Konflik Sosial Masyarakat Nelayan Pulau Kodingareng PT. Royal Boskalis atas Penambangan Pasir Laut di Pesisir Kota Makassar

Authors

  • Radhitya Erlangga Universitas Hasanuddin Makassar
  • Sukri Sukri Universitas Hasanuddin Makassar
  • Ariana Ariana Universitas Hasanuddin Makassar

DOI:

https://doi.org/10.33506/jn.v8i1.1833

Keywords:

Konflik Sosial, Nelayan, Lingkungan

Abstract

Kehadiran aktivitas tambang pasir laut oleh PT. Royal Boskalis membuat masyarakat nelayan Pulau Kodingareng melakukan tuntutan atas kebijakan peraturan daerah Provinsi Sulawesi Selatan nomor 2 tahun 2019 tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (RZWP3K). Kebijakan RZWP3K menjadi payung hukum bagi pihak penambang pasir yang membuat kerusakan lingkungan laut dan nelayan kehilangan mata pencaharian. Fokus utama pada analisis konflik sosial dan faktor penyebab konflik, dengan tujuan untuk menggambarkan dan menganalisis faktor penyebab konflik sosial masyarakat nelayan dengan PT. Royal Boskalis. Kualitatif dan pendekatan studi kasus dengan teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan studi literatur. Adapun teori yang digunakan adalah teori konflik sosial Lewis Coser. Hasil menunjukkan bahwa konflik sosial terjadi karena ada polarisasi kepentingan yang terbentuk antara aktor kebijakan RZWP3K. Kepentingan dan hak masyarakat nelayan diabaikan sementara PT.Royal Boskalis memperoleh keuntungan besar dari aktivitas tambang pasir laut. Faktor lainnya adalah masyarakat nelayan tidak diberi akses informasi dan tidak diikutsertakan dalam penyusunan kebijakan. Selain itu juga terjadi konfik eko-spasial dan konflik lingkungan

References

Alting, Husen. “Konflik Penguasaan Tanah di Maluku Utara: Rakyat Versus Penguasa dan Pengusaha”. Jurnal Dinamika Hukum. Vol. 13, No. 2 Mei (2013), h. 267.

Denis, Michael J. 2019. Green IR Theory and Domestic Wars: Revisiting Environmental Conflicts in Africa. International Journal of Research and Innovation in Social Science (IJRISS). Volume III, Issue IX. ISSN 2454-6186. p.166-171. DOI: (www.rsisinternational.org.)

Ferizone dan Endri Bagus. 2020. Konflik Sosial Nelayan Pesisir Desa Teluk Bakau Kecamatan Gunung Kijang Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau. Equilibrium: Jurnal Pendidikan. Vol. VIII Issu 1, Januari-Juni. Prodi Pendidikan Sosiologi. P_ISSN: 2339-2401/E_ISSN: 2477-0221.

Greenpeace Indonesia. 2021. Reklamasi Makassar New Port Menyengsarakan Masyarakat Nelayan Kodingareng (https://www.greenpeace.org/indonesia/siaran-pers/44684/reklamasi-makassar-new-port-menyengsarakan-masyarakat-nelayan-kodingareng/)

Gora, Radita. 2019. Riset Kualitatif Public Relations. Jakad Media Publishing.

Helaluddin dan Hengky Wijaya. 2019. Analisis Data Kualitatif: Sebuah Tinjauan Teori dan Praktik. Edisi pertama, cet. ke-1. Sekolah Tinggi Theologia Jaffray.

Kontras.org. 2020. Hentikan Tindakan Intimidatif Polairud terhadap Masyarakat Pulau Kodingareng. Written by Koalisi Selamatkan Laut Indonesia & Aliansi Selamatkan Peisisir. (https://kontras.org/2020/09/28/hentikan-tindakan-intimidatif-polairud-terhadap-masyarakat-pulau-kodingareng/)

Mardawani. 2020. Praktis Penelitian Kualitatif: Teori Dasar dan Analisis Data dalam Perspektif Kualitatif. Cet. 1. Deepublish Publisher.

Nova, Dede dan Zaky Mubarok. 2020. Konflik Sosial dalam Novel Tan Karya Hendri Teja Melalui Teori Konflik Lewis A. Coser. Piktorial Journal of Humanities. Vol. 2 No. 2. p. 104-114. (http://www.openjournal.unpam.ac.id/index.php/PTL/article/view/7637/4954)

Nur, Achmad Fauzi dan Dewi Rostyaningsih. 2018. Analisis Peran Aktor dalam Formulasi Kebijakan Semarang Smart City. Departemen Politik dan Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro. p.1-18.

(https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jppmr/article/download/22052/20296)

Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 2 Tahun 2019 tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (p.5-6, 11-12 & 14)

Putu Nomy Yasintha. “Collaborative Governance dalam Kebijakan Pembangunan Pariwisata Di Kabupaten Gianyar” dalam Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial. Vol. 4, No. 1 (2020), h. 4.

Taufiqurokhman. 2014. Kebijakan Publik: Pendelegasian Tanggung Jawab Negara Kepada Presiden Selaku Penyelenggara Pemerintah. FISIP Universitas Moestopo Beragama: Jakarta Pusat.

Wahid, M. 2017. Teori Konflik Sosiologi Klasik dan modern. Jurnal Al-Hikmah. Vol. 3 No. 1. ISSN 2549-5666. p.34. (http://103.114.35.30/index.php/Ah/article/view/409)

Telisik.id News. 2020. Nelayan Demo di Kantor Gubernur Sulsel Tuntut Tambang Boskalis Diusir. Written by Rezki Mas’ud.

(https://telisik.id/news/nelayan-demo-di-kantor-gubernur-sulsel-tuntut-tambang-boskalis-diusir)

Tribun News Makassar. 2020. Ratusan Nelayan Protes Penambangan Pasir, Ini 4 Potensi Perairan di Sekitar Pulau Kodingareng. Written by Muh. Irham. https://makassar.tribunnews.com/2020/08/15/ratusan-nelayan-protes-penambangan-pasir-ini-4-potensi-perairan-di-sekitar-pulau-kodingareng?page=2

Published

2022-12-25

How to Cite

Erlangga, R., Sukri, S., & Ariana, A. (2022). Konflik Sosial Masyarakat Nelayan Pulau Kodingareng PT. Royal Boskalis atas Penambangan Pasir Laut di Pesisir Kota Makassar. Jurnal Noken: Ilmu-Ilmu Sosial, 8(1), 78–90. https://doi.org/10.33506/jn.v8i1.1833