Bioakumulasi Logam Tembaga (Cu) Dan Kadmium (Cd) Pada Kerang Karawauw (Batissa violacea) Di Sungai Wosimi Teluk Wondama

Authors

  • Bertha Mangallo Papua University
  • Fiandani Mufidah Papua University

DOI:

https://doi.org/10.33506/md.v13i3.1345

Keywords:

Batissa violacea, bioakumulasi, Sungai Wosimi

Abstract

Kerang Batissa violacea dikenal sebagai Kerang Karawauw merupakan salah satu sumber daya perairan Teluk Wondama yang dikonsumsi dan mempunyai nilai ekonomi. Peningkatan jumlah penduduk dan aktivitas pelayaran serta perikanan berdampak pada kualitas perairan disekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi logam Cu dan Cd dalam air, sedimen, dan Kerang Karawauw (Batissa violacea) di Sungai Wosimi dan mengetahui tingkat bioakumulasi Kerang Karawauw (Batissa violacea) terhadap logam Cu dan Cd di sungai Wosimi. Metode pengambilan sampel Kerang Karawauw menggunakan metode random sampling, sampel air dan sedimen diambil pada lokasi yang sama dengan lokasi pengambilan sampel kerang. Kandungan logam Cu dan Cd dalam sampel air, kerang dan sedimen dianalisis menggunakan Atomic Absorbance Spectrofotometer (AAS). Konsentrasi logam Cu dalam air berkisar antara <0,0001 - 0.0094 mg/L, konsentrasi logam Cu dalam sedimen berkisar antara 2,60 - 29,74 mg/kg, konsentrasi logam Cu dalam kerang berkisar antara 9,0335 - 34,9200 mg/kg. Konsentrasi logam Cd dalam air berkisar antara <0,0001 - 0.0113 mg/L, konsentrasi logam Cd dalam sedimen berkisar antara <0,0001 -  6,54 mg/kg, sedangkan konsentrasi logam Cd dalam kerang adalah < 0,0001 mg/kg pada semua lokasi kajian. Nilai BAFo-w tertinggi untuk logam Cu terdapat pada lokasi IV (K2) sebesar 6020,48 tergolong tingkat akumulasi tinggi, sedangkan nilai BAFo-s tertinggi untuk logam Cu terdapat pada lokasi III (K2) sebesar 8,81 atau tergolong tingkat akumulasi rendah.

References

Arsad, M. (2012). Akumulasi Logam Timbal (Pb) Dalam Ikan Belanak (Liza Melinoptera) Yang Hidup di Perairan Muara Sungai Poboya. Skripsi FKIP Universitas Tadulako. Palu.

BPS. (2014). Statistik Daerah Kabupaten Teluk Wondama. BPS Kabupaten Teluk Wondama. Manokwari.

Cahyani, Ria Azizah T. N. & Bambang, Y. (2012). Studi Kandungan Logam Berat Tembaga (Cu) pada Air, Sedimen, dan Kerang Darah (Anadara granosa) di Perairan Sungai Sayung dan Sungai Gonjol, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak. Journal Of Marine Research. Vol 1. No 2. Hal 73-79.

Darmono. (1995). Logam Biologi Dalam Sistem Kehidupan Makhluk Hidup. Universitas Indonesia. Press. Jakarta.

Darmono. (2001). Lingkungan Hidup dan Pencemaran, Hubungan dengan Toksikologi Senyawa Logam. Universitas Indonesia Pres. Jakarta.

Deri, Emiyati, & Afu, A. L., O. (2013). Kadar Logam Berat Timbal (Pb) Pada Akar Mangrove Avicennia Marina di perairan Teluk Kendari. Jurnal Mina Laut Indonesia. 1(1) : 38-48.

Engel, D. W. (1999) Mar. Environ. Res., 47, 89-102

Hutagalung, H. P. (1991). Pencemaran Laut Oleh Logam Berat dalam Beberapa Perairan Indonesia. Puslitbang. Oseanografi LIPI. Jakarta.

Hutagalung, H. P. D., Septiapermana, & S. H., Riyono. (1997). Metode AnalisisAir Laut, Sedimen dan Biota. Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Jakarta.

Mangallo, B., Taberima, S. & Musaad, I. (2018). Utilization of Extract Tailings and Cow Manure for Increasing of Soil Quality and Uptake of Micronutrients of Xanthosoma sagittifolium (L.) Schott on Sub Optimal Land of Wondama. Indian Journal of Public Health Research & Development, 9(8), 1456-1460.

Oliveira, J., Cunha, A., Castilho, F., Romalde, JL., & Pereira, M.J. (2011). Microbial contamination and purification of bivalve shellfish: Crucial aspects in monitoring and future perspectives – A mini review. Food Control; 22, 805-816.

Palar & Suhendrayatno. (1994). Toksikologi dan Pencemaran Lingkungan. PT. Rineke Cipta. Jakarta.

Palar, H. (2004). Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat. Rineka Cipta, Jakarta.

Priya, S. L. Senthilkumar, B., Hariharan, G. Selvam, A. P. Purvaja, R. & Ramesh, R. (2011). Toxicol. Indust. Health, 27, 117-126.

[SNI] Standar Nasional Indonesia. (2011). Cara Uji Kimia-Bagian 5: Penentuan Kadar Logam Berat Timbal (Pb) dan Kadmium (Cd) Pada Produk Perikanan. Badan Standarisasi Nasional. Jakarta.

USAEPA, (1993). The Incidence and Severity of Sediment Contamination in Surface Waters of the United States, National Sediment Quality Survey: Second Edition. United States Environmental Protection Agency, Standards and Health Protection Division. Washington. DC. 20460.

USAEPA, (2004). The Incidence and Severity of Sediment Contamination in Surface Waters of the United States, National Sediment Quality Survey: Second Edition. United States Environmental Protection Agency, Standards and Health Protection Division. Washington. DC. 20460.

Ünlü, S., Topçuoğlu, S., Alpar, B., Kırbaşoğlu, C. & Yılmaz, Y. Z. (2008). Heavy metal pollution in surface sediment and mussel samples in the Gulf of Gemlik. Environ. Monit. Assess., 144, 169-178.

Van Benthem, J. W. S. S. (1953). Systematic Studies on The Non-Marine Mollusca of The Indo-Australian. Archipelago.

Yap, C. K., Noorhaidah, A., Azlan, A., Nor Azwady, A. A., Ismail, A., Ismail, A. R., Siraj, S. S. & Tan, S. G. (2009) Telescopium telescopium as potential biomonitors of Cu, Zn, and Pb for the tropical intertidal area. Ecotoxicol. Environ. Safety 72, 496-506.

Downloads

Published

2022-01-14

How to Cite

Mangallo, B., & Mufidah, F. (2022). Bioakumulasi Logam Tembaga (Cu) Dan Kadmium (Cd) Pada Kerang Karawauw (Batissa violacea) Di Sungai Wosimi Teluk Wondama. Median : Jurnal Ilmu Ilmu Eksakta, 13(3), 105–113. https://doi.org/10.33506/md.v13i3.1345