KAJIAN KERENTANAN BANJIR DENGAN PENDEKATAN MULTI PARAMETER DI SELATAN KOTA PONTIANAK
DOI:
https://doi.org/10.33506/rb.v11i02.4825Keywords:
kerentanan banjir, sistem informasi geografis, persepsi masyarakat, Kota Pontianak Bagian SelatanAbstract
Di Indonesia, banjir ialah bencana alam yang umum terjadi, terutama di daerah-daerah dengan curah hujan tinggi serta sistem drainase yang buruk. Kota Pontianak di Kalimantan Barat termasuk salah satu daerah yang sering dilanda banjir. Lokasi ini rentan terhadap banjir karena letaknya yang dekat dengan Sungai Kapuas, salah satu sungai paling besar di Indonesia, topografi yang relatif datar dan dipengaruhi pasang surut. Studi ini tujuannya guna menganalisa tingkat kerentanan banjir khususnya di wilayah Kota Pontianak Bagian Selatan dengan menerapkan sistem informasi geografis (SIG) guna memuat peta kerentanan banjir dan memvalidasinya dengan data persepsi masyarakat yang didapatkan melalui wawancara di 30 titik lokasi wawancara yang berada pada 3 titik (titik muara, titik tengah, dam titik hulu) di 10 drainase primer yang ada di Kota Pontianak Bagian Selatan. Dilakukan overlay dari 5 parameter (kemiringan lereng, curah hujan, jenis tanah, tutupan lahan, serta hidrotopografi) dan membuat peta kerentanan banjir serta menentukan tingkat kerawanan pada Kota Pontianak Bagian Selatan. Dari hasil analisis didapatkan bahwa wilayah Kota Pontianak Bagian Selatan dengan tingkat rendah (1013,71 ha), dengan tingkat sedang (2377,39 ha), dan dengan tingkat tinggi (2626,38 ha).
References
Anonim. (1986). Pedoman Penyusunan Pola Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah. Direktorat Jendral Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan. Departemen Kehutanan, Jakarta.
Asdak, C. (1995). Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana. (2012). Pedoman Umum Pengkajian Risiko Bencana. Badan Nasional Penanggulangan Bencana.
Bokunokoto, T. (2015). Pemetaan Rentan Bencana Menggunakan Teknologi Remote Sensing dan GIS. Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi.
Darmawan, D. (2017). Klasifikasi Kemiringan Lereng dan Pengaruhnya Terhadap Kerentanan Banjir. Jurnal Ilmu Tanah.
Departemen Pekerjaan Umum. (2007). Pedoman Hidrotopografi untuk Pengelolaan Sumber Daya Air. Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum.
Dibyosaputro. (1984). Flood Susceptibility And Hazard Survey of The Kudus Prawata Welahan Area, Central Java. Indonesia. Thesis, ITC, Enschende, Netherlands.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pontianak (2021). Pembangunan Flood Forecasting and Warning System (FFWS). Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pontianak.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pontianak. (2022). Peta Jenis Tanah Kota Pontianak. Pontianak: Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pontianak.
ESRI. (1999). Understanding GIS: The ARC/INFO method. Redlands, CA: Environmental Systems Research Institute.
Guntara, A. (2013). Analisis Overlay dalam Sistem Informasi Geografis. Jurnal Geografi dan Lingkungan.
Harto, A. (1993). Hidrologi: Teori dan aplikasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
IDEP. (2007). Banjir: Definisi dan Dampaknya. Jakarta: IDEP Foundation.
Kingma, J. T. (1991). Hydrology and flood management in lowland areas. London: Taylor & Francis.
Ligak, S. (2008). Banjir dan Faktor Penyebabnya. Jurnal Ilmu Lingkungan.
Nurkholis, N., Ayu, R. (2021). Sistem Informasi Geografis: Teori dan Aplikasi. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
Oya, H. (1973). Geomorfologi dan Banjir di Indonesia. Jurnal Geografi.
Putra, R. A. (2017). Analisis tingkat kerentanan banjir berbasis SIG di wilayah perkotaan. Jurnal Geografi.
Suryadi, F.X. (1996). Peta Hidrotopografi Lahan Rawa Pasang Surut untuk Pengembangan Pertanian Berkelanjutan. Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Alwan Gani, Nurhayati, Umar

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.




