Minat Masyarakat dalam Proses Pembuatan Noken Sebagai Nilai Budaya Pada Suku Miyah Kabupaten Tambrauw

Authors

  • Siti Nurul Nikmatul Ula
  • Nurhidaya Nurhidaya Universitas Muhammadiyah Sorong
  • Nanik Purwanti Universitas Muhammadiyah Sorong
  • Yubelina Gema Sedik Universitas Muhammadiyah Sorong

DOI:

https://doi.org/10.33506/jn.v9i1.2923

Keywords:

Noken; Interest; Cultural Values

Abstract

Noken is a typical Papuan knitted bag, which cannot be separated from people's daily lives. In particular, the Miyah tribe in the Tambrauw district area, in making noken, they use raw materials from the bark fiber of the ganemon tree and only women can make noken, because they consider that a woman who cannot make noken is not yet mature and worthy of marriage, and likewise on the contrary. The method used in this research is descriptive qualitative, namely by describing the entire series of research from the data search stage, data analysis and drawing conclusions. So the results obtained are that the interest of the people in Tambrauw Regency, especially the Miyah Tribe, in making noken art crafts is still lacking, this is due to the obstacles that occur, namely the lack of socialization from the local government, the availability of raw materials which is still difficult, plus the pandemic so that marketing is not optimal. . Therefore, efforts are made to provide good facilities and infrastructure as well as providing training and guidance, both in improving the community's creative economy and maintaining the preservation of the noken culture itself.

References

A.M Sudirman. 2003. Interaksi dan Motifasi Belajar dan Mengajar. Jakarta PT. Grafindo Jakarta

Attamimi, F., 1997. Pengetahuan Masyarakat Suku Mooi Tentang Pemanfaatan Sumberdaya Nabati Di Dusun Maibo Desa Aimas Kabupaten Sorong. (Skripsi tidak dipublikasikan).

Hildigardis M. I. Nahak, 2019, Upaya Melestarikan Budaya Indonesia Di Era Globalisasi, Jurnal Sosiologi Nusantara Vol.5, No.1 Tahun 2019

Marit, Lenny Elisabeth dan Hugo Warami. 2015. “Noken Papua: Sumber Industri Kreatif Komunitas Di Tanah Papua” Dalam Prosiding Seminar Internasional Dalam Rangka Bulan Bahasa, Sastra, Dan Pembelajaran Sebagai Basis Industri Kreatif. Universitas negeri jakarta: Jakarta

Pekei, Titus. 2011. Cermin Noken Papua Pespektif Kearifan Lokal Mata Budaya Papua. Ecology Papua Institute – KEMENPEREK: Nabire

Santy Adriany, 2013. Minat Kerja Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri FPTK UPI. Skripsi pada FPTK UPI : tidak diterbitkan

Sendjaja, S. Djuarsa, 1994, Teori Komunikasi, Universitas Terbuka, Jakarta

Slamet.2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang mempengaruhi.PT.Bina karya. Jakarta.

Silalahi, Ulber. 2010. Metode Penelitian Sosial.Refika Aditama: Bandung.

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta: Bandung.

Titus. Pekei, 2015.Sang Penggali Noken. Ecology Papua Institute (EPI).TigiDeyai-Papua

Warami, Hugo. 2014. “Noken Papua: Cermin, Transformasi, dan Format Negosiasi Damai” Prosiding Seminar Internasional Tradisi LisanIX, Manado-Bitung, 21-24 September 2014. Pemkot. Bitung-ATL Pusat: Manado.

Yus, D. (2016). Kearifan Lokal Kerajinan Bordir Tasikmala sebagai Ekonomi Kreatif Terbuka untuk Modern. Journal of Nonformal Education, 2(2), 108-119. DOI: https://doi.org/10.15294/jne.v2i2.6556.

Yunus, R. (2014). Nilai-Nilai Kearifan Lokal (Lokal Genius) sebagai Penguat Karakter Bangsa (Studi Empiris tentang Huyula). Deepublishing: Yogyakarta

https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2021/12/unesco-dorong-upaya-pelestarian-noken-papua diakses pada tanggal 17 September 2020

https://www.beritasatu.com/hiburan/86656/unesco-tetapkan-noken-papua-sebagai-warisan-budaya-tak-benda diakses pada tanggal 17 September 2020

Published

2023-12-27

How to Cite

Nikmatul Ula, S. N., Nurhidaya, N., Purwanti, N., & Sedik, Y. G. (2023). Minat Masyarakat dalam Proses Pembuatan Noken Sebagai Nilai Budaya Pada Suku Miyah Kabupaten Tambrauw . Jurnal Noken: Ilmu-Ilmu Sosial, 9(1), 151–160. https://doi.org/10.33506/jn.v9i1.2923

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>