Grand Fundamental Norm as the Ideal Regional Formation Norm: A Study on Indonesian Community Participation

Authors

  • Abdul Kadir Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
  • Ahmad Wahidi Institut Agama Islam Negeri Kediri
  • Musataklima Musataklima Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
  • Khoirul Anam Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
  • Rajaa Hussein Abdulameer Al-Qasim Green University

DOI:

https://doi.org/10.33506/js.v10i3.3102

Keywords:

Grand Fundamental Norm, Regional Regulations, Community Participation

Abstract

The legal problem in this study is to present local wisdom that is relevant to Pancasila as the grand fundamental norm in the formation of laws and regulations by focusing the analytical study on meaningful participation. This study aims to analyze the grand fundamental norm as an ideal norm and meaningful participation in forming Regional Regulations based on the type of normative juridical research using a statutory and conceptual approach. The data used is secondary data with primary and secondary legal materials, which are processed by checking the completeness, clarity of meaning, suitability, and relevance to the substance of this study, then analyzed using qualitative juridical analysis methods, which are based on the work of juridical reasoning. The novelty of this study emphasizes local wisdom as the primary source and representation of the ideal Pancasila norm (grand fundamental norm) in forming regional regulations through the meaningful participation method. The first study's results show that the grand fundamental norm in forming regional regulations is necessary based on the Indonesian nation's philosophical and sociological values ​​. Thus, Pancasila is the ideal basic norm for implementing Pancasila values ​​, which can be institutionalized realistically in Regional Regulations in Indonesia. Second, the noble culture of the Indonesian nation is the benchmark for Regional Regulations with all the material content and principles in the formation of statutory regulations, namely the principles of justice and transparency with implementation efforts using interactive methods and models of community participation that focus on the form of deliberation to reach consensus. The hope is that this will give birth to participatory Regional Regulations.

References

Ahmad, Rival Gulam. “Dari Parlemen ke Ruang Publik: Menggagas Penyusunan Peraturan Partisipatif.” Jurnal Jentera 2 (2003).

Aji, Alan Bayu, dan Irawan Randikaparsa. “ANALISIS YURIDIS PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENYUSUNAN PROGRAM PEMBENTUKAN PERATURAN DAEARAH.” J-LEE-Journal of Law, English, and Economics 2, Number 01 (2020): 57–72.

Andrias, Maria Yeti. “PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH.” Jurnal Ilmu Sosial 3, Number 3 (23 April 2023): 306–13.

Attamimi, A. Hamid S. Peranan keputusan presiden Republik Indonesia dalam penyelenggaraan pemerintahan negara: suatu studi analisis mengenai keputusan presiden yang berfungsi pengaturan dalam kurun waktu Pelita I-Pelita IV. Fakultas Pascasarjana, Universitas Indonesia, 1990.

Bahar, Saafroedin, Indonesia Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia, Indonesia Sekretariat Negara, Indonesia Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan, dan Kemerdekaan Indonesia. “Risalah sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), 29 Mei 1945-19 Agustus 1945.” (No Title), 1995. https://cir.nii.ac.jp/crid/1130282271855377792.

Bo’a, Fais Yonas. “Pancasila sebagai sumber hukum dalam sistem hukum nasional.” Jurnal Konstitusi 15, Number 1 (2018): 21–49.

———. “Pancasila Sebagai Sumber Hukum Dalam Sistem Hukum Nasional.” Jurnal Konstitusi 15, Number 1 (29 Maret 2018): 21–49. https://doi.org/10.31078/jk1512.

Bunga, Marten. “MODEL PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH YANG IDEAL DALAM PENYELENGGARAAN OTONOMI DAERAH.” Jurnal Hukum & Pembangunan 49, Number 4 (30 Desember 2019): 818–33. https://doi.org/10.21143/jhp.vol49.no4.2342.

“Cakrawala Otonomi Daerah / Sujamto | Perpustakaan Umum Kabupaten Tasikmalaya.” Diakses 11 Desember 2023. https://perpus.tasikmalayakab.go.id/opac/detail-opac?id=3257.

“Filosofie van de rechtswetenschap - H.Ph. Visser ’t Hooft | gedrukt boek | Bibliotheek.nl.” Diakses 11 Desember 2023. https://www.bibliotheek.nl/catalogus/titel.863790712.html/filosofie-van-de-rechtswetenschap/.

Gusman, Delfina. “MODEL PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH SEBAGAI PERWUJUDAN DEMOKRASI SUBSTANTIF.” UNES Law Review 5, Number 3 (8 Maret 2023): 847–62. https://doi.org/10.31933/unesrev.v5i3.425.

Hamidi, Jazim. “Makna Dan Kedudukan Hukum Naskah Proklamasi 17 Agustus 1945 Dalam Sistem Ketatanegaraan Republik Indonesia.” Risalah Hukum, 2006, 68–86.

———. “Paradigma Baru Pembentukan Dan Analisis Peraturan Daerah (Studi Atas Perda Pelayanan Publik Dan Perda Keterbukaan Informasi Publik).” Jurnal Hukum IUS QUIA IUSTUM 18, Number 3 (2 Agustus 2011): 336–62. https://doi.org/10.20885/iustum.vol18.iss3.art3.

Hidayat, Syarif. “Desentralisasi Dan Otonomi Daerah Dalam Perspektif State-Society Relation.” Jurnal Poelitik 1, Number 1 (2008). https://www.academia.edu/download/36392147/poelitik_v1n12008_SHidayat.pdf.

Hidayati, Siti. “PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBENTUKAN UNDANG-UNDANG (STUDI PERBANDINGAN INDONESIA DENGAN AFRIKA SELATAN).” Jurnal Bina Mulia Hukum 3, Number 2 (11 Maret 2019): 224–41.

Ibrahim, Johnny. “Teori dan metodologi penelitian hukum normatif.” Malang: Bayumedia Publishing 57 (2006): 295.

Indrati, Maria Farida. “Proses Pembentukan Peraturan Perundang-undangan Pasca Amandemen UUD 1945.” Majalah Hukum Nasional, Number 1 (2005).

Indrati S, Maria Farida. Ilmu Perundang-Undangan. Yogyakarta: Kanisius, 2007.

Jati, Wasisto Raharjo. “Inkonsistensi Paradigma Otonomi Daerah Di Indonesia: Dilema Sentralisasi Atau Desentralisasi.” Jurnal Konstitusi 9, Number 4 (2012): 743–70. https://doi.org/10.31078/jk947.

Karianga, Hendra. Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Keuangan Daerah Perspektif Hukum dan Demokrasi. Bandung: Alumni, 2011.

Kelsen, Hans. Pure Theory of Law. University of California Press, 1967.

———. “Teori Umum Tentang Hukum dan Negara, diterjemahkan oleh.” Roisul Muttaqien, General Theory of Law and State, cetakan kesembilan, Nusa Media, Bandung, 2014.

Limbach, Jutta. “The Concept of the Supremacy of the Constitution.” The Modern Law Review 64, Number 1 (Januari 2001): 1–10. https://doi.org/10.1111/1468-2230.00306.

Marzuki, Prof Dr Mahmud. Penelitian Hukum: Edisi Revisi. Prenada Media, 2017.

Mertokusomo, SudikNumber Mengenal Hukum, Edisi Revisi. Yogyakarta: Cahaya Atma Pustaka, 2010.

Monoarfa, Ryan. “PARTISIPASI PUBLIK DALAM PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH.” LEX ADMINISTRATUM 1, Number 2 (9 November 2013). https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/administratum/article/view/3021.

Notonagoro. ”Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 (Pokok Kaidah Fundamentil Negara Indonesia)” dalam Pancasila Dasar Falsafah Negara. Jakarta: Pantjuran Tudjuh, tanpa tahun.

Praptanugraha, Praptanugraha. “Partisipasi Masyarakat Dalam Pembentukan Peraturan Daerah.” Jurnal Hukum IUS QUIA IUSTUM 15, Number 3 (2008): 459–73. https://doi.org/10.20885/iustum.vol15.iss3.art6.

Priyanto, I. “Made Dedy.‘Kewenangan Gubernur dalam Pembatalan Perda Kabupaten Tabanan.’” Jurnal Advokasi 1, Number 1 (2011).

Purba, Hasim. “Sinkronisasi dan Harmonisasi Sistem Hukum Nasional Bidang Pertambangan, Kehutanan, Pertanahan dan Lingkungan Hidup.” Jurnal Hukum Equality 13, Number 2 (2008).

———. “Sinkronisasi dan Harmonisasi Sistem Hukum Nasional Bidang Pertambangan, Kehutanan, Pertanahan dan Lingkungan Hidup.” Jurnal Hukum Equality 13, Number 2 (2008).

Rajagrafindo Persada. “Hukum Administrasi Negara - Ridwan HR.” Diakses 11 Desember 2023. https://www.rajagrafindo.co.id/produk/hukum-administrasi-negara/.

Riskiyono, Joko. “PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBENTUKAN PERUNDANG-UNDANGAN UNTUK MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN.” Aspirasi: Jurnal Masalah-masalah Sosial 6, Number 2 (30 Desember 2015): 159–76. https://doi.org/10.46807/aspirasi.v6i2.511.

Rs, Iza Rumeste. “MODEL IDEAL PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH.” Jurnal Dinamika Hukum 12, Number 1 (15 Januari 2012): 135–48. https://doi.org/10.20884/1.jdh.2012.12.1.111.

Sirajuddin, Fatkhurohman, dan Legislative Drafting Zulkarnain. “Pelembagaan Metode Parsitipatif dalam Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.” Trans Publishing Malang, 2007.

Soekanto, SoerjoNumber “Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat.” Cet, 1985.

Soekanto, Soerjono, dan Sri Mamudji. “Penelitian Hukum Normatif’, Jakarta: Rajawali,” 1985.

Suhariza, Suhariza. “Penguatan Demokrasi Lokal Melalui Penghapusan Jabatan Wakil Kepala Daerah.” Jurnal Konstitusi 7, Number 5 (2010): 093–112. https://doi.org/10.31078/jk755.

Suharto, Edi. “Analisis kebijakan publik: panduan praktis mengkaji masalah dan kebijakan sosial,” 2015.

Sukriono, Didik. “Membela Desa dengan Desentralisasi dan Melawan desa dengan Demokratisasi.” Jurnal Yustika 12, Number 2 (2009).

———. “Pembentukan dan Pengawasan Produk Hukum Daerah”.” Jurnal Hukum Adil 2, Number 2 (2011).

Thontowi, Jawahir. “Pancasila Dalam Perspektif Hukum: Pandangan Terhadap Ancaman ‘The Lost Generation.’” UII Perss, Yogyakarta, 2016.

Tomuka, Shinta. “Penerapan Prinsip-prinsip good governance dalam pelayanan publik di Kecamatan Girian Kota Bitung.” Jurnal eksekutif 2, Number 1 (2013). https://www.academia.edu/download/35246739/2581-4723-1-SM.pdf.

Downloads

Published

15-08-2024

How to Cite

Abdul Kadir, Ahmad Wahidi, Musataklima , M., Khoirul Anam, & Rajaa Hussein Abdulameer. (2024). Grand Fundamental Norm as the Ideal Regional Formation Norm: A Study on Indonesian Community Participation. JUSTISI, 10(3), 650–671. https://doi.org/10.33506/js.v10i3.3102

Issue

Section

Articles