Sifat Organoleptik Bakso Pada Berbagai Rasio Perbandingan Daging Sapi Dan Babi

Authors

  • Charliany Hetharia UNIVERSITAS VICTORY SORONG
  • Yerrynaldo Loppies
  • Herman Handu

DOI:

https://doi.org/10.33506/md.v13i1.1112

Keywords:

bakso, daging babi, daging sapi, rasio

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui rasio antara daging sapi dan daging babi yang disukai serta untuk mengetahui pengaruh rasio antara daging sapi dan daging babi terhadap sifat organoleptik bakso yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan rasio presentasi daging sapi dan daging babi yang berbeda yaitu  P1 (75% daging sapi : 25% daging babi),   P2 (50% daging sapi : 50% daging babi), P3 (25% daging sapi : 75% daging babi), K1 (kontrol bakso sapi) dan K2 (kontrol bakso babi)  dan 35 panelis  sebagai ulangan. Peubah yang diamati adalah sifat organoleptik berupa warna, aroma, tekstur, rasa dan kekenyalan. Data yang diperoleh dianalisa dengan metode Kruskal-Wallis.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan rasio daging sapi dan daging babi berpengaruh nyata pada taraf (P<0,05) terhadap sifat organoleptik warna dan kekenyalan tetapi tidak berpengaruh terhadap sifat organoleptik aroma, rasa dan tekstur. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa rasio antara daging sapi dan daging babi yang disukai serta memberikan pengaruh terhadap sifat organoleptik adalah P2 (50% daging sapi : 50% daging babi)

Author Biography

Charliany Hetharia, UNIVERSITAS VICTORY SORONG

Peternakan

References

Abustam, E, J.C.Likadja dan A. Ma’arif. 2009. Penggunaan Asap Cair sebagai Bahan Pengikat pada Pembuatan Bakso Daging Sapi Bali. Prosiding Seminar Nasional Kebangkitan peternakan. Program Magister Ilmu Ternak Pascasarjana Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro.Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Berutu, K.M., E. Suryanto dan R. Utomo. 2010. Kualitas Bakso Daging Sapi Peranakan Ongole yang Diberi Pakan Basal Tongkol Jagung dan Undergraded Protein dalam Complete Feed. Buletin Peternakan, 34(2), 103-113.

Hetharia, Ch. 2013. Kajian Bakso Berbahan dasar Daging Babi dan Ulat Sagu sebagai Sumber protein dengan bahan pengikat tepung sagu. Tesis. Program Studi Magister Ilmu Ternak. Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro. Semarang.

Irmawaty. 2016. Uji Organoleptik Bakso Daging Ayam Dengan Filler Tepung Sagu (Metroxylon sago rottb) pada Konsentrasi Berbeda. JIP-Jurnal Ilmu dan Indutri Peternakan, 3(1), 182-193

Nordiansyah Firahmi, Siti Dharmawati dan Mofie Aldrin. 2015. Sifat Fisik Dan Organoleptik Bakso Yang Dibuat Dari Daging Sapi Dengan Lama Pelayuan Berbeda. Ulum Sains dan Teknologi, 1(1), 39-45.

Rahmatina. 2010.Sifat Fisik Dan Organoleptik Bakso berbagai Rasio Antara Daging Sapid an Daging Ayam. Fakultas Peternakan. Departemen Ilmu Produksi Dan Teknologi Peternakan. Institut Pertanian Bogor. https://fdokumen.com/document/sifat-fisik-dan-organoleptik-bakso-pada-berbagai-daging-sapi-dan-daging-ayam.html

Soekarto, S.T. 1985. Penilaian Organoleptik Pusat Pengembangan Teknologi Pangan. Institut Pertanian Bogor. Press Bogor

Soeparno. 2009. Ilmu dan Teknologi Daging. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press.

Sunarlim, R. 2000. Penggunaan Berbagai Konsentrasi Nacl Dan Jenis Daging Terhadap Mutu Bakso. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Inovatif Pascapanen untuk Pengembangan lndustri Berbasis Pertanian. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian. 408-418.

Lawrie, R.A. 2003. Ilmu Daging. Edisi Kelima. Penerjemah Aminuddin Parakkasidan Yudha Amwila. Penerbit Universitas Indonesia Jakarta. UI-Press

Downloads

Published

2021-04-03

How to Cite

Hetharia, C., Loppies, Y., & Handu, H. (2021). Sifat Organoleptik Bakso Pada Berbagai Rasio Perbandingan Daging Sapi Dan Babi. Median : Jurnal Ilmu Ilmu Eksakta, 13(1), 15–23. https://doi.org/10.33506/md.v13i1.1112