ANALISIS KEBUTUHAN AIR IRIGASI PADA DAERAH IRIGASI BAYANG- BAYANG KABUPATEN BULUKUMBA (CROPWAT 8.0)

Authors

  • FIRDAUS Universitas Muhammadiyah Makassar
  • Mileni Wahidah Universitas Muhammadiyah Makassar
  • Indriyanti Universitas Muhammadiyah Makassar
  • Muh. Yunus Ali Universitas Muhammadiyah Makassar
  • Fausiah Latif Universitas Muhammadiyah Makassar

DOI:

https://doi.org/10.33506/rb.v9i2.2478

Abstract

Irigasi adalah usaha penyediaan, pengaturan dan pembuangan air irigasi difungsikan untuk mendukung pertanian yang jenisnya meliputi irigasi permukaan, irigasi rawa, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa dan irigasi tambak. Tujuan irigasi adalah untuk memanfaatkan air irigasi yang tersedia secara tepat, efisien dan efektif sehingga produktivitas pertanian dapat meningkat sesuai dengan yang diharapkan. Dalam hal perhitungan, perhitungan kebutuhan air irigasi secara manual berpedoman pada Standar Perencanaan Irigasi Kriteria Perencanaan Jaringan Irigasi KP-01 Tahun 2010, sedangkan Cropwat 8.0 berpedoman pada FAO karena CROPWAT merupakan software yang dikembangkan oleh FAO. Dengan metode perhitungan secara manual dapat diketahui hasil curah hujan efektif maksimum pada bulan Januari sebesar 3,41 m3/dtk. Kebutuhan air irigasi maksimum terjadi pada bulan April sebesar 16,42 m3/dtk. Untuk software Cropwat 8.0, hasil fitur CWR menunjukkan hasil curah hujan efektif maksimum pada bulan Januari sebesar 47,3 mm/dec (47,300 liter/detik/Ha). Kebutuhan air irigasi maksimum terjadi pada bulan Desember sebesar 267,2 mm/dec (267,200 liter/detik/Ha).

References

Anonim. 1986. Standar Perencanaan Irigasi (KriteriaPerencanaan Irigasi– Bagian Penunjang). Direkto-rat Jendral Pengairan Departemen Pekerjaan Umum.

Allen, Richard G., Pariera, Louis S., Raes, Dirk, dan Smith Martin. 1998. FAO Irrigation and Drainage Paper No 56. Crop Evapotranspiration (Guidelines for Computing Crop Water Requirement). FAO Rome

Bidang Statistik Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan, 2014, Profil Daerah Bulukumba.

Bappenas dan PSE-KP. 2006. Penyusunan Strategi Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertanian. Kerjasama Direktorat Pangan dan Pertanian-Kantor Menteri Negara Perencanaan Nasional dengan Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. Jakarta

Bardan, Muhammad, 2014, Irigasi, Cetakan Pertama, Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta

Soemarto, 1986. Hidrologi Teknik. Erlangga. Jakarta.

Triatmodjo B., 2008, Evaluasi Keseimbangan Air Dalam Pengoptimalan Daerah Irigasi (Studi Kasus Daerah Irigasi Petapahan Kabupaten Kampar), Jurnal Sains dan Teknologi, 16(1), 13-19.

Tumiar, K.M. dkk, 2012. Evaluasi Metode Penman-Mointeith dalam menduga Laju Evaprotranspirai (ETo) di Daratan Rendah Provinsi Lampung, Indonesia. Jurnal Keteknikan Pertanian Jurusan Teknik Pertanian Universitas Lampung.Vol. 26, No. 6, Page: 121-128.

Sosrodarsono dan Takeda,1977, Hidrologi Untuk Pengairan. Jakarta: Pradaya Paramitha

Sosrodarsono dan Takeda, 2003, Hidrologi Untuk Pengairan, PT. Pradnya Paramitha : Jakarta

Yonida, A.D. 2018. Jenis-Jenis Tanaman Pangan. Retrieved Oktober 15, 2018, from, https://farming.id/jenis-jenis-tanamanpangan/

Published

2023-10-31

How to Cite

FIRDAUS, Mileni Wahidah, Indriyanti, Muh. Yunus Ali, & Fausiah Latif. (2023). ANALISIS KEBUTUHAN AIR IRIGASI PADA DAERAH IRIGASI BAYANG- BAYANG KABUPATEN BULUKUMBA (CROPWAT 8.0). Jurnal Teknik Sipil : Rancang Bangun, 9(2), 063–073. https://doi.org/10.33506/rb.v9i2.2478