Evaluasi Kondisi Terumbu Karang Di Pulau Mansinam Menggunakan Aplikasi Metode Underwater Photo Transect (UPT)
DOI:
https://doi.org/10.33506/md.v11i2.458Keywords:
Pulau Mansinam, Underwater Photo Transect (UPT), Kondisi terumbu karang, pemantauan, persen tutupanAbstract
Sejak tahun 2016, diperkenalkan metode monitor menggunakan Underwater Photo Transect (UPT) untuk menghasilkan hasil monitoring yang bersifat jangka panjang pada stasiun pengamatan yang tetap. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis kondisi terumbu karang di Pulau Mansinam berdasarkan penerapan metode UPT, dan manfaat yang ingin dicapai dalam pemantauan kesehatan terumbu karang adalah tersedianya basis data dan informasi tentang kondisi ekosistem terumbu karang di Pulau Mansinam. Hasil analisis menunjukkan bahwa kondisi persen tutupan karang berdasarkan bentuk pertumbuhan berkisar 32-56%, sehingga dikategorikan sedang. Hal ini menunjukkan bahwa Pulau Mansinam memiliki terumbu karang yang cukup baik tetapi mengalami tekanan aktifitas manusia yang merusak maupun karena adanya tekanan dari faktor alam. Nilai rata-rata tutupan karang di perairan pulau mansinam menunjukkan tingginya kerusakan karang, hal ini ditunjukkan dengan nilai patahan karang yaitu 25.62% dan karang hidup umumnya memiliki nilai yang rendah, berkisar antara 3-19%.References
Bonnke P. Sagai, Kakaskasen A. Roeroe, Indri S. Menembu. 2017. Kondisi Terumbu Karang di Pulau Salawati Kabupaten Raja Ampat Papua Barat. Jurnal Pesisir dan Laut Tropis (1) 2: 47-52.
Brien, H., Watson, S. & Hoogenboom, M. 2015. Presence of competitors influences photosynthesis, but not growth, of the hard coral Porites cylindrica at elevated seawater CO2. ICES Journal of Marine Science, 73, 659-669.
Burke L., Reytar K., Spalding M., Perry A., 2011 Reefs at Risk Revisited. World Resources Institute, Washington DC, 114 p.
Chabanet, P., Loiseau, N., Join, J.-L. & Ponton, D. 2012. VideoSolo, an autonomous video system for high-frequency monitoring of aquatic biota, applied to coral reef fishes in the Glorioso Islands (SWIO). Journal of Experimental Marine Biology and Ecology, 430, 10-16.
COREMAP; 2006. Manual Monitoring Kesehatan Karang (Reef Health Monitoring). In: MONITORING, T. R. (ed.). Jakarta. halaman
Dasmasela, Y. H. Pengaruh Kedalaman Perairan Terhadap Laju Pertumbuhan Karang Jenis Montipora digitata Hasil Transplantasi di Pulau Lemon. Seminar Nasional Hasil-Hasil Penelitian, 2014 Bali. 615-616.
English, S; C. Wilkinson & V. Baker. 1997. Survey Manual for Tropical Marine Resources. Ed ke-2. Townsville: AIMS. 390p.
English, S., Wilkinson, C., and Bakert, V. 1994. Survey Manual for Tropical Ma-rine Resources. Australian Institute of Marine Science. 368p.
Fitt, W., Gates, R., Hoegh-Guldberg, O., Bythell, J., Jatkar, A., Grottoli, A., Gomez, M., Fisher, P., Lajuenesse, T. & Pantos, O. 2009. Response of two species of Indo-Pacific corals, Porites cylindrica and Stylophora pistillata, to short-term thermal stress: the host does matter in determining the tolerance of corals to bleaching. Journal of experimental marine biology and ecology, 373, 102-110.
Giyanto, B., Iskandar, D., Soedharma & Suharsono 2010. Efisiensi dan akurasi pada proses analisis foto bawah air untuk menilai kondisi terumbu karang. Oseanologi dan Limnologi Indonesia 36, 111-130.
Giyanto. 2012a. Kajian tentang Panjang Transek dan Jarak Antara Pemotretan pada Penggunaan Metode Transek Foto Bawah Air. Oseanologi dan Limnologi di Indonesia 38 (1): 1-18)
Giyanto. 2012b. Penilaian Kondisi Terumbu Karang dengan Metode Foto Transek Bawah Air. Oseanologi dan Limnologi di Indonesia 38 (3): 377-390.
Giyanto. 2013. Metode Transek Foto Bawah Air untuk Penilaian Kondisi Terumbu Karang. Oseana, 38 (1): 47-61
Giyanto, Manuputty, A. E. W., Abrar, M., Siringoringo, R. M., Suharti, S. R., Wibowo, K., Edrus, I. N., Arbi, U. Y., Cappenberg, H. A. W., Sihaloho, H. F., Tuti, Y., dan Zulfianita, D. 2014. Panduan Monitoring Kesehatan Terumbu Karang: Terumbu Karang, Ikan Karang, Megabenthos dan Penulisan Laporan. Coremap CTI LIPI, Jakarta.
Hill, J. and Wilkinson. 2004. Methods for ecological monitoring of coral reefs. Versi ke-1, a resources for managers. Townsvile. AIMS. 117p.
Indarjo, A., Widyatmoko, W. & Munasik 2004. Kondisi Terumbu Karang di Perairan Pulau Panjang Jepara. Ilmu Kelautan: Indonesian Journal of Marine Sciences, 9, 217-224.
Kohler, K. E., dan Gill, S. M. 2006. Coral Point Count with Excel extensions (CPCe): A Visual Basic program for the determination of coral and substrate coverage using random point count methodology. Computer and Geosciences 32 (9): 1259-1269.
Krey, M. 2014. Keterkaitan Terumbu Karang dengan Ikan Chaetodontidea dan implikasi untuk Pengelolaan Perairan Teluk Doreri Kabupaten Manokwari Papua Barat. Universitas Papua.
Long, B.G.; G. Andrew; Y.G. Wang & Subarsono. 2004. Sampling Accuracy of Reef Resource Inventory Technique. Coral Reefs 23:378-385.
Menteri Lingkungan Hidup. 2001. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 4 Tahun 2001 Tentang Standar Baku Mutu Kerusakan Lingkungan Hidup. Jakarta.
Manaf, S. 2008. Simulasi Model Numerik Hidrodinamika Teluk Doreri Kabupaten Manokwari Dengan Metode Beda Hingga Eksplisit. Perikanan dan Kelautan, 4, 14.
Manuputty, A. 2010. Sebaran karanglunak marga Sinularia May, 1898 (Octocorallia, Alcyonacea) di Pulau-pulau Derawan, Kalimantan Timur. Oseanologi dan Limnologi di Indonesia, 36, 211-225.
Manuputty, A. & Van Ofwegen, L. 2007. The genus Sinularia (Octocorallia: Alcyonacea) from Ambon and Seram (Moluccas, Indonesia). Zoologische Mededelingen, 81, 187.
McFadden, C., Alderslade, P., Van Ofwegen, L., Johnsen, H. & Rusmevichientong, A. 2006. Phylogenetic relationships within the tropical soft coral genera Sarcophyton and Lobophytum (Anthozoa, Octocorallia). Invertebrate Biology, 125, 288-305.
Monismith, S. 2007. Hydrodynamics of coral reefs. Annu. Rev. Fluid Mech., 39, 37-55.
Mundy, C.N. 1990. Field and laboratory investigations of line intercept transect technique for monitoring the effects of the crown-of-thorns starfish, Acant-haster planci. Townsville. AIMS. 42p.
Nybakken, J. 2007. Biologi Laut: Suatu Pendekatan Ekologis.
Papu, A. 2011. Kondisi Tutupan Karang Pulau Kapoposang, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, Provinsi Sulawesi Selatan. Jurnal Ilmiah Sains, 11, 6-12.
Pasanea, E. 2013. Kondisi Terumbu Karang dan Penyusunan Konsep Strategis Pengawasan Ekosistem Terumbu Karang di Pulau Mansinam Kabupaten Manokwari. Hasanuddin.
Patsch, K. & Griggs, G. 2006. Littoral cells, sand budgets, and beaches: understanding California's shoreline, Institute of Marine Sciences.vol, issue, halaman
Phinn, S.R., C.M. Roelfsema, and P.J. Mumby. 2012. Multi scale, object-based image analysis for mapping geomorphic and ecological zones on coral reefs. International Journal of Remote Sensing, 33(12):3768–3797.
Rogers, C. 2013. Coral reef resilience through biodiversity. ISRN Oceanography, 2013.
Smith, J., Brainard, R., Carter, A., Grillo, S., Edwards, C., Harris, J., Lewis, L., Obura, D., Rohwer, F. & Sala, E. 2016. Re-evaluating the health of coral reef communities: baselines and evidence for human impacts across the central Pacific. Proc. R. Soc. B, 283, 20151985.
Suharsono 1998. Condition of Coral Reef Resources in Indonesia. Indonesian Journal of Coastal and Marine Resources Management. PKSPL-IPB, 1, 44-52.
Sukmara, A., A.J. Siahainenia, C. Rotinsulu . 2001. Panduan pemetaan terumbu karang berbasis-masyarakat dengan metode manta tow. Jakarta: Proyek Pesisir-CRMP Indonesia. 48p.
Supriharyono, M. 2007. Pengelolaan ekosistem terumbu karang, Djambatan.
Van Ofwegen, L. Status of knowledge of the Indo-Pacific soft coral genus Sinularia May, 1898 (Anthozoa: Octocorallia). Proc 9th Intl Coral Reef Symp, 2002.
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike (CC BY-SA)Â that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.