ANALISA TINGKAT KEBISINGAN LALU LINTAS DI JALAN BASUKI RAHMAT KOTA SORONG
DOI:
https://doi.org/10.33506/rb.v3i1.6Abstract
Perkembangan perekonomian di Indonesia , diiringi dengan berkembangnya jaringan transportasi yang pesat mengakibatkan jumlah atau volume lalu lintas terus meningkat dari waktu ke waktu. Hal ini menimbulkan dampak pada lingkungan sekitar lintasan kendaraan. Salah satu dampaknya adalah polusi suara berupa kebisingan yang ditimbulkan oleh lalu lintas. Kebisingan didefinisikan sebagai suara yang tidak dikehendaki manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kebisingan yang terjadi pada Jalan Basuki Rahmat kemudian di bandingkan dengan Standar baku mutu tingkat kebisingan Menurut KepMen N0.48/MENLH/11/1996. Metode yang digunakan adalah survei langsung menggunakan alat Sound Level Meter. Dimana pengambilan data dilakukan selama 10 menit dan pembacaan selama 5 detik sehingga di didapatkan 120 data nilai kebisingaan dalam satu kali pengamatan untuk rentang waktu satu jam. Penelitian ini juga mengambil data volume lalu lintas dan data kecepatan kendaraan karena jumlah kendaraan dan kecepatan kendaraan juga menjadi faktor utama yang mempengaruhi dan erat kaitannya dengan kebisingan lalu lintas.. Selanjutnya data survei di analisis untuk didapatkan nilai Leq dimana nilai Leq adalah nilai tingkat kebisingan kendaraan. Berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan tingkat kebisingan berkisar antara 62,04 dBA – 66,67 dBA. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kebisingan pada ruas Jalan Basuki Rahmat telah melampaui baku tingkat kebisingan yang ditetapkan untuk kawasan pemukiman dan perumahan , tempat ibadah, rumah sakit dan sarana pendidikan yaitu sebesar 58 dBA ( 55 dBA + toleransi 3 dBA ). Penanganan kasus kebisingan dapat dilakukan sesuai pedoman mitigasi dampak kebisingan akibat lalu lintas jalan sehingga dapat dilakukan tindakan penanganan sesuai tingkat efektifitas yang dibutuhkan.
References
Anonim. 1996. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : KEP-48/MENLH/11/1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan
Anonim. 1999. Keputusan Menteri Negara Tenaga Kerja Nomor Kep-51/MEN/1999 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisik di Tempat Kerja
Anonim. 2005. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 2 Tahun 2005 tentang Pengendalian Pencemaran Udara
Leonard F., (2014). Analisa Tingkat Kekuatan Bunyi Klakson Kendaraan Ringan (Angkutan Umum Pete-Pete) di Kota Makassar, Universitas Hasanuddin Makassar, Makassar
Setiawan R., Arief T.D., Handayani N. & Sawitri P., ( n.d. ) Studi Awal Analisa Tingkat Kebisingan Lalu Lintas Pada Jalan Tol Ruas Waru – Sidoarjo, Sidoarjo
Syaiful (n.d.) Studi Kasus Tentang Lalu Lintas Kendaraan Bermotor Hubungannya dengan Geometri Jalan Akibat Suara yang Ditimbulkannya di Kota Besar Pulau Jawa, Universitas Brawijaya Malang, Malang
Wafiroh A. H. (2013) Pengukuran Tingkat Kebisingan di Lingkungan SMPN 2 Jember, Universitas Jember
Yadat T., (2014)Studi Power Level Kebisingan Kendaraan Ringan di Kota Makassar. Universitas Hasanuddin Makassar, Makassar
Yusniar W. O. (2014) Analisa Kebisingan Lalu Lintas Kendaraan di Jalan Jendral Sudirman Kota Sorong, Universitas Muhammadiyah Sorong , Kota Sorong
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2017 Hendrik Pristianto, Suci Nurul Hidayati
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.