Hunian Tetap Pasca Banjir Bandang di Desa Patikalain: Adaptasi dan Tantangan

Authors

  • Muhammad Alfreno Rizani Prodi S1 Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Banjarmasin
  • Fitri Wulandari Prodi S1 Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

DOI:

https://doi.org/10.33506/rb.v8i1.1598

Keywords:

adaptasi, material, mitigasi bencana, perencanaan, pembangunan

Abstract

Banjir bandang yang menerjang kabupaten Hulu Sungai Tengah pada 14 Januari 2021 mengakibatkan 264 buah hilang dan 340 buah mengalami rusak ringan hingga berat. Salah satu kawasan yang terdampak cukup parah merupakan desa Patikalain. Terdapat 32 keluarga yang kehilangan tempat tinggal. Merespon kondisi tersebut, MDMC daerah Hulu Sungai Tengah bersama MDMC wilayah Kalimantan Selatan menginisiasi pembangunan hunian tetap untuk para korban di desa tersebut. Sulitnya akses pasca banjir bandang ke lokasi tersebut akibat tertimbun longsoran, menjadi salah satu hambatan yang dialami. Selain itu, adanya isu penebangan liar turut berdampak pada terbatasnya material lokal, khususnya kayu. Untuk itu, ditetapkan beberapa kriteria bantuan untuk hunian tetap seperti berbiaya murah, mudah dibangun, berkarakater lokal, dan berdasarkan adaptasi kebiasaan baru. Perencanaan dan pembangunan hunian tetap ini bertujuan untuk memberikan bantuan kepada korban bencana banjir bandang yang kehilangan huniannya. Meskipun sudah ada beberapa desain rumah bantuan untuk korban bencana alam, tetapi karena lokasinya yang berada di pegunungan dan akses yang sulit dilewati, sehingga perlu adanya inovasi rancangan. Adapun proses perencanaan menggunakan metode studi kasus dan deskripsi kualitatif. pada beberapa bangunan pasca bencana. Pada akhirnya, keberadaan hunian tetap diharapkan menjadi solusi terhadap berbagai permasalahan dan isu yang terjadi. Selain itu, melalui pembangunan hunian tetap tersebut diharapkan mampu mendorong pemerintah dan masyarakat untuk membangun rumah berbasis mitigasi bencana di kawasan rawan bencana.

Author Biographies

Muhammad Alfreno Rizani, Prodi S1 Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Prodi S1 Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Fitri Wulandari, Prodi S1 Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Prodi S1 Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

References

Rinaldi, Z., Purwantiasning, A. W., & Nur'aini, R. D. (2015). Analisa Konstruksi Tahan Gempa Rumah Tradiosional Suku Besemah di Kota Pagaralam Sumtera Selatan. Seminar Naional Sains dan Teknologi (pp. 1-10). Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Sabaruddin, A., & Sukmana, N. P. (2015). RISHA Rumah Instan Sederhana Sehat. Bandung: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Pusat Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman.

Turner, J. (1982). Toward a cognitive definition of the group. In H. Tajfel (Ed.), Social Identity and Intergroup Relations. Cambridge: Cambridge University Press.

Wibowo, A. P. (2019). Mengenal Jenis-Jenis Rumah Instan di Indonesia dan Kendala yang dihadapi dalam Memasarkannya. Jurnal Muara Sains Teknologi Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

antaranews.com (2021). Banjir Hulu Sungai Tengah, 264 Rumah Hilang, 9 Orang Meninggal.

muhammadiyah.or.id (2021). Kabar Bencana Kalimantan: MDMC di Hulu Sungai Tengah.

republika.co.id (2021). Muhammadiyah Bangun Hunian Non-Muslim di Kalimantan Selatan.

surya-warta.com (2021). Banjir Bandang Terjang Kalsel, Muhammadiyah Bangunkan Hunian Komplek Non Muslim.

Downloads

Published

2022-04-09

How to Cite

Rizani, M. A., & Wulandari, F. (2022). Hunian Tetap Pasca Banjir Bandang di Desa Patikalain: Adaptasi dan Tantangan. Jurnal Teknik Sipil : Rancang Bangun, 8(1), 76–81. https://doi.org/10.33506/rb.v8i1.1598

Issue

Section

Articles