Kajian Literatur Konsep Pembangunan Inklusif dalam Masyarakat Multikultural

Penulis

  • Umar Ramli Universitas Muhammadiyah Sorong
  • Fitriany Pattisahusiwa Universitas Muhammadiyah Sorong
  • Rahma Rahakbauw Universitas Muhammadiyah Sorong
  • Nuraini Kilwouw Universitas Muhammadiyah Sorong
  • Arman Keliwar Universitas Muhammadiyah Sorong

DOI:

https://doi.org/10.33506/pjs.v3i1.4735

Kata Kunci:

Konsep Pembangunan; Inklusisf; Masyarakat Multikultural

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi konsep pembangunan inklusif dalam masyarakat multikultural, yang menjadi tantangan utama dalam menciptakan kesejahteraan sosial di tengah perbedaan budaya, etnis, dan agama. Permasalahan utama yang dihadapi adalah bagaimana memastikan bahwa semua kelompok masyarakat, termasuk yang terpinggirkan, dapat menikmati hasil pembangunan secara adil dan merata. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan kajian literatur, dengan memanfaatkan sumber-sumber sekunder dari jurnal ilmiah, buku, web dan sumber lain yang dapat di amnfaatkan terhadap permasalahan yang diteliti yang mengarah pada konsep pembangunan inklusif dalam masyarakat multikultural. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembangunan inklusif tidak hanya berfokus pada aspek ekonomi, tetapi juga pada pemenuhan hak sosial dan budaya, penguatan rasa saling menghormati antar kelompok, serta penyediaan akses yang setara terhadap pendidikan, kesehatan, dan kesempatan kerja. Selain itu, keterlibatan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan pembangunan menjadi kunci dalam menciptakan keberlanjutan pembangunan yang merata. Kesimpulannya, pembangunan inklusif dalam masyarakat multikultural memerlukan pendekatan yang berbasis pada penghargaan terhadap keragaman, kolaborasi antar kelompok, serta kebijakan yang mendorong partisipasi aktif dari semua lapisan masyarakat tanpa terkecuali. Hal ini penting untuk mewujudkan masyarakat yang adil, sejahtera, dan harmonis.

Referensi

Alkire, S. (2002). Dimensions of human development. World development, 30(2), 181-205.

Banks, J. A. (2015). Cultural diversity and education: Foundations, curriculum, and teaching. Routledge.

Banks, J. A., & Diem, N. (2008). Diversity and citizenship education. Handbook of research in social studies education, 137-154.

Baumann, F. (2021). The next frontier—human development and the anthropocene: UNDP human development report 2020. Environment: Science and Policy for Sustainable Development, 63(3), 34-40.

Bertrand, J. (2004). Nationalism and ethnic conflict in Indonesia. Cambridge University Press.

Booth, A., Martyn-St James, M., Clowes, M., & Sutton, A. (2021). Systematic approaches to a successful literature review.

Cerra, V. (2022). An inclusive growth framework. How to achieve inclusive growth, 1-31.

Chaudhry, S. (2022). The assault on civil society: Explaining state crackdown on NGOs. International Organization, 76(3), 549-590.

Cypher, J. M. (2014). The process of economic development. Routledge.

EDuCatIon, C. (2010). Diversity, group identity, and citizenship education in a global age diversity. Democracy and multicultural education, 15.

Fortier, A. M. (2021). The becoming citizen. In Uncertain citizenship (pp. 161-201). Manchester University Press.

Fraser, N. (2009). Scales of justice: Reimagining political space in a globalizing world (Vol. 31). Columbia university press.

Fraser, N., & Honneth, A. (2003). Redistribution or recognition?: a political-philosophical exchange. verso.

Gasper, D. (2022). Rethinking human development and/as human security for the anthropocene: An analysis of the United Nations development programme trilogy of reports 2020–2022. The International Journal of Social Quality, 12(2), 1-24.

Hardiansah, E. C. (2015). Pengantar edisi khusus 55 tahun pendidikan planologi: Pembangunan kota inklusif di era desentralisasi. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, 26(1), 1-6.

Hastuti, D. R., Pramana, R. P., & Sadaly, H. Kendala Mewujudkan Pembangunan Inklusif terhadap Penyandang Disabilitas [Internet]. 2020. 61 p.

Hickey, S., & Du Toit, A. (2013). Adverse incorporation, social exclusion, and chronic poverty. In Chronic poverty: Concepts, causes and policy (pp. 134-159). London: Palgrave Macmillan UK.

Juditha, C. (2015). Stereotip dan Prasangka dalam Konfl ik Etnis Tionghoa dan Bugis Makassar. Jurnal Ilmu Komunikasi, 12(1).

Kabeer, N. (2010). Can the MDGs provide a pathway to social justice?: The challenge of intersecting inequalities. Brighton: Institute of Development Studies.

Kabeer, N. (Ed.). (2005). Inclusive citizenship: Meanings and expressions (Vol. 1). Zed Books.

Khan, A. W. (2008). Media education, a crucial issue in the building of an inclusive knowledge society. Empowerment through media education, 15-18.

Koentjaraningrat, K. (2009). Pengantar ilmu antropologi, edisi revisi PT. Rineka Cipta: Jakarta, 144.

Kuswandi, A. (2011). Desentralisasi pendidikan dalam penyelenggaraan otonomi daerah di Indonesia. governance, 2(1), 69-98.

Kymlicka, W. (2007). Multicultural odysseys. ethnopolitics, 6(4), 585-597.

Maritza, D. F., & Taufiqurokhman, T. (2024). Peranan masyarakat sipil dalam peningkatan akuntabilitas birokrasi melalui pengawasan publik yang aktif. Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi, 14(1), 71-84.

Modood, T. (2013). Multiculturalism. John Wiley & Sons.

Nadhiroh, U., & Ahmadi, A. (2024). Pendidikan inklusif: membangun lingkungan pembelajaran yang mendukung kesetaraan dan kearifan budaya. Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, Dan Budaya, 8(1), 11-22.

Nasional, B. P. P. (2014). Rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) 2015-2019.

Nasional, B. P. P. (2020). Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. BAPENAS. Jakarta.

Negretto, G. L. (2021). Deepening democracy? Promises and challenges of Chile’s road to a new constitution. Hague Journal on the Rule of Law, 13(2), 335-358.

Nieto, S. (2010). Language, diversity, and learning: Lessons for education in the 21st century. Retrieved September, 30, 2012.

Nussbaum, M. C. (2011). Creating capabilities: The human development approach. Harvard University Press.

Parekh, B. (2001). Rethinking multiculturalism: Cultural diversity and political theory. Ethnicities, 1(1), 109-115.

Sachs, J. D. (2015). The age of sustainable development. Columbia University Press.

Sen, G. (2019). Gender equality and women's empowerment: Feminist mobilization for the SDG s. Global Policy, 10, 28-38.

Stiglitz, J. E. (2012). The price of inequality: How today's divided society endangers our future. WW Norton & Company.

Stuart, E., & Samman, E. (2017). Defining ‘leave no one behind’. ODI Briefing Note. London: Overseas Development Institute.

Todaro, Michael P. & Smith, Stephen C. (2020). Economic Development Economic Development

Triandafyllidou, A. (2013). Tolerance, Pluralism and Social Cohesion: Responding to the Challenges of the 21st Century in Europe.

Undp, A. (2016). Africa human development report 2016 accelerating gender equality and women’s empowerment in Africa (No. 267638). United Nations Development Programme (UNDP).

Union, I. P. United Nations Development Programme (UNDP)(2012). Global parliamentary report: The changing nature of parliamentary representation.

Vandemoortele, J. (2002). Are the MDGs feasible?. Targeting Development: Critical Perspectives on the Millennium Development Goals and International Development Targets. London: Routledge.

Watt, S. K. (2023). Multicultural initiatives as a practice of freedom. In Designing Transformative Multicultural Initiatives (pp. 11-22). Routledge.

World Bank. (2025). World Development Report: Social Inclusion. Washington DC: WB.

Ydo, Y. (2020). Inclusive education: Global priority, collective responsibility. Prospects, 49(3), 97-101.

Unduhan

Diterbitkan

2025-03-31

Cara Mengutip

Ramli, U., Pattisahusiwa, F., Rahakbauw, R., Kilwouw, N., & Keliwar, A. (2025). Kajian Literatur Konsep Pembangunan Inklusif dalam Masyarakat Multikultural. Papua Journal of Sociology (PJS), 3(1), 20–37. https://doi.org/10.33506/pjs.v3i1.4735

Terbitan

Bagian

Articles