PEMBUATAN ALAT KOMPOSTER DAN TAKAKURA UNTUK MENGOLAH SAMPAH ORGANIK

Metode Pengelolaan Sampah Organik

Penulis

  • Alan Kristian Seme Universitas Muhammadiyah Sorong
  • Alfius Benyamin Antoh Universita Muhammadiyah Sorong
  • Dzulfikar Marasabessy Universita Muhammadiyah Sorong
  • Jhose Rizal Way Universita Muhammadiyah Sorong
  • Roberth Richardo Kumune Universita Muhammadiyah Sorong

Kata Kunci:

Kompos, Komposter, Pengomposan Aerobik, Sampah Organik, Takakura

Abstrak

Pengelolaan sampah organik merupakan salah satu tantangan lingkungan yang memerlukan solusi

praktis dan ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan membuat alat

pengelolaan sampah organik berupa komposter dan Takakura menggunakan metode

eksperimental. Alat komposter dirancang untuk mendukung proses pengomposan aerob dengan

ventilasi udara, sementara Takakura dilengkapi dengan bantalan sabut kelapa dan pelindung

kardus untuk menjaga kelembapan dan sirkulasi udara. Proses pembuatan dilakukan menggunakan   bahan sederhana dan peralatan yang mudah diakses, menjadikan kedua alat ini praktis untuk diaplikasikan di skala rumah tangga. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kedua alat efektif mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos yang kaya nutrisi, ramah lingkungan, dan berpotensi mendukung pertanian berkelanjutan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penggunaan alat komposter dan Takakura dapat menjadi solusi efektif untuk mengurangi volume sampah organik yang berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA), sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan limbah yang berkelanjutan. Alat ini diharapkan mampu mendorong pengelolaan sampah yang lebih baik dan berkontribusi pada terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat.

Referensi

[1] Moerdjoko S, Widyatmoko, 2002, Menghindari, mengolah dan menyingkirkan sampah,Cet.1,

PT. Dinastindo Adiperkasa Internasional, Jakarta.

[2] Dewi, Y. S., & Treesnowati. (2012). Pengolahan Sampah Skala Rumah Tangga Menggunakan Metode Komposting. Jurnal Ilmiah Fakultas Teknik LIMIT'SVol. 8 No. 2, 35-48.

[3] Sutedjo, M. M. (2002). Pupuk Dan Cara Penggunaan. Jakarta: Rineka Cipta.

[4] Puspadewi, S., Sutari, W., & Kusumiyati. (2016). Pengaruh konsentrasi pupuk organik cair (POC) dan dosis pupuk N, P, K terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis(Zeamays L. var Rugosa Bonaf) kultivar Talenta. Jurnal Kultivasi, 15(3), 208–216.

[5] Nur, T., Noor, A. R., & Elma, M. (2016). Pembuatan pupuk organik cair dari sampah organik rumah tangga dengan penambahan bioaktivator EM4 (Effective Microorganisms). Konversi, 5(2), 5–12.

[6] Siboro, E. S., Surya, E., & Herlina, N. (2013). Pembuatan pupuk cair dan biogas dari campuran limbah sayuran. Jurnal Teknik Kimia USU, 2(3), 40–43.

[7] Kesehatan, K. K. (2013). Pembuatan Kompos Takakura. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Diterbitkan

2025-04-30

Cara Mengutip

Seme, A. K., Antoh, A. B., Marasabessy, D., Way, J. R., & Kumune, R. R. (2025). PEMBUATAN ALAT KOMPOSTER DAN TAKAKURA UNTUK MENGOLAH SAMPAH ORGANIK: Metode Pengelolaan Sampah Organik. Casuarina: Jurnal Teknik Lingkungan, 2(2), 79–84. Diambil dari https://ejournal.um-sorong.ac.id/index.php/ceej/article/view/4348

Terbitan

Bagian

Articles