Modal Sosial Pemenangan calon Walikota dan Wakil Walikota Kota Sorong
Abstract
ABSTRAKSI
Pemilihan Kepala Daerah atau biasa disingkat menjadi PILKADA adalah proses pemilihan umum yang dilakukan untuk memilih Kepala Daerah. Pilkada dilakukan secara langsung oleh warga negara yang memiliki hak suara, dan bertujuan untuk memilih pemimpin Daerah yang akan mengelola dan memimpin wilayah tersebut selama masa jabatan tertentu. Dalam Pemilukada dibutuhkan modal sosial untuk memenangkan kontestasi tersebut. Modal sosial adalah konsep yang mengacu pada nilai yang terkandung dalam hubungan sosial, jaringan kepercayaan, dan norma yang ada dalam suatu komunitas atau masyarakat.
Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penilitian kualitatif, lokasi dari penelitian ini bertempat diposko kemenangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota, Kota Sorong. Peneliti menggunakan metode purposive sampling dalam menetapkan informan.Untuk mendapatkan data yang valid dan akurat menggunakan metode pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Keabsahan data menggunakan prinsip triangulasi yang terbagi triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data, dan triangulasi waktu.
Hasil penilitian menunjukan bahwa modal sosial terbentuk dari hubungan antar individu yang berkaitan dengan kekerabatan, yang mempengaruhi struktur sosial dan budaya. Kekerabatan penting untuk mendukung calon, dan organisasi kemasyarakatan dibentuk untuk mencapai tujuan nasional. Tim pemenangan harus bekerja sama dengan berbagai kelompok sosial, terutama di Indonesia yang memiliki beragam suku untuk menghindari konflik. Sistem kekerabatan terkait dengan identitas sosial, sehingga dukungan keluarga berpengaruh besar. Media sosial dan media massa digunakan untuk mempromosikan kandidat, membentuk partisipasi masyarakat, dan menyebarkan informasi. Tim pemenangan menghadapi tantangan seperti menangani isu negatif dan menjamin akurasi informasi selama pemilukada