Pemanfaatan Batu Kapur Jayapura Sebagai Agregat Pada Campuran Asphalt Concrete Wearing Course (AC-WC)

Authors

  • irianto irianto Universitas Yapis Papua

DOI:

https://doi.org/10.33506/rb.v7i2.1442

Keywords:

Batu kapur, volumetric, marshall dan kadar aspal optimum

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai Marshall dan volumetrik pada campuran AC-WC yang menggunakan batu kapur sebagai agregat selain itu untuk mengetahui kadar aspal optimumnya, Metode yang digunakan berisi data yang dikumpulkan secara langsung melalui pemeriksaan sampel batu kapur sebagai agregat kasar dan agregat halus yang dilakukan di laboratorium dengan menganalisa hasil dari pengujian agregat kasar dan halus meliputi analisa saringan, berat jenis dan penyerapan air, kadar lumpur dan dilakukan pengujian marshall dan volumetrik, Hasilzpengujian zMarshall untukzkadar 5% sebesar 2301,70 kg, 5,5% sebesar 2412,50 kg, 6% sebesar 2533,33 kg, 6,5% sebesar 2417,54% dan 7% denganznilai stabilitas 2402,43 kg. sedangkan nilai Flow untuk kadar 5% di peroleh nilai flow sebesar 7.61 mm,  5,5% sebesar 6,08 mm, 6% diperoleh nilai 4,49 mm, 6,5% sebesar 3,09 mm dan 7% sebesar 2,5 mm dan NilaizMarshall Quotientzpada kadar aspal 5% sebesar 302,68 kg/mm, 5,5% sebesar 396,99 kg/mm,z6% sebesar 566,29 kg/mm, 6,5% sebesar 811,89 kg/mm sedangkan pada 7 % di peroleh sebesar 973,82 kg/mm. Hasil Pengujian Volumetrik menunjukkan nilai VMA untuk kadar aspal  5% sebesar 17,87%,  5,5%  sebesar 17,53%, 6% sebesar 17,27%, 6.5% sebesar 16,43% dan pada 7 % dengan nilai VMA 15,27% , nilaizVIM padazkadar aspalz5% sebesar 8.41%,z5,5% sebesar 7,77%, 6%zsebesar 7,09 %, 6,5% sebesar 6,12% dan pada 7% sebesar 4,84% dan nilai VFB pada kadar aspal 5% sebesar 52,02%, 5.5% sebesar 56.6%, pada 6 % sebesar 58,97%, 6.5% sebesar 62,02% dan pada 7% nilai VFB sebesar 68.3%, hasil analisa nilai kadar aspal optimunzpada campuranzAC-WC dengan menggunakan batuzkapur sebagai agregat adalah 7%

References

Agus Ariawan, I. (2007). Penggunaan Batu Kapur Sebagai Filler Pada Campuran Asphalt Concrete Binder Coarse (Ac-Bc) Dengan Metode Kepadatan Mutlak (Prd). Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, 11(1), 90–99.

Budiman, L., & Sukirman, S. (2018). Studi Penggunaan Batu Kapur Kalipucang sebagai Substitusi Sebagian Agregat Halus Beton Aspal Jenis AC-BC (Hal. 45-55). RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil, 4(1), 45. https://doi.org/10.26760/rekaracana.v4i1.45

Hasan, S. A. A., & Hartantyo, S. D. (2020). U KaRsT. 4(1), 559–570.

Pomantow, S. Y., Jansen, F., & Waani, J. E. (2019). Kinerja Campuran AC-WC dengan Menggunakan Agregat dari Batu Kapur. Jurnal Sipil Statik, 7(2), 219–228.

SNI 03-1968-1990, Metode pengujian tentang analisis saringan agregat halus dan agregat kasar

SNI 03-1969-1990, Metode pengujian Berat Jenis dan Penyerapan air agregat kasar

SNI 03-1970-1990, Metode pengujian Berat Jenis dan Penyerapan air agregat halus

SNI 03-2417-1991, Metode pengujian keausan agregat dengan mesin Los Angeles

SNI 03-2439-1991, Metode pengujian kelekatan agregat terhadap aspal

SNI 03-3407-1994, Metode pengujian kekekalan bentuk agregat terhadap larutan natrium sulfat dan magnesium sulfat

SNI 03-4142-1996, Metode pengujian jumlah bahan dalam agregat yang lolos saringan no. 200 (0,075 mm)

SNI 03-4428-1997, Metode pengujian agregat halus atau pasir yang mengandung bahan plastis dengan cara setara pasir

SNI 03-6399-2000, Tata cara pengambilan contoh aspal

SNI 03-6819-2002, Spesifikasi agregat halus untuk campuran beraspal

SNI 03-6885-2002, Metode pengujian noda aspal minyak

SNI 03-6893-2002, Metode pengujian berat jenis maksimum campuran beraspal

SNI 03-6894-2002, Metode pengujian kadar aspal dari campuran beraspal cara Sentrifus

SNI 06-2432-1991, Metode pengujian daktilitas bahan-bahan aspal

SNI 06-2433-1991, Metoda pengujian titik nyala dan titik bakar dengan alat cleveland open cup

SNI 06-2434-1991, Metoda pengujian titik lembek aspal dan ter

SNI 06-2440-1991, Metode pengujian kehilangan berat minyak dan aspal dengan cara A

SNI 06-2441-1991, Metode pengujian berat jenis aspal padat

SNI 06-2456-1991, Metode pengujian penetrasi bahan-bahan bitumen

SNI 06-2489-1991, (RSNI M 01-2003), Metode pengujian campuran aspal dengan alat Marshall

SNI 06-4797-1998, Metode pengujian pemulihan aspal dengan alat penguap putar

SNI 06-6441-2000, Metode pengujian viskositas aspal minyak dengan alat Brookfield Termosel

SNI 13-6717-2002, Tata cara penyiapan benda uji dari contoh agregat

RSNI S-01-2003, Spesifikasi aspal berdasarkan penetrasi

RSNI M 12-2004, Metode pengujian kelarutan aspal

Utama, G. S., & Febriani, S. N. (2014). Pengaruh Penggunaan Batu Kapur Sebagai Pengganti Agregat Halus Pada Campuran Aspal Beton (AC-BC). PILAR Jurnal Teknik Sipil, 10(2), 99–106.

Winarno, D. W. I. B., Teknik, F., Atma, U., & Yogyakarta, J. (2020). Pengaruh penggunaan batu kapur sebagai substitusi agregat pada lapisan asphalt concrete – wearing course ( AC-WC ). April.

Downloads

Published

2021-10-13

How to Cite

irianto, irianto. (2021). Pemanfaatan Batu Kapur Jayapura Sebagai Agregat Pada Campuran Asphalt Concrete Wearing Course (AC-WC). Jurnal Teknik Sipil : Rancang Bangun, 7(2), 47–54. https://doi.org/10.33506/rb.v7i2.1442