Identifikasi Dan Keanekaragaman Jenis Jamur Ektomikoriza Pada Hutan Jati Di Seram Bagian Timur

Authors

  • Halima Kasongat Universitas Muhammadiyah Sorong
  • Muzna Ardin Gafur Universitas Muhammadiyah Sorong
  • Ponisri Ponisri Universitas Muhammadiyah Sorong

DOI:

https://doi.org/10.33506/md.v11i1.461

Keywords:

Identifikasi, keanekaragaman, jamur ektomikoriza, hutan jati.

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi, keanekaragaman, kemerataan dan dominas dan habitat dari jenis-jenis jamur ektomikoriza yang tumbuh di wilayah hutan jati Seram Bagian Timur. Metode yang digunakan adalah metode observasi/pengamatan langsung di lapangan. Untuk pengambilan data jamur ektomikoriza dibuat plot secara  purposive sebanyak 15 plot  pengamatan dengan ukuran plot  20 x 20 m, sehingga luas keseluruhan areal penelitian 6000 m2 (0,6 ha) dari luas keseluruhan hutan jati 7500 m2 (0,75 ha).  Berdasarkan hasil penelitian di lapangan tentang Identifikasi  dan Keanekaragaman Jenis Jamur Ektomikoriza Pada Hutan Jati di Seram Bagian  Timur adalah sebagai berikut jenis jamur ektomikoriza yang terdapat pada tegakan hutan jati di Kampung Wailola di Seram Bagian Timur ditemukan 10 famili dengan 16 jenis jamur ektomikoriza dan jumlah seluruhnya ada  203  individu dimana jenis terbanyak adalah dari famili Polyporaceae ada tiga jenis, kedua dari famili Ganodermataceae, Strophariaceae, Agaricaceae, dan Amanitaceae masing-masing 2 jenis dan selanjutnya dari family Auriculariaceae, Pyronemateceae, Physacriaceae, Schizophyllaceae, dan Cortinariaceae masing-masing 1 jenis. Nilai indeks keanekaragaman dan kemerataan  jenis jamur ektomikoriza pada tegakan hutan jati adalah tinggi.  Untuk  nilai keanekaragaman jenis adalah 1,2625 dan indeks kemerataan jenis yaitu 1,0485.  Sedangkan nilai indeks dominasi jenis jamur ektomikoriza pada tegakan hutan jati adalah rendah (0,1077). Habitat jamur ektomikoriza pada tegakan hutan jati yaitu saprofit dan epifit. Saprofit mempunyai jumlah jenis dan presentase yang lebih tinggi sebanyak 13 jenis (81,25 %) dan habitat epifit 3 jenis (18,75%).

References

Amisah . 2012. Jenis Jamur ektomikoriza di wilayah Kalimantan Timur Bukit Soeharto, Wanariset Samboja dan areal ITCI.

Brearly. 2006. Keanekaragaman Jamur Ektomikoriza Pada Ekosistem Hutan. Ejournal.forda mof.org. Di akses 3 Juli 2018.

Darwo, dan Sugiarti. 2008. Beberapa Jenis Cendawan Ektomikoriza di Kawasan Hutan Sipirok, Tongkoh, dan Aek Nauli Sumatera Utara. Jornal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam Vol V No.2:157-173,2008.

Diagne. 2013. Keanekaragaman Jamur Ektomikoriza Pada Ekosistem Hutan Dipterokarpa. Ejournal.forda mof.org. Di akses 3 Juli 2018.

Dighton. 2016. Jumlah Jenis Jamur Ektomikoriza di KHDTK. Labanan. Ejournal. Forda.mof. org. Di akses 3 Juli 2018.

Dwidjoseputro, D. 2003. Dasar-dasar Mikrobiologi. Djambatan, Jakarta. 214 h

Gandjar, I.; W. Sjamsuridzal dan A. Oetari. 2006. Mikologi Dasar dan Terapan. Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, 238 h.

Husna, Faisal. D.T, Mahfudz. 2007. Aplikasi Mikoriza Untuk Memacu Pertumbuhan Jati di Muna. Info Teknis Vol. 5. No.1. Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan.

Indrawan, M; R.B Primack dan J. Supriatna. 2007. Biologi Konservasi. Yayasan Obor Indonesia, Jakarta.

Indriyanto. 2006. Ekologi Hutan. Bumi Aksara, Jakarta.

Kandari, Arif, Amalia, Kasim. Analisis Keberadaan Dan Indeks Keragaman Cendawan Mikoriza Arbuskula (Fma) (Kalappia Celebica Kosterm) Pada Dua Lingkungan Tumbuh Yang Berbeda Di Kabupaten Kolaka Di Areal Rhizosfer Kalapi. Ecogreen Vol. 2 No. 1 April 2016 Halaman 21 – 30 Issn 2407 – 9049.

Karmilasanti & Maharani. 2016 . Keanekaragaman Jenis Jamur Ektomikoriza Pada Ekosistem Hutan Dipterokarpa Di Khdtk Labanan, Berau, Kalimantan Timur. JURNAL Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol. 2 No. 2, Desember 2016 : 57-66.

Mardji, D. dan Ch. Soeyamto. 1999. Jenis-jenis Jamur dari Labanan Kabupaten Berau Kalimantan Timur. Berau Forest Management Project, Samarinda. 53 h.

Noor. 2010. Geomorfology. https//www.scrids.com. document. Diakses 2 Juli 2018.

Noor Dan Saridan. 2013.Keanekaragaman Fungi Makro Pada Tegakan Benih Dipterocarpaceae Di Taman Nasional Tanjung Putting Dan Taman Nasional Sebangau Kalimantan Tengah. JURNAL Penelitian Dipterokarpa Vol. 7 No. 1, Juni 2013: 53-62 ISSN: 1978-8746.

Nuhamara. 2009. Peranan Mikoriza Untuk Reklamasi Lahan Kritis.http//tumoutou.net/702_07134/naswir.htm. Di akses 2 Juli 2018.

Odum, P. 1993. Dasar-dasar Ekologi. Edisi Ketiga. Gadjah Mada Univ. Press, Yogyakarta.

Suharno, Irawan, C., Qomariah, E. N., Putri, I. A., & Sufaati, S. (2014). Keragaman Makrofungi di Distrik Warmare Kabupaten Manokwari , Papua Barat. Jurnal Biologi Papua, 6(1), 38–46.

Sinery, A. 2010. Populasi Kuskus di Cagar Alam Pegunungan Arfak Kabupaten Manokwari Provinsi Papua Barat. Jurnal Agrifor IX (2): 78–88.

Soegianto, A. 1994. Ekologi Kuantitatif Metode Analisis Populasi dan Komunitas. Penerbit Usaha Nasional, Jakarta.

Wahyuni. 2002. Studi Keanekaragaman dan Penyebaran Jenis Burung Untuk Pengembangan Rekreasi Alam di Kebun Raya Samarinda Lempake, Provinsi KalimantanTimur. Tesis program Pascasarjana Universitas Mulawarman Samarinda. Hal. 123.

Downloads

Published

2019-07-14

How to Cite

Kasongat, H., Gafur, M. A., & Ponisri, P. (2019). Identifikasi Dan Keanekaragaman Jenis Jamur Ektomikoriza Pada Hutan Jati Di Seram Bagian Timur. Median : Jurnal Ilmu Ilmu Eksakta, 11(1), 39–46. https://doi.org/10.33506/md.v11i1.461