Fungsi Distribusi Diameter Puspa (Schima wallicii) Di Kebun Raya Universitas Mulawarman Samarinda, Kalimantan Timur
DOI:
https://doi.org/10.33506/md.v13i2.1371Keywords:
Distribution Functional, Vegetation diametre, Samarinda City ForestAbstract
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui fungsi distribusi yang dapat menggambarkan penyebaran diameter vegetasi pada Plot Ukur Temporer (PUT) di Kebun Raya Universitas Mularawman (KRUS) Samarinda. Pengumpulan data berupa data diameter pohon posisi ukur 1.30 m (setinggi dada) melalui Plot Ukur Temporer (PUT) berukuran 100 m X 50 m. Data yang dikumpulkan berupa diameter yang masuk dalam kategori pohon berdiameter sama dengan atau lebih besar dari 5 cm. Diameter setinggi dada pohon sampel hasil pengukuran pada tipe hutan sekunder bekas kebakaran di KRUS, Lempake hanya menyebar mengikuti FD Gamma. Fungsi distribusi Gamma yang terbentuk adalah: f (x) = (0.082.03)/ Г(2.03) * X 1.03 e -0.08x. Indikasi ini memperlihatkan bahwa dalam tegakan hutan yang dirisalah terdapat ketimpangan penyebaran tingkat pertumbuhan pohon di mana pohon berdimensi besar lebih sedikit dari pada pohon pada dimensi yang lebih kecil
References
Nuriansyah, 1988. Fungsi Distribusi Diameter Pohon di Taman Hutan Raya Bukit Suharto, Kalimantan Timur. Skripsi Sarjana Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman.
Sugiharto, 1993. Fungsi Distribusi Diameter Vegetasi 7 Tahun Setelah Kebakaran di Taman Hutan Raya Bukit Suharto, Kalimantan Timur. Skripsi Sarjana Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman.
Geridaldo, 1998. Fungsi Diameter Pohon di Hutan Sekunder Tua Taman Hutan Raya Bukit Suharto, Kalimantan Timur. Skripsi Sarjana Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman
Suhendang, E. 1985. Studi Model Struktur Tegakan Hutan Alam Hujan Tropika Dataran Rendah di Bengkuat Propinsi Lampung. Thesis fakultas kehutanan Pascasarjana IPB, Bogor.
Oliver, CD. And B.C. Larson. 1990. Forest Stand Dynamic. Biological Resources Management Series. McGraw – Hill, New York.
Bratawinata, A. A. 1987. Monitoring pertumbuhan tanaman jenis-ienis dari famili Dipterocarpaceae di PT. Kiani Lestari, Batu Ampar. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. PT. INHUTANI I dan PT. INHUTANI II.
Riswan, S. dan H. Soejito. 1985. Api, perladangan berpindah dan kebakaran hutan. Panitia Nasional MAB Program Indonesia. LIPI. ISBN No.979.8093-00-3.
Kostermans, A.J.G.H. 1987. Proceeding of the Third Round Table Conference on Dipterocars.
Kartawinata et al, 1983. Suksesi sekunder dan perubahan biologis/ ekologis lainnya di hutan tropik setelah pengrusakan oleh manusia di Kalimantan Timur. Lembaga Biologi Nasional. LIPI, Bogor.
Suyono, H. 1984. Kerusakan tegakan akibat kebakaran pada hutan pendidikanLempake Samarinda. Skripsi Sarjana Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman. Samarinda.
Batchelder, R.B., and H.F. Hirt. 1966. Fire in The Tropical Forest and Grasslands. United States Army Matic. Laboratory Technical Report: 47-67. ES.
Richards, P.W. 1964. the Tropical Rain Forest and Ecological Study. Cambridge tet the University Press Co, New York.
Manan, S. 1976. Silvikultur. Proyek Pengembangan/ Peningkatan Perguruan Tinggi Indonesia Bagian Timur. IPB. Bogor.
Downloads
Additional Files
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike (CC BY-SA)Â that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.