ANALISIS POLA CURAH HUJAN DI PAPUA BARAT DAYA

Bahasa Indonesia

Penulis

  • Shelin Melinda BMKG, Stasiun Pemantau Atmosfer Global Puncak Vihara Klademak Sorong
  • Sri Pancariniwati BMKG, Stasiun Pemantau Atmosfer Global Puncak Vihara Klademak Sorong
  • Wahyu Taqwa Maulana BMKG, Stasiun Pemantau Atmosfer Global Puncak Vihara Klademak Sorong
  • Krisnadi Pandu Wibowo BMKG, Stasiun Pemantau Atmosfer Global Puncak Vihara Klademak Sorong

DOI:

https://doi.org/10.33506/ceej.v3i1.4798

Kata Kunci:

Curah Hujan, musim, klimatologi, Papua Barat Daya

Abstrak

Provinsi Papua Barat daya terkenal dengan wilayah yang didominasi oleh pegunungan sehingga akan mempengaruhi kondisi curah hujan di wilayah tersebut. Tipe hujan lokal umumnya mempunyai bentuk huruf “A” dengan satu puncak curah hujan tertinggi di pertengahan tahun dan pola hujan ini biasanya terjadi di wilayah yang dipengaruhi oleh karakteristik lokal seperti topografi pegunungan ataupun angin lokal, hujan maksimum pada saat pola lokal biasanya terjadi pada bulan Juni dan Juli. Sebagai upaya mewujudkan hasil prakiraan iklim yang baik BMKG telah memperbarui data rata-rata klimatologi dari Normal Curah Hujan periode 1981 – 2010 menjadi Normal Curah Hujan periode 1991 - 2020. Pedoman terbaru ini telah digunakan sebagai acuan untuk penentuan tipe pola hujan di wilayah Indonesia termasuk Indonesia bagian timur, Papua Barat Daya. Berdasarkan hasil pengolahan curah hujan di beberapa pos hujan wilayah Papua Barat Daya tahun 2020 - 2024 hasilnya menunjukkan terdapat dua tipe pola hujan yaitu tipe Lokal 1 di pos hujan Majener, Malagusa, Klasmelek, Stasiun Meteorologi DEO Sorong, Stasiun Geofisika Sorong, dan terdapat juga tipe Lokal 2 di pos hujan Walal, Klamalu, Mariyai dan Waisai. Puncak curah hujan tertinggi umumnya berada pada bulan Juli dan Agustus dengan kisaran 300 - 600 mm/ bulan, sedangkan puncak curah hujan rendah umumnya terjadi pada bulan Februari dengan kisaran 0 - 100 mm/bulan.

Referensi

1. Anggraini A, Noveni T, Lubis LH. Analisis karakteristik intensitas curah hujan di Kabupaten Deli Serdang (1413–1428 H). Fisitek: Jurnal Ilmu Fisika dan Teknologi. 2023;6(2).

2. Solihin RR, Ramadan A, Asniar N. Studi analisis perubahan iklim terhadap distribusi curah hujan pada daerah tangkapan air Pataruman. JITSi: Jurnal Ilmiah Teknik Sipil. 2021;1(2):73–82.

3. Ambi FN, Sutadji HI, Geru AS, Louk AC. Analisis kecenderungan (trend) suhu udara dan curah hujan di Pulau Flores (Labuan Bajo, Ruteng, Maumere, dan Larantuka). Jurnal Fisika: Fisika Sains dan Aplikasinya. 2020;5(1):42–56. 4. Sayyendra AP, Andriani N, Ritonga AF, Ariska M. Analisis curah hujan di Papua Barat menggunakan metode Empirical Orthogonal Function (EOF). Journal Online of Physics. 2024;9(3):26–31.

5. Pattipeilohy WJ, Barung FM, Ronsumbre EY. Analisis perubahan pola musim dan distribusi frekuensi curah hujan di Sentani. Buletin GAW Bariri (BGB). 2024;5(1):1–9.

6. Ruqoyah R, Ruhiat Y, Saefullah A. Analisis klasifikasi tipe iklim dari data curah hujan menggunakan metode Schmidt-Ferguson (studi kasus: Kabupaten Tangerang). Jurnal Teori

dan Aplikasi Fisika. 2023;:29–38.

7. Sipayung SB, Avia LQ, Dasanto BD. Analisis pola curah hujan Indonesia berbasis luaran model sirkulasi global (GCM). Jurnal Sains Dirgantara. 2010;4(2).

8. Alfiandy S, Hutauruk RCH, Permana DS. Peran dinamika laut dan topografi terhadap pola hujan tipe lokal di wilayah Kota Palu. Depik. 2020;9(2):173–183.

9. Aldrian E, Susanto RD. Identification of three dominant rainfall regions within Indonesia and their relationship to sea surface temperature. Int J Climatol. 2003;23:1435–1452.

10. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Pemutakhiran Zona Musim Indonesia periode 1991–2020. Jakarta: BMKG; 2022. Available from:

https://iklim.bmkg.go.id/bmkgadmin/storage/buletin/Buku_ZOM9120_versi_cetak.pdf

11. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Peraturan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Nomor 7 Tahun 2019 tentang Penyediaan dan Penyebaran

Prakiraan Musim. Jakarta: BMKG; 2019 [cited 2025 Oct 28]. Available from:

https://peraturan.bpk.go.id/Details/189597/peraturan-bmkg-no-7-tahun-2019

12. Sugiyono. Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta; 2017.

13. Prasetyo B, Pusparini N. Respon curah hujan Sulawesi terhadap El Niño Modoki. Jurnal

Meteorologi dan Geofisika. 2019;20(1):21–

Unduhan

Diterbitkan

2025-10-30

Cara Mengutip

Melinda, S., Pancariniwati, S., Maulana, W. T., & Wibowo, K. P. (2025). ANALISIS POLA CURAH HUJAN DI PAPUA BARAT DAYA: Bahasa Indonesia. Casuarina: Jurnal Teknik Lingkungan, 3(1), 102–110. https://doi.org/10.33506/ceej.v3i1.4798

Terbitan

Bagian

Articles

Artikel Serupa

Anda juga bisa Mulai pencarian similarity tingkat lanjut untuk artikel ini.