Identifikasi Ekologi Pesisir dan Laut Untuk Mendukung Pariwisata Berkelanjutan di Pulau Yerusel Kabupaten Sorong Papua Barat Daya
DOI:
https://doi.org/10.33506/jrpk.v5i1.2268Abstract
Pemanfaatan Pulau Yerusel sebagai detinasi wisata bahari mengalami peningkatan seiring dengan semakin meluasnya informasi tentang keindahan alam, esoktiknes dan kelengkapan ekosistem pesisir. Statusnya sebagai pulau sangat kecil, harus diakui akan memberi dampak terhadap aspek kerentanan sumberdaya alam. Untuk itu penelitian dilakukan untuk mengetahui potensi ekologi pesisir dan laut di Pulau Yerusel sehingga menjadi dasar dalam upaya perlindungan, pelestarian dan pemanfaatan ekosistem secara berkelanjutan.Menggunakan metode survey cepat, melalui dialog dan diskusi serta pengumpulan informasi tentang parameter geoekologi Pulau Yesurel secara insitu. Data pengukuran parameter geoekologi pulau dielaborasi dengan menggunakan analisis spasial menggunakan peta Rupa Bumi Indonesia (RBI), google earth dan Marine Charts 4.0.33 com.isea.Embark, 2023.Tekanan pemanfaatan sumberdaya terjadi pada ekosistem mangrove dan terumbu karang yang diketahui telah berlangsung lama, parameter oseanografi berada pada kondisi yang ideal. Untuk menjamin keberlanjutan ekologi dan ekonomi lokal kawasan, sebaiknya Pulau Yerusel dikembangkan dengan pendekatan kampung wisata terintegrasi.
References
Afifa, F. H., Supriharyono, S., & Purnomo, P. W. (2018). Penyebaran Bulu Babi (Sea Urchins) Di Perairan Pulau Menjangan Kecil, Kepulauan Karimunjawa, Jepara. Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES). 6 (3). 230 - 238.
Apdillah, D., Susilo, S. B., Kurniawan, R., & Amrifo, V. (2020). Indeks Keberlanjutan Pembangunan Pulau Kecil untuk Wisata Bahari Menggunakan Modifikasi Kombinasi Rapsmile dan Rapbeachtour (Studi Kasus Pulau Benan dan Pulau Abang, Kepulauan Riau). Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan. 13 (1). 127 - 138.
Blancas F. J, O. M. Lozano, M. Gonzalez, F. M. Guerrero and R. Caballero. 2011. How to use sustainability indicators for tourism planning: The case of rural tourism in Andalusia (Spain). J. Sci Tot. Env. 413 28-45.
Chen, H. S., Tsai, B. K., & Hsieh, C. M. (2017). Determinants of consumers’ purchasing intentions for the hydrogen-electric motorcycle. Sustainability (Switzerland), 9 (8), 1–12. https://doi.org/10.3390/su9081447.
Dasmasela, Y. H., Pattiasina, T. F., Syafril, S., & Tapilatu, R. F. (2019). Evaluasi kondisi terumbu karang di Pulau Mansinam menggunakan aplikasi metode Underwater Photo Transect (UPT). Median: Jurnal Ilmu Ilmu Eksakta. 11 (2). 1 - 12.
deGroot. J, and S. R. Bush. 2010. The potential for dive tourism led entrepreneurial marine protected areas in curacao J. Mar. Policy. 3 (4). 1051–1059.
Hartini, H., & Lestarini, Y. (2019). Pemetaan padang lamun sebagai penunjang ekowisata di Kabupaten Lombok Timur. Jurnal Biologi Tropis. 19 (1). 1-7.
Huang. Y, and V. R. Coelho. 2017. Sustainability performance assessment focusing on coral reef protection by the tourism industry in the Coral Triangle region. J. Tourism Management. 5 (9). 510 - 527
Laksono, N.A., & Mussadun, M. (2014). Dampak aktivitas ekowisata di Pulau Karimunjawa berdasarkan persepsi masyarakat. Teknik PWK (Perencanaan Wilayah Kota). 3 (2), 262-273.
Lanuhu, N. (2018). Beberapa Faktor Yang Menyebabkan Kemiskinan Nelayan Di Gugus Kepulauan Salabangka Kecamatan Bungku Selatan Kabupaten Morowali Provinsi Sulawesi Tengah. Jurnal IPTEKS Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. 5 (9). 41 - 54
Lamawabang, I., Yulianda, F., & Adisusanto, H. (2017). Kajian Karakteristik TipologiUntuk Pengembangan Wisata Rekreasi Pantai di Suaka Alam Perairan Selat Pantar Kabupaten Alor. Jurnal Albacore. 1 (2). 199–209
Lewerissa, Y. A., Sangaji, M., & Latumahina, M. B. (2018). Pengelolaan mangrove berdasarkan tipe substrat di perairan Negeri Ihamahu Pulau Saparua. TRITON: Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan. 14 (1). 1 - 9.
Lundquist, C., Carter, K., Hailes, S. F., & Bulmer, R. (2017). Guidelines for managing mangrove (Mānawa) expansion in New Zealand. NIWA.
Luthfi, O. M., & Anugrah, P. T. (2017). Distribusi karang keras (Scleractinia) sebagai penyusun utama ekosistem terumbu karang di Gosong Karang Pakiman, Pulau Bawean. Depik. 6 (1). 9 - 22.
Katili, V. R. A., Ulat, M. A., Kadarusman, K., Suruwaky, A. M., Ismail, Tabalessy R., & Marasabessy, I., (2022). Penilaian EAFM pada Domain Teknik Penangkapan Ikan di Pulau Sangat Kecil Terluar dan Terdepan Indonesia (Studi Kasus Gugus Pulau Ayau, Raja Ampat). JURNAL ENGGANO, 7(2), 156-174.
Kawaroe, M., & Aditya Hikmat Nugraha, J. (2019). Ekosistem padang lamun. PT Penerbit IPB Press.
Koroy. K, F. Yulianda and N. A. Butet. 2017. Pengembangan Ekowisata Bahari Berbasis Sumberdaya pulau- pulau Kecil Di Pulau Sayafi dan Liwo, Kabupaten Halmahera Tengah. J. Tek. Per. dan Kel. 8 (01) 1-17.
Kurniawan. R, F. Yulianda, H. A. Susanto. 2016. Pengembangan Wisata Bahari Secara Berkelanjutan Di Taman Wisata Perairan Kepulauan Anambas. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis. 8(1) : 367- 383.
Marasabessy I. 2018. Pengelolaan Berkelanjutan Pulau Nusa Manu dan Nusa Leun di Kabupaten Maluku Tengah Provinsi Maluku. [tesis]. (ID): Institut Pertanian Bogor.
Marasabessy, I., Fahrudin, A., Imran, Z., & Agus, S. B. (2018). Strategi Pengelolaan Berkelanjutan Pesisir dan Laut Pulau Nusa Manu dan Pulau Nusa Leun di Kabupaten Maluku Tengah. Journal of Regional and Rural Development Planning, 2 (1), 11-22.
Marasabessy, I., Badarudin, M. I., Sarwa, G., & Iek, F. (2020). Identifikasi potensi ekologi pulau kecil berdasarkan aspek geofisik (Studi kasus: Pulau Sakanun Kabupaten Sorong). Jurnal Riset Perikanan dan Kelautan, 2(1), 176-188.
Marasabessy, I., Fahrudin, A., Imran, Z., Agus, S. B., & Badarudin, M. I. (2021) (a). Konektivitas Pulau Kecil dan Pulau Induk Dalam Pengembangan Ekowisata Bahari Berdasarkan Karakteristik Geografis dan Sosial Budaya Lokal (Studi Kasus Pulau Nusa Manu dan Nusa Leun). Jurnal Riset Perikanan dan Kelautan, 3(1), 249-263.
Marasabessy, I., Badarudin, I., & Rumlus, A. (2021) (b). Tingkat Kerapatan dan Tutupan Relatif Mangrove di Taman Wisata Klawalu Kota Sorong Papua Barat. Grouper: Jurnal Ilmiah Perikanan. 12 (1). 1-10.
Mathon, L., Marques, V., Mouillot, D., Albouy, C., Andrello, M., Baletaud, F., ...& Manel, S. (2022). Cross-ocean patterns and processes in fish biodiversity on coral reefs through the lens of eDNA metabarcoding. Proceedings of the Royal Society B, 289(1973), 20220162.
Marganingrum, D., & Sudrajat, Y. (2018).Estimasi daya dukung sumber daya air di pulau kecil (studi kasus Pulau Pari).Jurnal Wilayah dan Lingkungan. 6 (3). 164 - 182.
Noor, M. A. F., & Romadhon, A. (2020). Analisis kesesuaian dan daya dukung lingkungan Pulau Gili Noko Bawean sebagai kawasan ekowisata pantai. Juvenil: Jurnal Ilmiah Kelautan dan Perikanan. 1 (1). 38 - 46.
Noviana L, Arifin HS, Adrianto L, Kholil Pengelolaan Wisata Bahari Berbasis Ekosistem Terumbu Karang Pada Zona Pemanfaatan Taman Nasional Kepulauan Seribu DKI Jakarta. [Disertasi]. (ID): Institut Pertanian Bogor
Nugraha PH, Agus I, Helmi A. 2013. Studi Kesesuaian dan Daya Dukung Kawasan untuk Rekreasi Pantai di Pantai Panjang Kota Bengkulu. Jo of Marine Res. 2 (2). p:130–139.
Pemerintah Kampung Arar. 2022. Profil dan Potensi Kampung Arar. Data Kampung Arar 2022.
Poedjirahajoe, E. (2007). Dendrogram zonasi pertumbuhan mangrove berdasarkan habitatnya di kawasan rehabilitasi pantai utara Jawa Tengah bagian barat. Jurnal Ilmu Kehutanan. 1 (2). 10 - 21.
Rajab MA, Fachrudin A, Isdradjad S. 2013. Daya Dukung Perairan Pulau Liukangloe Untuk Aktivitas Ekowisata Bahari. Jurnal. Dpik. 2 (3). 114 - 125.
Riniatsih, I. (2016). Distribusi Jenis Lamun Dihubungkan dengan Sebaran Nutrien Perairan di Padang Lamun Teluk Awur Jepara. Jurnal Kelautan Tropis. 19 (2). 101 - 107.
Saputra.S, Sugianto, Djufri, 2016. Sebaran Mangrove Sebelum Tsunami dan Sesudah Tsunami di kecamatan Kuta Raja Kota Banda Aceh. JESBIO. 5 (1). 23 - 29
Setyawan, I. E., Siregar, V. P., Pramono, G. H., & Yuwono, D. M. (2014). Pemetaan profil habitat dasar perairan dangkal berdasarkan bentuk topografi: studi kasus Pulau Panggang, Kepulauan Seribu Jakarta. Majalah Ilmiah Globe. 16 (2).
Spalding. M, L. Burke, S.A. Wood, J. Ashpole, J. Hutchison and Z. P. Ermgassen. 2017. Mapping the global value and distribution of coral reef tourism J. Mar. Policy. 82 104 –113
Supriharyono, 2007. Konservasi Ekosistem Sumberdaya Hayati di Wilayah Pesisir dan Laut Tropis. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Susilo, S. B. 2005. Keberlanjutan Pembangunan Pulau-Pulau Kecil: Studi Kasus Kelurahan Pulau Panggang dan Pulau Pari, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. J. Teknologi Perikanan dan Kelautan Maritek. 5 (2). 85 –110
Takarendehang, R., Sondak, C. F., Kaligis, E., Kumampung, D., Manembu, I. S., & Rembet, U. N. (2018). Kondisi ekologi dan nilai manfaat hutan mangrove di desa Lansa, kecamatan Wori, kabupaten Minahasa Utara. Jurnal Pesisir dan Laut Tropis, 2.
Wicaksono, G. G., Restu, I. W., & Ernawati, N. M. (2019). Kondisi Ekosistem Terumbu Karang di Bagian Barat Pulau Pasir Putih Desa Sumberkima, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali. Current Trends in Aquatic Science. 2 (1). 37- 45.
Widjaja, S dan Kadarusman, 2019. Buku Besar Maritim Indonesia.Sumberdaya Non Hayati.Seri 3. AMaFRad Press.
Published
Versions
- 2023-02-25 (2)
- 2023-02-25 (1)
How to Cite
Issue
Section
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.