Upaya Peningkatan Ekonomi Masyarakat melalui Inovasi Produksi Teh Celup Sarang Semut

Authors

  • Candra Agus Wahyudi Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Musamus, Indonesia
  • Agus Kichi Hermansyah Kichi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FKIP Universitas Musamus, Indonesia
  • Supriyadi Pendidikan Fisika, FKIP Universitas Musamus, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.33506/pjcs.v5i1.1894

Keywords:

teabags, anthills

Abstract

Program kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk menjadikan masyarakat lebih mandiri dalam pengelolaan sumberdaya alam yang ada. Pada kegiatan ini, masyarakat dibekali dengan pengetahuan dasar tentang pembuatan teh celup berbahan dasar sarang semut untuk dapat menambah nilai ekonomi dari komoditi tersebut. Pada akhir kegiatan yang dilakukan bersama, masyarakat juga dilatih untuk melakukan proses pengemasan produk dengan menggunakan peralatan yang telah disediakan. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini adalah ceramah, serta meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memproduksi teh celup. Kegiatan ini terselenggarakan di Aula Balai kampung Wasur yang diikuti sekitar 40 orang peserta yang berasal dari kampung Wasur. Hasil dari kegiatan yang telah berjalan dengan langsung melibatkan masyarakat lokal di kampung Wasur, menunjukkan bahwa mulai terlihat peningkatan keterampilan masyarakat dalam melakukan proses produksi, serta adaptasi masyarakat terhadap peralatan yang digunakan sebagai penunjang proses produksi.

References

Andari, G. (2021). Potensi Tumbuhan Asal Kabupaten Merauke Sebagai. XII(1), 295–300.

Dirgantara, S., Dewi, K., Raya, J. N., & Simanjuntak, T. L. (2015). Studi Botani dan Fitokimia Tiga Spesies Tanaman Sarang Semut Asal Kabupaten Merauke, Provinsi Papua. Jurnal Farmasi Sains Dan Terapan, 2(2). https://doi.org/10.33508/JFST.V2I2.718.

Hidajat, N. N., Mulyadi, D., Tandjung, F. A., & Sulaeman, A. (2018). Potensi Fraksinasi Sarang Semut Papua (Myrmecodia pendans) pada Penurunan TNF-α dan Perbaikan Secara Histopatologi Kartilago Osteoartritis Lutut Kelinci. Majalah Kedokteran Bandung, 50(3), 181–187. https://doi.org/10.15395/MKB.V50N3.1320.

Hisa, L. (2017). Dokumentasi Etnobotani-Linguistik Tumbuhan Sagu: Laporan Awal dari Etnis Marori di Taman Nasional Wasur Merauke. Jurnal Linguistik Indonesia, 32(2), 187–200.

Kesaulija, R., Harsono, Y., & Rijoly, S. (2020). Pemanfaatan Sarang Semut (Myrmecodia sp.) Asal Sasnek – Wendi Kabupaten Sorong Selatan sebagai Teh Sarang Semut. Igya Ser Hanjop: Jurnal Pembangunan Berkelanjutan, 2(1), 25–33. https://doi.org/10.47039/ISH.2.2020.25-33.

Mardany, M. P. (2016). Lokasi: Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Sitotoksik dari Tumbuhan Sarang Semut (Myrmecodia beccarii Hook.f.) Asal Kabupaten Merauke. https://onesearch.id/Record/IOS1303.article-178.

Nofiyanti, S. H., Susilo, B., & Lastriyanto, A. (2019). EKSTRAKSI POLIFENOL DAN FLAVONOID DARI TANAMAN SARANG SEMUT (MYRMECODIA PENDANS) DENGAN PRETREATMENT OHMIC HEATING. Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis Dan Biosistem, 6(3), 207–217. https://jkptb.ub.ac.id/index.php/jkptb/article/view/476.

Safniyeti. (2017). Distribusi dan Autekologi Tumbuhan Sarang Semut di Provinsi Bengkulu. http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/88631.

Wabia, E., Wabia, E., & Siburian, R. H. S. (2019). Profil Tempat Tumbuh Sarang Semut (Myrmecodia spp.) Di Distrik Manokwari Selatan Papua Barat. EnviroScienteae, 15(1), 91–94. https://doi.org/10.20527/es.v15i1.6328.

Wahyudhi, C. A., Supriyadi, S., & Hermansyah, A. K. (2021). KAMPUNG WASUR SEBAGAI DESA SENTRA TEH CELUP SARANG SEMUT DI KABUPATEN MERAUKE. Musamus Devotion Journal, 3(2), 87–96. https://doi.org/10.35724/MDJ.V3I2.3879.

Downloads

Published

2023-01-31

Issue

Section

Articles