The strategy Development of Ecotourism in Mokwam Arfak, Papua Barat

Authors

  • Sepus Fatem Fakultas Kehutanan UNIPA
  • Ika Susanti
  • Rima HS. Siburian Universitas Papua
  • Henderina Morin Universitas Cendrawasih
  • Semuel S. Erari Universitas Papua

DOI:

https://doi.org/10.33506/md.v16i2.2720

Keywords:

SWOT Analysis, Manokwari Regency, Ecotoursm Area

Abstract

The Mokwam forest is included in the territory of the Warmare District as a potential ecotourism area that has endemic animals, plants /flora, bird watching, Good bird attraction, mountain landscape, Moss forest, And the cave as a tourist attraction. The aim of the research is to determine the potentential of ecotourism in the forest area of Mokwam based on natural reources and strategies for this purpose, direction and tourism development policy mokwam forest area because of tourists visit special interest or foreign nusantara in continu. Which affects the economic movement of local people. The result of SWOT which is used by researchers can be described that a lot of factors affect the development of Forest Mokwam Ecotourism. The result showed that the key to the success of First of strength with value is 0.741, the second is 0.727, and the third is 0.709. The first weakness factor value is 0,323, the second is 0,192 and the third is 0,528. In external factor show that the first of the Key Factor Success (KFS) from Opportunity Factor value is 0.528, the second is 0.517 and the third is 0.516. In Threat Factor showed that the first value is 0.249, the second is 0.246 and the third is 0.246. The result of this research determined that the Mokwam Forest is suitable to develop the ecotourism area based on the environmental factor. It could be implemented based on the guidelines from Legacy Number. 41/1999 and the Legal of Government Number 34/2002 with management status is Limited Used of Forest Sanctuary in Area Used, and Environmental Services Used and pemanfaatan kawasan, pemanfaatan jasa lingkungan, and Forest Collecting no wood.

References

Aoyama G. 2000. Pengembangan Eko-tourism di Kawasan Konservasi di Indonesia. JICA Expert/RAKATA Jakarta.

Butarbutar, R., Soemarno. (2013). Environmental Effects of Ecotourism in Indonesia. Journal of Indonesian Tourism and Development Studies.

Damanik, J. dan Weber, H. F. 2006. Perencanaan ekowisata. PUSPAR UGM dan Andi, Yogyakarta.

Dewi, Indah Novita, Awang San Afri, Andayani, Wahyu, dan Suryanto, Priyono. 2017. Pengembangan Ekowisata Kawasan Hutan Dengan Skema Hutan Kemasyarakatan Di Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Manusia & Lingkungan Vol. 24, No. 2, 2017, 24(2):95-102.

Fennel, D.A.1999. Ecotourism: An Introduction. Routlege, London and New York.

Karsudi, Soekmadi, Rinekso, dan Kartodihardjo, Hariadi. 2010. Strategi Pengembangan Ekowisata di Kabupaten Kepulauan Yapen Provinsi Papua. Media Konservasi. 15(2):80-87.

Kartikasari, Sri Nurani., Marshall, Andrew J., dan Beehler, Bruce M. 2012. Ekologi Papua Seri Ekologi Indonesia, Jilid VI. Yayasan Pustaka Obor Indonesia dan Conservation International Jakarta.

Khasanah, Siti Uswatun, dan Pinasti, V. Indah Sri. Kontribusi masyarakat terhadap pembangunan kawasan wisata baru di dusun sendangsari desa terong kecamatan dlingo kabupaten Bantul di Yogyakarta. Jurnal pendidikan sosiologi (2-20).

Muntasib E. K. S. H, Ricky A, Eva R, Yun Y, dan Resti M. 2004. Rencana Pengembangan Ekowisata Kabupaten Bogor. Laporan Akhir. Laboratorium Rekreasi Alam. Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan Fakultas Kehutanan IPB dan Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Bogor.

Muttaqin, T., Purwanto, R. H., & Rufiqo, S. N. 2011. Kajian potensi dan strategi pengembangan ekowisata di cagar alam Pulau Sempu Kabupaten Malang provinsi Jawa timur. Jurnal Gamma, 6(2).

Nugroho, Prasetyo, Yusuf, Muhammad, dan Suryono. 2013. Strategi Pengembangan Ekowisata di Pantai Pangandaran Kabupaten Ciamis Pasca Sunami. Journal Of Marine Research. 2(2):11-21.

Qomariah, L. 2009. Pengembangan Ekowisata Berbasis Masyarakat di Taman Nasional Meru Betiri (Studi Kasus Blok Rajegwesi SPTN I Sarongan). Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Rangkuti, Freddy, 2008, Analisa SWOT Teknik Membedah kasus Bisnis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

RI, Peraturan Pemerintah Nomor 68 tahun 1998 tentang Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam.

RI, Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya.

Rusita. 2007. Studi Pengembangan Produk Wisata Alam Di Kawasan Taman Nasional Gunung Palung Kalimantan Barat. Tesis. UGM. Yogyakarta.

Sadik, W. P., Rahman, R., & Yahya, I. (2021). Pengembangan Kawasan Ekowisata Pulau Maitara Kota Tidore Kepulauan. Journal of Urban Planning Studies, 1(3), 296-308.

Satria, D. 2009. Strategi Pengembangan Ekowisata Berbasis Ekonomi Lokal dalam Rangka Program Pengentasan Kemiskinan di Wilayah Kabupaten Malang. Journal of Indonesian Applied Economics. 3(1): 37-47

Salosa, S T., S A. Awang., P. Suryanto., R H. Purwanto. (2014) Hutan Dalam Kehidupan Masyarakat Hatam Di Lingkungan Cagar Alam Pegunungan Arfak. Jurnal Manusia Dan Lingkungan, 21,3:349-355

Sonbait, Lukas Y. 2017. Dampak Pengembangan Ekowisata Berbasis Satwa Endemik Di Cagar Alam Pegunungan Arfak. Prosiding Seminar Nasional Pertanian Terpadu Universitas Musamus Merauke, 28-29 September 2017, Hal. 140-152.

Suprana, N. 1997. Pengembangan Parawisata Alam di Kawasan Pelestarian Alam: Suatu Peluang, Ekonomi, Peran Serta Masyarakat dan Ramah Lingkungan Dalam Pengembangan 104 Obyek Wisata Alam. Prosiding Pelatihan dan Lokakarya Perencanaan Parawisata Berkelanjutan, ITB. Bandung

Towoliu, Benny Irwan. 2021. Kajian Penilaian Desa Bahoi Sebagai Desa Ekowisata Di Kabupaten Minahasa Utara Provinsi Sulawesi Utara. Pasaman Barat: Azka Pustaka.

Tuasikal, T. 2020. Strategi pengembangan ekowisata pantai Nitanghahai di desa Morela, kabupaten Maluku Tengah. Jurnal Agrohut, 11(1), 33-42.

Wowor, Alexander Johannes, 2011. “Pariwisata Bagi Masyarakat Lokal” ;Salatiga : Disertasi Doktor Program Pascasarjana Studi Pembangunan UKSW.

Zainun M. 2008. Strategi Pengembangan Ekowisata Hutan Lindung Gunung Lumut Kabupaten Paser Propinsi Kalimantan Timur. (Tesis). Institut Pertanian Bogor. Bogor

Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat. https://papuabarat.bps.go.id/indicator/60/158/1/luas-kawasan-hutan-dan-perairan-menurut-kabupaten-kota.html. Diakses Tanggal 05 Mei 2023.

Buku Data Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Manokwari Tahun 2009 http://perpustakaan.menlhk.go.id/pustaka/images/docs/BASIS_DATA_MANOWARI_2009.pdf. Diakses tanggal 12 Desember 2022.

Downloads

Published

2024-07-17

How to Cite

Fatem, S., Susanti, I., Siburian, R. H., Morin, H., & Erari, S. S. (2024). The strategy Development of Ecotourism in Mokwam Arfak, Papua Barat. Median : Jurnal Ilmu Ilmu Eksakta, 16(2). https://doi.org/10.33506/md.v16i2.2720