H., Pattiasina, T. F., Syafril, S., & Tapilatu, R. F. (2019). Evaluasi Kondisi Terumbu Karang Di Pulau Mansinam Menggunakan Aplikasi Metode Underwater Photo Transect (UPT). Median: Jurnal Ilmu Ilmu Eksakta, 11(2), 1-12.
English, S., Wilkinson, C., & Baker, V. (1997). Survey manual for tropical marine resources 2nd edition (p. 390). Townsville, Australia: Australian Institute of Marine Science.
Ferrario, F., Beck, M. W., Storlazzi, C. D., Micheli, F., Shepard, C. C., & Airoldi, L. (2014). The effectiveness of coral reefs for coastal hazard risk reduction and adaptation. Nature communications, 5(1), 1-9.
Hadi, T, A. Giyanto. Prayudha, B. Hafizt, M. Budiyanto, A. Suharsono. (2018). Status Terumbu Karang Indonesia 2018. Pusat Penelitian Oseanografi. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
Hill, J., & Wilkinson, C. L. I. V. E. (2004). Methods for ecological monitoring of coral reefs. Australian Institute of Marine Science, Townsville, 117.
HS, D. S., Perangin-angin, R., & Mustasim, M. (2020). The Coral Reef Ecosystem of Raja Ampat Island Arborek, West Papua. Jurnal Airaha, 9(01), 063-070.
Lpspl Sorong. (2017). Pulau Nana Pu Terumbu Karang. https://kkp.go.id/djprl/lpsplsorong/artikel/12926-pulau-nana-pu-terumbu-karang di akses tanggal 30 oktober 2022.
Manuputty, Anna E.W., dan Djuwariah. 2009. Panduan Metode Point Intercept Transect (PIT) untuk Masyarakat. Coral Reef Rehabilitation and Management Program. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indoensia. Coremap II. Jakarta.
Purwanto., Andradi‐Brown, D. A., Matualage, D., Rumengan, I., Pada, D., Hidayat, N. I., Fox, H. E., Fox, M., Mangubhai, S., Hamid, L., Lazuardi, M. E., Mambrasar, R., Maulana, N., Mulyadi, Tuharea, S., Pakiding, F., & Ahmadia, G. N. (2021). The Bird's Head Seascape Marine Protected Area network—Preventing biodiversity and ecosystem service loss amidst rapid change in Papua, Indonesia. Conservation Science and Practice, 3(6), e393.
Razak, T. B., Boström-Einarsson, L., Alisa, C. A. G., Vida, R. T., & Lamont, T. A. (2022). Coral reef restoration in Indonesia: A review of policies and projects. Marine Policy, 137, 104940.
Romimohtarto, K. dan Juwana, Sri. (2005). Biologi Laut : Ilmu Pengetauan tentang Biologi Laut. Penerbit Djambatan.
Salim, D. (2012). Pengelolaan ekosistem terumbu karang akibat pemutihan (Bleaching) dan rusak. Jurnal Kelautan: Indonesian Journal of Marine Science and Technology, 5(2), 142-155.
Subhan, B., Rahmawati, F., Arafat, D., Bramandito, A., Khairudi, D., Royhan, Q. M., Maddupa, H., Santoso, H., Fauzi, F. R. H., Revany, R. Wiyanto, D. B., Prehadi, & Rizqydiani, M. (2022, June). Coral disease on fungiidae at Sop Island, Sorong, Papua Barat. In IOP Conference Series: Earth and Environmental Science (Vol. 1033, No. 1, p. 012037). IOP Publishing.
Triyanti, R., Muawanah, U., Kurniasari, N., Soejarwo, P. A., & Febrian, T. (2020). Potensi pengembangan ekowisata bahari berbasis masyarakat adat sebagai kegiatan ekonomi kreatif di kampung Malaumkarta, Papua Barat. Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan, 15(1), 93-105.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.