Identifikasi Hasil Tangkapan Nelayan Udang Di Kampung Bakoi Kabupaten Sorong Selatan Provinsi Papua Barat
Keywords:
Bakoi, nelayan, udangAbstract
Udang merupakan komoditas perikanan yang paling penting dan menjadi tangkapan andalan bagi masyarakat nelayan di Desa Bakoi, Kabupaten Sorong Selatan, Provinsi Papua Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hasil tangkapan nelayan udang, baik jenis-jenis udang yang tertangkap, ukuran udang yang tertangkap, serta hasil tangkapan sampingan nelayan udang, sehingga dapat memberikan gambaran dasar terkait aspek pengelolaan udang secara berkelanjutan di Desa Bakoi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi dengan teknik survei langsung terhadap objek yang diteliti dan wawancara terhadap informan kunci yaitu nelayan. Data yang terkumpul di analisis secara deskriptif.
Penangkapan udang dilakukan tidak begitu jauh dari daratan Desa, hanya berkisar 1 sampai 2 Mil dari daratan jika kondisi air surut, sedangkan jika air pasang nelayan menangkap udang di sekitar depan Desa yang hanya berjarak sekitar 500-700 meter dari daratan. Terdapat 3 jenis udang yang biasanya di tangkap oleh nelayan udang, yaitu Penaeus merguiensis (Udang Jerbung), Metapenaeus ensis (Udang Dogol) dan Penaeus monodon (Udang Windu). Udang jerbung memiliki panjang berkisar antara 5.4-21 cm, udang Windu memiliki panjang berkisar antara 18.4-19.1 cm, dan udang dogol memiliki panjang berkisar antara 11-14 cm. Ukuran panjang hasil tangkapan nelayan udang di Desa Bakoi masuk kategori ukuran udang dewasaReferences
Adnan N.A, Loneragan N.R, Connolly R.M. 2002. Variability of, and the influence of environmental factors on, the recruitment of postlarval and juvenile Penaeus merguiensis in the Matang mangroves of Malaysia. Marine Biology. 141: 241–251.
Akash B.M, Neha S. 2017. Role of different factors on reproduction of fish. International Journal for Innovative Research in Multidisciplinary Field. 3(7), 86-93.
Chow S, Sandifer P.A. 1991. Differences in growth, morphometric traits, and male sexual maturity among pacific white shrimp, Penaeus vannamei, from different commercial hatcheries. Aquaculture. 31, 165-179.
Darmawan. 2006. Analisis kebijakan penanggulangan IUU-fishing dalam pengelolaan perikanan tangkap Indonesia [disertasi]. Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.
Evans C.R, Opnai L.J. 1995. Fisheries ecology of white banana prawn Penaeus merguiensis in the Gulp of Papua : Estimate of Sustainable Yield and Observations on Trends in Abundance. Joint FFA/SPC Workshop on the Management of South Pacific Inshore Fisheries. Noumea, New Caledonia, 26 June.
Gillanders B.M, Able K.W, Brown J.A, Eggleston D.B, Sheridan P.F. 2003. Evidence of connectivity between juvenile and adult habitats for mobile marine fauna: an important component of nurseries. Mar Ecol Prog Ser. 247, 281-295.
Haywood M.D.E, Staples D.J. 1993. Field estimates of growth and mortalityof juvenile banana (Penaeus merguiensis). Marine Biology. 116, 407-416.
Hufiadi, Hasanah A, Pane ARP. 2020. Aspek Biologi dan Tingkat Pemanfaatan Udang Dogol (Metapenaeus ensis) di Perairan Meulaboh. Bogor: Balai Riset Perikanan Laut, Cibinong-Bogor, Indonesia
King M. 1995. Fisheries biology assessment and management (p. 341). Blackwell Science Ltd. (Fishing News Books), Osney Mead, Oxford.
Melo EC, Machado AF, Silva PV. 2004. Feeding habits of fish from a stream in the savanna of Central Brazil, Araguaia Basin. Neotropical Ichthyology, 2(1), 37-44.
Rowe KD. 1984. Factors affecting the foods and feeding patterns of lake-dwelling rainbow trout (Salmo gairdnerii) in the North Island of New Zealand. New Zealand Journal of Marine and Freshwater Research 18, 129-141.
SEA Project. 2017. Base Line Report Sorong Selatan. Papua Barat Provinces. Proyek kerjasama antara SEA Projcet dengan DKP Provinsi Papua Barat, BKSDA Provinsi Papua Barat, DKP Kabupaten Sorong Selatan, UKIP (Universitas Kristen Indonesia Papua), PIP (Politeknik Ilmu Perikanan Sorong), dan UMS (Universitas Muhammadiyah Sorong). WWF Indonesia.
Sheaves M, Johnston R, Connolly RM, Baker R. 2012. Importance of Estuarine Mangroves to Juvenile Banana Prawns. Estuarine, Coastal and Shelf Science. 114, 208-219
Subrahmanyam CB. 1971. The relative abundance and distribution of penaeid shrimp larvae off the Mississippi Coast. Gulf research reports. 3 (2). DOI: 0.18785/grr.0302.10 Follow this and additional works at: http://aquila.usm.edu/gcr.
Suman A, Satria F. 2013. Strategi pengelolaan sumber daya udang laut dalam secara
berkelanjutan di Indonesia. J. Kebijak. Perikan. Ind., 5(1), 47-55.
Suman A, Satria F. 2014. Opsi pengelolaan sumberdaya udang di Laut Arafura (WPP 718). J. Kebijak. Perikan. Ind. 6 (2), 97-104.
Suryandari A, Hedianto DA, Tjahjo DWH. 2018. Karakteristik Biologi dan Daerah Asuhan Udang Windu (Penaeus monodon Fabricius, 1798) di Perairan Aceh Timur Biological Characteristic and Nursery Ground of Tiger Prawn (Penaeus monodon Fabricius, 1798) in the Waters of East Aceh. Volume 24 Nomor 2 Juni 2018 p-ISSN: 0853-5884 e-ISSN: 2502-6542. . Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia (JPPI).
http://ejournal-balitbang.kkp.go.id/index.php/jppi
Wagiyo K, Damora A, dan Pane ARP. 2018. Aspek Biologi, Dinamika Populasi dan Kepadatan Stok Udang Jerbung (Penaeus merguiensis de Man, 1888) di Habitat Asuhan Estuaria Segara Anakan, Cilacap (Biological Aspects, Population Dynamics and Stock Density of Banana Prawns (Penaeus merguiensis de Man, 1888) in the Nursery Habitat of Segara Anakan Estuaries, Cilacap. Volume 24 Nomor 2 Juni 2018 p-ISSN: 0853-5884 e-ISSN: 2502-6542. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia (JPPI).
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.