Persepsi Masyarakat Terhadap Hutan Kota Di Kawasan Bandara Deo Kota Sorong (Studi Kasus di Kelurahan Malaingkedi dan Kelurahan Remu Selatan)

Authors

  • Muzna AA Gafur Universitas Muhammadiyah Sorong
  • Lona Helty Nanlohy Universitas Muhammadiyah Sorong
  • Flora Veronika Naa Universitas Muhammadiyah Sorong

DOI:

https://doi.org/10.33506/md.v9i1.290

Keywords:

Persepsi, Masyarakat, Hutan Kota

Abstract

Persepsi sangat mempengaruhi perilaku seseorang terhadap lingkungannya. Seseorang yang mempunyai persepsi yang benar mengenai konservasi kemungkinan besar orang tersebut berperilaku positif terhadap upaya-upaya pelestarian lingkungan. Dengan demikian persepsi dapat mempengaruhi orang dalam menentukan sikap dan tindakannya sehingga orang akan ikut berperan aktif dan berpartisipasi di dalam proses pembangunan. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode survei melalui wawancara secara langsung dan pengisian kuisioner. Metode survei merupakan tipe pendekatan dalam penelitian, yang ditujukan pada sejumlah individu atau kelompok. Persepsi masyarakat Kelurahan Malaingkedi dan Kelurahan Remu Selatan terhadap aspek hutan kota menunjukan bahwa masyarakat sudah sangat memahami keberadaan dan manfaat hutan kota bagi kehidupan masyarakat sekitar hutan kota.

 

References

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistika. 2015. Kota Sorong Dalam Angka 2015.

Dahlan 1992. Hutan Kota Untuk Pengelolaan dan Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup. Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia. Jakarta

Dahlan 2004. Membangun Kota Kebun (Garden City) Bernuansa Hutan Kota. IPB Press. Bogor.

Fandeli. C, Kaharuddin, Mukhlison., 2003. Perhutanan Kota. Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada. Yokyakarta.

Fandeli. C, 2000. Pengelolaan Perhutanan Kota. Makalah disampaikan pada Kursus Pembangunan Hutan Kota. LPP Wana Wiyata Yogyakarta.

Fuad, M. J. 2003. Persepsi Masyarakat Perkotaan Terhadap Hutan Kota Di Kabupaten Serang (Studi Kasus Masyarakat Kelurahan Cipare, Kecamatan Serang) [karya ilmiah]. Bogor : Program Diploma III Konservasi Sumberdaya Hutan Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor. Tidak diterbitkan.

Hasto Tri Djatmiko, 2008. Persepsi Masyarakat Perkotaan Terhadap Hutan Kota. Skripsi. IPB Bogor

Mauludin, Uu. 1994. Persepsi Masyarakat Kotamadya Bogor Terhadap Hutan Kota Di Wilayah Kotamadya Bogor (Studi Kasus Di Kecamatan Bogor Timur dan Bogor Selatan) [skripsi]. Bogor : Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor. Tidak diterbitkan.

Pamungkas, S. M. 2006. Persepsi Masyarakat Lokal Mengenai Pengelolaan Sumberdaya Hutan Di Hutan Lindung Gunung Lumut Kalimantan Timur. [skripsi]. Bogor : Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor. Tidak diterbitkan.

Purwanto, B. 1998. Studi Persepsi Dan Interaksi Masyarakat Terhadap Lingkungan Hijau Pada Hutan Kota Tipe Permukiman (Studi Kasus Di Kelurahan Cengkareng Barat, Jakarta Barat). [skripsi]. Bogor : Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor. Tidak diterbitkan.

Surata, S. P. K. 1993. Persepsi Seniman Lukis Tradisi Bali Terhadap Konservasi Burung. [tesis]. Bogor : Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Tidak diterbitkan.

Umar, 2009. Persepsi dan Perilaku Masyarakat Dalam Pelestarian Fungsi Hutan Sebagai Daerah Resapan Air ( studi kasus hutan Penggaron Kabupaten Semarang ). Thesis. Universitas Diponegoro Semarang.

Unradjan, D. 2000. Pengantar Metode Penelitian Ilmu Sosial. Grasindo. Jakarta.

Zakih, A. 1997. Perbandingan Persepsi Masyarakat Kota Moderen Dengan Masyarakat Kampung Kota Terhadap Hutan Kota Di Kecamatan Kebayoran Baru Jakarta Selatan. [skripsi]. Bogor : Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor. Tidak diterbitkan.

Downloads

Published

2018-12-29

How to Cite

Gafur, M. A., Nanlohy, L. H., & Naa, F. V. (2018). Persepsi Masyarakat Terhadap Hutan Kota Di Kawasan Bandara Deo Kota Sorong (Studi Kasus di Kelurahan Malaingkedi dan Kelurahan Remu Selatan). Median : Jurnal Ilmu Ilmu Eksakta, 9(1), 36–49. https://doi.org/10.33506/md.v9i1.290